2. Which one?

1.2K 143 17
                                    

Please vote before you enjoy this chapter.
.
.

Please vote before you enjoy this chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berantakan. Pada apa yang telah terjadi sebelum kedatangannya, ia benar-benar menyesalinya karena lalai dalam melindungi orang yang membutuhkannya.

Profesinya sebagai pengendali dari agent pekerjanya, membuat segala kewaspadaan serta kecepatan siaga selalu ada bersamanya.

Namun, apa ini?

Untuk pertama kalinya, ia merasa sudah salah mengambil keputusan pada client yang harus dilindungi. Tindakannya yang tak pernah main-main ternyata sudah salah ia putuskan. Nama kebesarannya dalam tubuh kokoh itu seketika merasa tidak pantas atas apa yang telah menimpa client timnya dihadapannya ini.

Tangan berurat itu mencekik leher seorang pria tua yang terus mendorongnya, getaran tak kuasa dalam tubuh tinggi itu menjadi arti kegusarannya saat mata tajamnya memicing penuh tusukan.

"Apa yang kau lakukan padanya?!" teriaknya yang kesekian kali.

Ohok!

Akibat cekikan kuatnya itu berhasil membuatnya merasa mual, pria tua tersebut akhirnya bisa lepas dari rasa sekaratnya setelah tangan hebat yang menguasai lehernya terlepas.

Jungjae terlihat menopang pada dinding dan menghirup udara sedalam mungkin untuk membantunya bernafas kuat setelah lelaki jangkung dihadapannya hampir membuatnya mati.

Sedangkan pelaku dari tindakannya itu hanya menatap datar menyaksikan bagaimana Jungjae yang sedang resah.

"Kutanya sekali lagi, apa yang kau-

"Aku sudah menjawabnya!" Jungjae membentak dengan muak, "Rosé bahkan tidak ingin menemuiku, dia mengunci dirinya didalam kamar! Bagaimana aku tahu apa yang telah terjadi padanya?!"

Brugh!

Serangan kecil, namun terasa begitu menyakitkan bagi Jungjae.

Mata di area wajah keriputnya bertatapan langsung dengan mata penuh amarah itu dimana pengendali dari kasusnya menguasai pundaknya.

Chanyeol Park Larsson.

Tangan besarnya menarik dan mendorong pundak Jungjae agar tegap menyentuh dinding, lalu Chanyeol memaksa lelaki tua itu untuk menatapnya selama berbicara.

"Kau harus ingat bahwa kau masih berada dalam kendaliku," Chanyeol mengancam, "Jika terjadi-

"Lord!"

Sret.

Chanyeol menoleh saat Jisoo memanggilnya dengan panik, ia kemudian teralihkan pada kedua asistennya yang sedang menangani Rosé yang tak sadarkan diri di atas ranjang.

Jungjae terlihat masih bernafas berat saat kini Chanyeol membiarkannya dan memilih untuk menghampiri Jisoo dan Johnny yang sedang mengurus Rosé disana.

BOOMERANG [Chanrosé]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang