Please vote before you enjoy this chapter.
.
.Unexpected. Siapa pun tak akan pernah menduga, saat mendapatkan perlakuan hal yang tidak biasa dari seseorang yang bahkan dikenal dengan tabiat buruknya.
Dan yup, itu terjadi pada Rosé yang tak sengaja bertemu dengan Chanyeol.
Malam hari di kastil memang, lah, berbeda dengan malam yang biasa Rosé lalui semasa hidupnya. Istana ini dipenuhi dengan kegelapan, baik siang maupun malam, sangat sunyi, dingin, dan luas. Deskripsi itu benar-benar nyata adanya, saat Rosé sendiri merasakannya dengan sial, karena dirinya berada dalam keadaan genting.
Dokter Hyeri memberinya beberapa obat untuk membantu memudarkan rasa sakit dari luka di tangannya, sampai membuat Rosé tertidur karena kandungan kantuknya. Dan saat terbangun, dirinya disuguhkan dengan langit malam dari jendela yang belum tertutup.
Rosé terbangun dengan keadaan perutnya yang kosong, ia kelaparan, namun meja makan di dalam kamarnya itu tak terdapat apa pun di atasnya, sepertinya mereka mengira bahwa Rosé akan tertidur sampai esok hari.
Itu, lah, mengapa dirinya berkeliaran malam-malam di kastil, karena berniat mencari dapur untuk meminta makanan pada Maid.
Dan sepertinya, doa yang dikatakan Rosé pada Tuhan agar dirinya bisa memberanikan diri untuk berkeliaran di kastil yang gelap itu terkabul sampai melewati batas, karena nyatanya, ia berjalan ke berbagai arah, memasuki berbagai ruangan yang salah, sampai berakhir bertemu dengan Petinggi dari tempat dirinya tinggal.
📍Ruang Kerja/Pribadi Chanyeol.
Ruangan tempat di mana Rosé menemukan sosok lelaki yang sedang sibuk dengan dunianya itu, berada di sudut kastil di lantai dasar. Siapa pun tak akan mengira bahwa tempat tersebut adalah salah satu ruangan penting milik Chanyeol. Karena, mengapa ruang kerja berada di sudut kastil?
Dan setelah pertemuan tak sengajanya itu, Rosé kembali pergi, selepas memuaskan diri mempermainkan Chanyeol.
Lelaki itu- astaga, Rosé bahkan tak bisa menahan mulutnya yang ingin memaki setiap menemukan sosoknya. Padahal, dirinya mencoba untuk meminta bantuan karena tersesat dan kelaparan, namun Chanyeol masih saja bersikap menyebalkan, tanpa sudih mengabulkannya.
Beruntung kesombongannya itu mendapat balasan di depan muka. Karena saat mereka berdebat, Kepala Maid datang di waktu yang membuatnya salah paham, di mana ia mengira bahwa Chanyeol dan Rosé sedang menghabiskan waktu bersama. Hal itu sudah pasti akan mengundang kecurigaan, sampai tersebar di seluruh telinga penghuni kastil.
Lalu jika sudah begitu, apa Rosé harus kembali berkeliling sendirian? Dalam kegelapan?
Benar, Rosé memutuskan untuk pergi, setelah memberi satu kalimat untuk Chanyeol sebagai permainan- tidak, sebagai rasa terima kasihnya karena tidak memberinya bantuan sama sekali.