Seumur hidupnya, Alibaba tak pernah merasa sebodoh ini.
Ia mengenal Kougyoku di tahun kedua sekolah menengah atas. Gadis itu selalu menyendiri—walaupun memegang status sebagai salah satu siswi termanis di sekolah sampai Alibaba mengulurkan tangan dan menarik gadis itu keluar dari zona nyamannya.
Ia bertemu Hakuryuu saat ia bekerja sambilan di sebuah bar. Alibaba melebarkan mata sambil antusias berkata 'Wow, ini takdir!' saat ia mengetahui fakta bahwa lelaki itu adalah sepupu Kougyoku.
Hakuryuu Ren, Kougyoku Ren...
Kouen Ren.
Ren. Lian. Marga yang ia kira cukup populer.
Ternyata dunia benar-benar tak selebar daun kelor.
Asap rokok berhembus ke udara saat iris kemerahan melihat sekitar. "Kau belum membereskan ruangan ini?"
Alibaba kembali menatap wajah itu dengan ragu-ragu. "A-anu, aku kira tadi kamarnya dikunci..."
Kouen berjalan menuju meja tanpa mengalihkan pandangan darinya. Alibaba refleks menegakkan postur tubuh. Saraf-saraf menegang. Bahkan di luar kampus, autoritas sang dosen api merah masih dapat mempengaruhinya.
Tangan pria itu mematikan rokok di atas asbak di sebelah komputer. "Kau bisa membereskan kamarku setelah makan malam."
***
Suara pengering rambut menggema di dalam kamar. Jejari menyisir surai pirang yang agak basah ke belakang. Matanya terpejam menikmati udara hangat yang keluar dari benda elektronik itu.
"Alibaba, kita pergi bersama ke rumah utama untuk makan malam. Kak Kouen memesan bebek bakar." Hakuryuu menyahut dari luar kamar.
Matanya terbuka. "Eh? Aku juga ikut?"
"Tentu saja. Kau sudah menjadi bagian dari rumah ini sekarang. Lagipula memangnya kau tidak lapar?"
Tangan kanan memegangi perutnya yang kosong. "Baiklah."
Alibaba membalut tubuhnya dengan kaus berwarna navy polos sambil berjalan ke luar kamar. Hakuryuu sudah menunggunya di ruang tengah. Kedua lelaki itu berjalan menuju rumah utama.
"Jujur saja aku merasa tertipu." Bibir sengaja dikerucutkan.
"Hei, itu bukan salahku. Bukannya dia dosenmu? Kukira kau sudah tahu kalau Kouen Ren adalah saudara kami."
"Entahlah. Otakku tak bisa berfungsi setiap kali aku berhadapan dengannya."
Hakuryuu terlihat memandangi sekitar ruang tengah. "Wow. Akhirnya tempat ini terlihat seperti berpenghuni."
"Hakuryuu! Alibaba! Akhirnya kalian di sini." Kougyoku muncul dari koridor. Surai merah muda gelap disanggul asal. Gadis manis itu terlihat mengenakan piyama hijau pastel bermotif pita.
"Kougyoku, aneh sekali rasanya melihatmu tanpa riasan. Matamu seperti berubah bentuk." Alibaba berjalan mengikuti gadis yang membawanya ke ruang makan. Wangi daging bebek yang dibakar dan rerempahan mulai merayu indra penciumannya.
"Alibaba, inilah alasan kau tak akan pernah bisa populer dikalangan wanita. Dasar tak peka."
Hatinya mencelos mendengar pernyataan itu. "A-apa?!"
"Kau mendengarku."
"Alibaba, akui saja kekalahanmu." Hakuryuu yang berjalan di sebelahnya terlihat menahan tawa.
Lelaki pirang itu hanya memasang wajah masam sampai ia menemukan seorang lelaki cantik yang sedang duduk di meja makan berbentuk persegi panjang. Meja itu sudah dipenuhi berbagai macam hidangan khas Asia Timur yang tak dapat ia identifikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Me Red (BxB)
Fanfiction[HIATUS] Kouen x Alibaba (Enali) | BxB Lelaki bersurai merah darah itu entah kenapa terlihat sangat familiar. . Disc : Alur cepat, short chap (1,5k+ words/ch), no plot(?, slow burn Warning : klise, ooc, typo, EYD yg tdk sesuai, hint of homophobia Ma...