Kemarin malam bunda menelphone. Jihoon yang biasanya bersemangat kali ini hanya menjawab sekedarnya.
Tau kondisi mood anaknya buruk tentu rosé memilih untuk mengakhiri sambungan sambil memberi semangat pada anak-anaknya. Telphone kemarin hanya berlangsung 5 menit saja.
Setelahnya jihoon langsung naik menuju kamar dan menguncinya dari dalam.
Junkyu bingung dengan sikap aneh kakaknya.
Tak mau berlarut-larut memikirkan kondisi kakak, junkyu pun memilih untuk segera tidur dan bertanya ke esokan harinya.Namun nihil.
Di meja makan jihoon nampak sangat murung. Biasanya ia menggoda junkyu saat makan. Namun kali ini tidak.Junkyu masih membiarkan jihoon berlarut-larut dalam dunianya.
Hingga malam ini.
Junkyu benar-benar tak tahan dan memutuskan untuk naik ke kamar kakaknya. Dengan kaki yang ia hentak-hentakkan dilantai akhirnya junkyu sampai juga.Ia mengetuk pintu karena ia pikir pintunya dikunci. Ternyata celah terbuka saat junkyu menabrakkan kepalan tangannya pada pintu kayu milik jihoon.
Tanpa pikir panjang junkyu masuk tanpa permisi. Junkyu dibuat kaget melihat jihoon yang menangis di atas kasur.
Dengan cepat junkyu melangkahkan kakinya menuju jihoon yang masih terisak dalam tangisnya.
"Lu kenapa si ji??. Dari tadi pagi gua perhatiin lu diem terus". Tanya junkyu memeluk tubuh jihoon yang lebih kekar darinya.
" Hsk...g-gue.. Hsk..". Ucapnya pada ceruk leher junkyu dengan isakan tiada henti.
"Gue ambilin minum ya?". Tawar junkyu dengan suara rendah.
Bukannya menjawab jihoon malah makin memper erat pelukannya dengan junkyu. Junkyu yang tau maksud jihion pun juga makin memeluk tubuh jihoon. Di usapnya punggung yang lebih tua dengan lembut tanpa berkata apa-apa.
Kegiatan peluk-memeluk ini berlangsung cukup lama. Junkyu sebenarnya sedikit pegel. Tapi tak apa.
Jihoon juga sering memeluknya saat ia sedih ataupun sakit. Bahkan lebih lama dari ini. Jadi tak apa kan jika junkyu membalas budinya?.Isakan tangis pria dalam pelukannya semakin mereda. Akhirnya yang paling tua berani menampakkan wajah sembabnya.
Junkyu pun segera berdiri dan mengambil segelas air untuk jihoon.
Setelah jihoon dirasa tenang. Barulah junkyu berani angkat suara untuk bertanya."Kenapa ji? Cerita aja". Ujar junkyu lirih sambil menepuk bahu jihoon.
Jihoon menatap junkyu sekilas dan lanjut menatap lantai kamarnya.
" Hsk... L-lu tau hsk... 7chill?". Tanya jihoon masih dengan isakannya.
"Iya. Member g.o.a.t kan?"
"He'eh... Hsk... Na..ma aslinya hsk... Choi.. Hsk—
"Minum lagi nih". Tawar junkyu menyodorkan sisa air putih tadi.
Ia kesal mendengar isakan jihoon yang memotong tiap kata yang keluar dari mulut nya.Jihoon meneguk pelan air putih itu dan mengatur ulang nafasnya yang masih tersendat-sendat.
" Nama aslinya choi hyunsuk". Lanjutnya yang mulai tenang dan tak ter hiks-hiks lagi.
"Terus...??..".
" Gue udah temenan lama sama dia. Dikenalin sama haruto sebelum mereka debut. Dan ternyata gue naroh hati sama dia".
"Hmm...". Dehem junkyu paham. Sebenarnya ia sangat kaget dengan ucapan yang lebih tua. Tapi ia berusaha semaksimal mungkin menutupi perasaan kagetnya.
" Gua iri sama haruto. Dia bisa seberani itu nembak lu. Padahal dia tau kalo bakal ditolak. Sedangkan gue bener-bener takut dia nolak gue. Gue cuma ga mau kita jadi jauh jauhan dan canggung". Tutur jihoon menjelaskan dengan jelas. Dadanya sesak kembali. Bahkan matanya kembali panas. Tapi ia tahan untuk tak meluapkannya di hadapan junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kembar
Humor"Keluar yok!! Nyari angin" "Gua introvert". Balas junkyu yang sama sekali tak bergeming dari tempatnya. "Jaka sembung masuk angin. Ga nyambung anying!" Yaahh.. Begitulah kehidupan si kembar yang bertolak belakang dalam segala urusan. . . . . . . B...