Prolog

78 10 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Nak...
Kenapa gak coba pakai hijab dulu hmm?"bunda Arisa."bunda sayangg nanti Liya pakai hijabnya kalo udah siap ya.. Liya takut nanti malah bongkar pasang."Ucap Liya sembari memeluk bundanya.

"Nak.."
"Hijab itu bukan perkara kamu udah siap atau belum tapi itu adalah kewajiban Aliya Hasna Zahra Al-Ghazali!"

Liya merenggangkan pelukannya. "Bundaa,Liya gak suka dipaksa Liya mau pakai hijab atas kemauan Liya."jawab Aliya dengan nada yang sedikit tinggi."Liya pamit keluar ya bund assalamualaikum"
"Waalaikumussalam tapi kamu mau kemana?"bunda Arisa."ketemuan sama Linda bunda".bunda Arisa yang tidak bisa berkata apa-apa lagi pun hanya terdiam melihat putrinya yang menuju pintu untuk keluar rumah.

*****
Di sisi lain Alina yang sedang di marihi bundanya karena pulang kemalaman,jangan heran pulang malam adalah kebiasaan yang dilakukan Alina.

"Lin!"
"Bunda kan udah bilang kamu boleh pergi main tapi tolong jangan pulang larut,bunda khawatir kalo kamu kenapa-kenapa."Ucap bunda syafa dengan nada yang menahan amarah.

"Bundaa Lina bisa jaga diri kok, bunda jangan terlalu ngeka-","bunda gak ngekang kamu bunda cuma khawatir kalau terjadi apa-apa dengan kamu Alina Nur Shafa Nalendra!"Alina belum menyelesaikan perkataannya dan bundanya menyela perkataan Alina.

*****
Sedangkan Linda yang akan keluar menemui Aliya juga di marah oleh kedua orangtuanya.

"Linda"
Linda yang akan keluar kemudian membalikkan tubuhnya
"mau kemana nak?"bunda Mariah bertanya."mau keluar bentar"Linda yang menjawab bundanya dengan santai."mau keluar kemana kamu?"ucap ayah Sam yang tiba-tiba muncul di belakang Linda.

Linda yang tidak ingin berdebat dengan kedua orangtuanya pun pergi begitu saja dan hanya mengatakan,"ya Linda mau keluar lah!, maaf yah bund bukannya Linda kurang ajar Linda gak mau sampai nyakitin hati ayah sama bunda lagi jadi Linda izin pergi bentar aja ya."Linda."Jangan pulang larut Linda Maulida Mahendra."ucap laki-laki dan wanita paruh baya itu.

*****

Drrrt..drrrt..drrrt...
"Siapa itu Tia,kenapa gak di jawab?"tanya bunda Dita yang melihat handphone Tiara berbunyi."Bukan siapa-siapa bunda"Tiara yang menjawab bundanya sembari menyembunyikan handphonenya.

Bunda Dita merasa ada yang aneh dengan Tiara pun mendekati Tiara."nak kamu nyembunyiin sesuatu dari bunda?"."ng-gak bunda Tia gak nyembunyiin apapun dari bunda"."bohong!"ucap bunda Dita.

"Apa kamu berpacaran?"tanya bunda Dita sehingga membuat Tiara kaget dan menjatuhkan handphonenya,"bruk" Tiara sangat dilarang keras oleh kedua orangtuanya untuk berpacaran tapi Tiara membangkang dan ia tetap berpacaran."gak Tia gak pacaran"jawab Tiara yang terlihat panik."Tia kamu kenapa bohongin bunda selama ini kamu bilang kamu gak pacaran tapi nyatanya!".

Mendengar bundanya marah bukannya minta maaf Tiara malah menjawab bundanya,"emang kenapa kalo Tia pacaran bundaa,Tia juga mau kayak teman-teman lain yang gak di larang ini itu sama orangtuanya!"Tiara yang kesal pun meninggalkan bundanya dan menuju ke kamar."Berhenti"
"Bunda ngelarang kamu pacaran karena bunda sayang sama kamu,bunda gak mau kamu cuma di manfaatin dan satu lagi Allah juga telah melarang kita untuk mendekati zina bagaimana kalo ayah kamu tau Tiara Fanisha Adinata!" ucap bunda Dita yang meneteskan air mata.

Maaf yaa kalo penulisannya kurang pas,maklumin masih pemula,saya bukan pewaris,tapi perintis.

Four Friends Fisabilillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang