"Sorry haruto"

252 16 1
                                    

"Iye iye.... yang udah jadian..". Sindir junkyu melewati jihoon yang sedang tiduran diatas sofa.
Jihoon menghentikan aktivitasnya dari bermain ponsel hanya untuk menjulurkan lidahnya kearah junkyu.

" Sirik ae lo!! Kalo pengen sono noh sama haruto". Balas jihoon dengan suara lantang hingga menggelegar ke seluruh rumah.

Junkyu yang mendengar nama haruto disebut itupun langsung menghentikan langkahnya dan berbalik arah menghampiri jihoon.

"Apa lu bilang? ". Tanya junkyu mendekatkan telinganya.

" Sono jadian sama haruto!! Budeg lu?! ". Teriak jihoon keras tepat ditelinga junkyu. Junkyu hanya mengkerutkan dahinya dan sedikit mengerucutkan bibirnya kedepan.

" Enaknya punya ayang... Bisa dapet notif tiap hari". Ledek jihoon memamerkan layar ponsel yang menunjukkan obrolannya dengan hyunsuk.Terbesit rasa iri di hati junkyu.

Tanpa permisi junkyu mendaratkan bokongnya begitu saja di paha jihoon.
Bibirnya ia manyunkan dan nampak sedang memikirkan sesuatu.

Jihoon menarik kaos junkyu dan mengangkat dagunya keatas dan kebawah dengan cepat. Hal biasa yang dilakukan orang jika ingin bertanya tapi malas angkat suara.

Junkyu hanya memandang jihoon sekilas dan lanjut fokus ke depan.
Jari telunjuk dan jempolnya kini telah ia tempelkan pada dagu seolah memberi kesan ia seorang pemikir keras.

Jihoon mengedikkan bahunya dan lanjut menekan layar keyboard di ponsel mahalnya.

"Emang kalo gua ngomong haruto bakal nerima?". Tanya junkyu dengan lirih. Bahkan hampir seperti bisikan.

Jihoon tertarik untuk mendengarkan.
Bahkan ponselnya kini sudah ia kantongi. Pertanda ia ingin mendengar lebih dari lisan junkyu.

"Emang mau ngomong apa?".
Bohong jika jihoon tak tau maksud junkyu barusan. Ia hanya ingin menggoda adik labilnya.

Junkyu membuang nafas kasar.

"Ngomongkaloguesukasamaharuto".

"Hah? Ngomong apaan anjir. Cepet banget".

"Hiihhh. Budeg Lo. Maka nya dengerin!".

"Gue ndengerin lol!. Lo nya aja yang kecepetan!". Sungut jihoon menonyor dahi junkyu hingga sang empu sedikit mendongak akibat toyoran itu.

"Huuhh... Dengerin ya.
Guesukasamaharuto".

"Oh". Dehem jihoon paham dan lanjut memainkan ponsel.
Ia terlalu malas mengurus kisah cinta kedua curut ini.

Junkyu yang tak puas dengan respon jihoon pun langsung merampas ponsel yang paling tua dan menatapnya sengit.
Yang dirampas handphone nya hanya mengusap wajah frustasi.
Jika sudah begini pasti junkyu akan mengungkit-ungkit kebaikannya dan menyuruh jihoon untuk membalas semuanya.

"Apa?". Tanya jihoon malas dan menekuk lengan diatas dada.

"Kasih ide". Mohon junkyu dengan puppy eyes. Junkyu tak pernah melakukan ini sebelumnya. Jika dia sudah seperti ini tandanya ia benar-benar memohon.

Setelah puas menggumoh,
jihoon pun nampak berfikir dan mencari solusi untuk manusia kurang pengalaman yang sedang menduduki pahanya. Setelah lebih beberapa detik berlalu tibalah apa yang diharapkan junkyu. Jihoon menjentikkan jarinya tanda ia sudah punya ide.

"Besok kesekolah bawain kesukaan haruto. Terus tinggal nanyain lowongan jadi pacar masih buka gak?. Kalo dia jawab masih tinggal daftar ae. Enak kan?". Saran jihoon dengan senyum bangganya. Ia bangga akan kegeniusannya.

"Hmmm...".

~~~










































Si KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang