بسم الله الرحمن الرحيم
*****
"Please bantuin aku kali ini." Pinta Tiara tanpa menjawab Rafael.
"Yasudah ayo cepat ke mobil aku." Ucap Rafael bergegas mengajak Arkan dan Tiara.
*****
Setelah Zidan dimasukkan ke dalam mobil, Tiara tidak ikut masuk, ia justru meminta kunci motor Zidan kepada Arkan. Sehingga membuat Rafael membuka kaca mobil dan bertanya.
"Kenapa kamu gak ikut masuk?" Tanya Rafael.
"Kalian duluan aja, aku pakai motor Zidan. Kalau aku ikut kalian takutnya terjadi fitnah, tolong bawa mobilnya yang kencang ya." Jawab Tiara buru-buru
tempat itu untuk mengambil motor Zidan di tempat yang diberitahukan oleh Arkan.
Akhirnya Arkan, Zidan, dan Rafael bergegas menuju RSUD. Rafael sangat mengebut saat menyetir. Sehingga mereka sampai hanya dalam jangka waktu 13 menit. Sementara Tiara yang berusaha secepat mungkin sampai di rumah sakit tetapi ia juga harus tetap menjaga kestabilannya, karena ia pertama kali menggunakan motor besar.
"Aku harus cepat sampai, ayo Tia kamu pasti bisa." Gumamnya dalam hati.
*****
Beberapa saat kemudian Tiara sampai di RSUD ia pergi ke resepsionis dengan berlarian.
"Maaf ruang rawat atas nama Zidan yang baru saja mengalami musibah di sebelah mana?" Tanya Tiara panik.
"Di ruang operasi mba." Jawab seorang wanita yang berada di resepsionis itu sambil menunjukkan ruang operasi tersebut.
Tanpa berkata apa-apa Tiara langsung berlari. Sekarang ia berada di depan ruang operasi tu, saking paniknya ia tidak sadar bahwa Arkan dan Rafael tidak ada di depan ruang operasi itu. Beberapa menit kemudian seorang dokter keluar dari ruangan itu.
"Apa anda kerabat pasien?" Tanya dokter itu dengan wajah yang membuat Tiara tegang.
"I-iya saya temannya, bagaimana kondisinya sekarang dok??" Tanya Tiara.
"Maaf kami sudah melakukan usaha yang terbaik dan kami turut berdukacita pasien tidak bisa di selamatkan." Jawab dokter membuat Tiara tidak berkata-kata seakan dunia telah berhenti ia pun terjatuh dan tanpa sadar ai matanya berlinang.
"Innalilahi wa innailaihiroji'un." Lirih Tiara.
"Kenapa kamu nolongin aku?" Gumam Tiara dengan air mata yang terus berjatuhan membasahi pipinya.
"Kenapa gak biarin aku aja yang tertembak pistol??" Tangis Tiara semakin menjadi-jadi.
Dokter tersebut menenangkan Tiara kemudian kembali masuk dalam ruangan.
"Tiara!" Panggil seseorang yang ternyata adalah Arkan bersama Rangga, dan Rayyan. Saat tiba di rumah sakit tadi Arkan menelpon Rangga, Rayyan dan juga keluarga Zidan tetapi sayang sekali keluarganya sedang berada di luar kota. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di RSUD itu.
"Tiara kamu kenapa?" Tanya Rafael tiba-tiba muncul.
"Zidan u—" belum menyelesaikan perkataannya Arkan memotong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Friends Fisabilillah
Fiksi RemajaVote dulu ya♡ Kisah penyesalan 4 orang teman, Aliya Hasna Zahra Al-Ghazali, Alina Nur Shafa Nalendra, Linda Maulida Mahendra, Tiara Fanisha Adinata, atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan selama ini. Kisah perjuangan ini didampingi oleh beberapa h...