13. Terbongkar

17 3 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Kalau kamu cinta sama makhluk harusnya rasa cinta itu gak boleh ngalahin rasa cinta kamu ke Rabb mu."
_Tiara Fanisha Adinata

*****

Satu minggu telah berlalu Aliya sudah keluar dari rumah sakit empat hari lalu, sedangkan Zidan hari ini ia sudah boleh kembali ke rumahnya. Terlihat keluarga Al-Ghazali yaitu keluarga Aliya dan keluarga Al-Giansyah yaitu keluarga Rangga sedang berkumpul di bandara. Hari ini adalah hari pemberangkatan Rangga untuk melaksanakan pendidikan akpol, dikarenakan ayah Aliya yaitu Ali adalah sahabat dari ayah Rangga yaitu Revan maka Ali dan sekeluarga di ajak oleh Revan untuk mengantar Rangga. Persahabatan Ali dan Revan sudah seperti keluarga.

"Bang nanti kalau udah di sana sering-sering ya call aku." Pinta Rana berkaca-kaca adik dari Rangga.

"Iya dek, jangan berkaca-kaca gitu dong kayak abang mau ninggalin kamu selamanya aja." Ucap Rangga. Kemudian ia berpamitan pada ayah dan bundanya.

"Ayah bunda, Rangga pamit tetap doakan Rangga ya ayah bunda."Ucap Rangga pada kedua orangtuanya dan mencium tangan orangtuanya.

"Iya nak, doa bunda gak pernah putus untuk kamu nak." Ucap Nadia bunda dari Rangga.

"Di sana baik-baik ya, jangan nakal." Pesan Revan ayahnya Rangga.

"Siap komandan." Jawab Rangga kemudian ia berpamitan pada Ali dan Arisa, ia salim kepada Ali dan kepada Arisa ia menyatukan tangannya kemudian sedikit membungkuk.

"Pamit ya om tante." Ucap Rangga pada kedua orangtua Aliya kemudian ia menuju Aliya.

"Deg" suara yan berasal dari jantung Aliya.

"Kenapa deg-degan gini ya." Gumam Aliya dalam hati.

"Aku pamit ya Liya." Ucap Rangga memberikan kertas pada Aliya dan Aliya mengambilnya kemudian memasukan kertas tersebut ke dalam tasnya.

"Hati-hati." Dua kata yang keluar dari mulut Aliya.

"Khm, gimana kak mau jadi ipar aku gak?" Cicit Rana yang sengaja menggoda Aliya.

"Kakak udah ada calon dek." Jawab Aliya.

"Serius kak?!" Rana dengan suaranya yang histeris membuat yang lain melihatnya.

*****

Sementara disisi lain terlihat tiga isan manusia yang sedang berkumpul, mereka adalah Alina, Linda, dan Tiara. Ketiga insan itu berkumpul di rumah Tiara.

"Tia kita kenapa di suruh kumpul di rumah kamu?" Tanya Linda.

"Karena ada yang mau diomongin." Celetuk Alina.

"Bentar aku telepon Liya dulu." Ucap Tiara tak menjawab pertanyaan Linda.

Telepon

Tia : "Assalamu'alaikum, Liya di mana?"

Liya : "Wa'alaikumussalam, aku lagi di bandara, kenapa?"

Tia : "Gak buka grup? ini aku sama Alina, Linda udah di di rumah aku."

Liya : "Oh iya, tapi aku ajak Rana gak apa-apa?"

Tia : "Yaudah ajak aja, toh juga kalian udah lama gak main bareng."

Liya : "Oke, assalamu'alaikum."

Four Friends Fisabilillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang