"Sorry haruto" (2)

246 19 1
                                    


Kemarin junkyu benar-benar tak mau berbincang atau bahkan bertemu haruto.
Haruto mencoba bersabar dan menunggu hingga junkyu benar-benar mau berbicara dengannya.
Namun ini sudah keterlaluan.

Setiap kali mereka tak sengaja bertemu pasti junkyu akan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata. Seolah junkyu menghindar dan enggan bertemu dengan haruto dalam kurun waktu sangat lama.
Haruto curiga pasti ada dalang dibalik semua sikap junkyu padanya akhir-akhir ini.

Dan benar saja.
Haruto menangkap basah seseorang yang menjadi penyebab kegelisahan nya akhir-akhir ini.
Wanita cantik bernama Wonyoung yang sempat ia tolak perasaannya.

Pria watanabe menuntut wonyoung untuk minta maaf pada junkyu dan menyelesaikan masalah yang terjadi antara haruto dan pria koala. Namun sang wanita menolak dan pergi begitu saja meninggalkan haruto di kelas sendirian.

Haruto mengusak rambutnya frustasi dan mengeluarkan benda pipih dari saku celana seragamnya.

Sebuah kontak ia tekan dan tak butuh waktu lama orang disebrang sudah mengangkat panggilannya.

"Kenapa, to?"

"Gua pengen ngomong sama lu".


~~~



"Gue ga ngerti harus gimana ". Terang jihoon sambil menyandarkan punggungnya.

Haruto menceritakan semuanya pada jihoon. Tentang wonyoung dan sikap junkyu akhir-akhir ini.
Dan jihoon diminta untuk memberi solusi. Namun pemuda park nampak tak bisa membantu saat ini.

Haruto membuang nafasnya kasar. Tangan yang awalnya tegak kini beralih menjadi terlipat di depan dada.
Punggung tegaknya pun sudah disandarkan di sandaran kursi kayu.


"Gimana kalo lu balik ke masa pdkt".
Usul jihoon pada haruto yang mulai mengernyit kan alisnya tak paham.

".....?".

"Lu pepet aja kaya dulu pas mulai pdkt. Tapi ga jamin berhasil sih. Yang penting usaha".

Haruto mengangguk paham.

"Nanti pulang sekolah dateng aja kerumah. Kalian ngobrol buat ngelurusin semua. Yaudah jam istirahat bentar lagi abis. Gue ke kelas duluan". Lanjut jihoon berpamitan untuk kembali ke kelas. Sebelum melangkah pergi ia sempatkan dulu untuk menepuk nepuk pundak haruto. Guna menyalurkan rasa tenang.


~~~



S

emua siswa berhamburan meninggalkan gedung sekolah.
Sudah waktunya pulang bagi semua murid. Haruto dengan motornya pun membelah jalanan luas yang dipenuhi pengendara lain.
Masih dengan seragam sekolah namun sudah berantakan pria Jepang pun berkendara menuju kediaman keluarga park.

"Duduk aja dulu. Gue panggilin". Ucap jihoon melenggang pergi menaiki satu persatu anak tangga.

Pemuda watanabe hanya memainkan jari-jarinya akibat kegelisahan yang menyelimuti nya saat ini. Ia sudah mempersiapkan kata-kata sebelum bertemu dengan junkyu.
Ia akan menjelaskan segalanya sore ini juga. Haruto benar-benar tak tahan di hindari terus menerus seperti ini.

Yang dicari-cari akhirnya menampakkan batang hidungnya.
Haruto sedikit bahagia bisa melihat wajah yang ia rindukan akhir-akhir ini.
Bahkan garis senyuman sudah tercetak jelas di wajah sempurnanya.

Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang