"apa harus aku sendirian?" ia kembali menoleh ke arah yang lebih muda, kedua tangannya terlihat ragu untuk mengambil keranjang bayi yang di serahkan Archana kepadanya. "lalu? kau mau aku juga ikut?" tawarnya, Archana sendiri tak masalah jika harus ikut melapor ke kantor polisi bersama Maraville, toh ia hanya berniat menolong, membantu si bayi bertemu kembali dengan kedua orang tuanya, mungkin?
Kalau boleh jujur Maraville ingin mengiyakan tawaran yang Archana ajukan secara sukarela itu, ia ingin mengatakan jika ia butuh seseorang untuk dapat membantunya dan menemani ke dalam. Tapi... ia hanya bisa menghela nafas berat, terpaksa menggeleng dengan seulas senyuman yang sedikit ia paksakan, mengambil keranjang bayi itu dan keluar dari mobilnya adalah tindakan selanjutnya yang ia ambil.
Namun seolah dibuat tak rela, Ia sekali menoleh ke dalam mobil sebelum mencoba kembali melangkahkan kakinya. Maraville tidak bisa egois, ia tahu niat Archana baik dan ingin menemaninya tapi... perlu ia ingat kalau pekerjaan keduanya bergitu bertolak belakang. Ia yang hanya seorang di balik layar yang begitu bebas dan memiliki kehidupan tanpa penghakiman orang banyak, berbanding terbalik dengan Archana... seorang idol dengan popularitas yang terbilang luar biasa, dan pastinya kehidupannya tak akan mudah lepas dari sorot kamera dan penilaian orang banyak.
Tapi belum sampai sepuluh Langkah jarak dirinya dengan mobil sedan hitam miliknya, Archana keluar mengejar yang lebih tua, berjalan beriringan hingga Maraville berhenti dan menoleh ke arahnya dengan kebingungan.
"sepertinya jangan bawa bayi itu dulu ya, kau tanya sendiri saja bagaimana prosedur untuk laporan jika menemukan bayi atau anak hilang," ucapnya meraih keranjang dari tangan yang lebih tua, mengambilnya dan menenteng santai keranjang itu kembali ke dalam mobil dengan Maraville yang menatapnya bingung.
"huh? Bagaimana aku bisa bertanya kalau bayinnya saja tidak aku bawa?" monolognya. Bak orang bodoh, ia sesaat hanya bisa berdiri menggaruk tengkuknya yang tak gatal, menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum kembali berjalan ke kantor polisi sembari mencari ide agar sesuai dengan permintaan yang lebih muda.
Hampir satu jam si manis dan si mungil menunggu di dalam mobil, mulai tak tenang ketika rasa lapar tak hanya menyambangi yang lebih tua tapi juga bayi mungil yang beberapa kali mengeliat tak nyaman di dekapannya. Mentari yang perlahan meninggi dengan cahaya terik yang perlahan masuk juga membuat keduanya semakin tak nyaman meski udara di luar terbilang sejuk berangin, terutama Archana yang mengenakan mantel cukup tebal dan topi juga masker sebagai pelengkapnya.
"woah... akhirnya kau kembali, Marv... katakan, apa yang mereka pinta? Apa mereka menginginkan identitas kita juga, atau hanya bayi ini, atau ada lagi? lalu, bagaimana cara mereka mencari kedua orang tua si mungil?" rentetan pertanyaan itu langsung menyambangi indera pendengaran yang lebih tua, tepat setelah ia menutup pintu mobilnya.
"mereka hanya ingin kita menyerahkan bayi itu, lalu mengisi identitas sebagai pelapor," jawabnya, pelan dan sepertinya terjeda namun enggan ia lanjutkan.
Tapi Archana melihat ada hal lain dari jawaban yang Maraville berikan, ia merasa jika pemuda di sampingnya ini terlihat berbeda dari biasanya, bahkan wajah tampan itu terlalu sendu untuk sekedar menjawab pertanyaannya.
"kenapa?? mereka mengatakan sesuatu?"
"huh? Oh, mereka mengatakan jika nanti bayi itu akan di serahkan ke panti sosial selama masa pencarian, tapi... mereka bilang kalau dalam lima bulan tak kunjung mendapatkan hasil atau petunjuk tentang keberadaan orang tuanya... mereka akan membawa bayi itu ke panti asuhan, kau tahu, sebagai anak..." astaga, Maraville tak tega melanjutkan ucapannya sendiri. bahkan ketika obsidian keabuannya menoleh dan bertemu dengan manik polos si bayi, ia tak bisa lagi mengungkapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Teddy Bear
Fanficwarning⚠⚠ Cerita Boys Love!!! homophobic please stay away🙏🙏 BAYI!?!?!?!? kedua pemuda itu saling bertatapan, dibuat tak percaya dengan pemandangan yang nampak di hadapan mereka. Sengaja diletakan di depan pintu apartement yang lebih tua, membuat y...