flash back

354 31 0
                                    



"Ayo junkyu. Kok diem aja?. Temen-temennya pada main semua lho".
Ucap seorang perempuan dengan seragam. Tugasnya disini untuk mengawasi anak-anak yang bermain.

Junkyu hanya diam dan makin menundukkan kepalanya.

"Junkyu kenapa?". Tanyanya lagi yang kini sudah berjongkok menyamakan tingginya dengan junkyu kecil.

Junkyu menggeleng dalam keadaan kepala yang masih tertunduk. Di bawah sana bibir junkyu sudah mencebik kebawah. Dengan mati-matian junkyu menahan air matanya.

Tiba-tiba netranya menangkap kaki mungil sedang berjalan kearahnya. Kaos kaki itu... Junkyu mengenal kaos kaki itu!.

" Adek..". Panggil seseorang dengan langkah mungil menghampiri junkyu yang diam-diam menangis.

Junkyu mengenal suara itu. Dengan cepat ia menatap sumber suara dengan mata penuh binar.
Dia adalah kim jihoon.
Tangan kanannya membawa pedang mainan dan tangan kirinya membawa pistol mainan juga.

Dengan senyum manis jihoon memberikan pedang mainan nya ke junkyu.

" Ayo main sama kakak ". Pekik nya dengan senyum lima jari. Bahkan gigi ompongnya terpampang jelas disana.

Tangan mungil junkyu menerima pedang jihoon. Dengan kasar junkyu mengusap tetesan bening di pipi dengan lengan bajunya.

" A.yo. main!! ".Teriak junkyu sedikit ter bata-bata

Dengan semangat jihoon menarik tangan junkyu untuk bermain ke tengah ruangan yang luas.












































































































" Hak asuh kim jihoon dan kim junkyu
Jatuh ditangan park chaeyoung".
Ucap hakim lantang sambil mengetuk palunya 3 kali. Suara riuh orang yang hadir turut meramaikan suasana tempat sindang.

Rosé langsung bernafas lega dan menghampiri kedua buah hatinya. Di kecup nya puncak kepala keduanya dengan sayang. Air matanya lolos menyiratkan kebahagiaan.

"Park jihoon, park junkyu. Bunda bener-bener sayang sama kalian".
Terang rose kembali meneteskan kedua air matanya.

Dengan ini marga mereka juga otomatis berganti mengikuti marga sang ibu. Entah karena alasan apa. Rose benar-benar ingin memutus hubungannya dengan pria yang kini resmi menjadi mantan suaminya.

Di sebrang sana terlihat pria yang menukik kan alisnya tajam. Ia tak bisa menerima kekalahan ini.

Langkah besarnya berjalan mendekati rose yang masih memeluk kedua jagoan hasil cinta mereka dulu.

" Park chaeyoung. Suatu saat saya akan ambil salah satu putra saya". Tantangnya sengit dan langsung melenggang pergi begitu saja.

Seketika rose takut jika ucapan mingyu benar adanya. Sang mantan suami memiliki banyak uang dan banyak koneksi. Suatu kemungkinan besar jika dia akan menyewa pengacara dan mengambil paksa anaknya.

Mingyu tidak benar-benar ingin merawat anaknya. Ia hanya tak terima akan kekalahan. Sifatnya memang terlalu kekanak kanakan. Dan karena itulah rose menggugat cerai suaminya.

Disaat ini juga rose mengambil keputusan untuk bekerja keras agar bisa memberikan seluruh fasilitas mewah ke anak-anaknya. Namun ia juga harus meninggalkan mereka dan mempercayakan buah hati untuk diasuh orang tuanya yang menetap di korea.















































































































































Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang