BRAKK!!!
Pintu dibanting keras.
Memperlihatkan junkyu dalam keadaan penuh emosi.Satu-satunya penghuni rumah hanya bingung sambil mengernyitkan alisnya.
Pemuda koala langsung berjalan menghampiri dan menatap kedua manik lawan dengan tatapan penuh amarah.
"Lo kenap—"
"Mau lo gimana?!".
" Hah?".
"Gue kira virus buaya lo udah ilang. Ternyata sama aja. Emang keturunan buaya lo". Bentak junkyu meracau tak jelas.
Jihoon segera bangkit dari tempat duduknya ketika mendengar kalimat 'buaya'. Kedua maniknya kini ikut menatap intens manik lainnya.
" Ngomong yang jelas anjing.
Dateng-dateng ngatain buaya. Maksud lo apa??!!". Jihoon mulai mengangkat suaranya lebih tinggi. Bahkat otot otot dileher pun nampak jelas tergambar di sana.Tentu pemandangan ini membuat si jagoan tadi jadi menciut. Niat hati ingin marah-marah seperti drama yang ia tonton kemarin, malah berakhir jantungnya yang berdegup kencang.
Matanya memanas dan ber air namun ia tahan. Kalau 'keringat mata' nya tumpah saat ini bakal ditaruh mana muka tampannya?.Dengan tangan mengepal dibawah junkyu berusaha menguatkan dirinya agar tak menangis. Eh bukan menangis deng:v
"L- lu beneran suka sama hyunsuk ga?". Tanyanya sedikit bergetar dan mati-matian berusaha memutus kontak mata keduannya.
" Kemaren kurang jelas?". Tanya jihoon balik sambil mendaratkan bokongnya diatas sofa.
"Tadi gue ngobrol sama hyunsuk". Tutur junkyu sedikit mencebikkan mulutnya. Ia rada kesal akibat kegagalan nya mengikuti series tv kemarin.
Atensi jihoon kini sepenuhnya mengarah ke junkyu. Alisnya terangkat sebelah guna memberi isyarat ia butuh lanjutan ceritanya.
" Dia bilang lo pernah pelukan sama cewek di toilet. Berduaan doang". Celetuk junkyu melanjutkan ceritanya.
Jihoon nampak termenung mencoba mengingat 'cewek' yang dimaksud.
"Kalo lo serius suka ama hyunsuk ya hyunsuk aja!. Gausah meluk-meluk cewe segala. Ganjen banget. Dikira keren?. Kan hyunsuknya jadi nethink!". Sambung junkyu ngomel panjang lebar sambil mendaratkan bokongnya di samping jihoon.
" Bentar.... Nethink? ". Tanya jihoon dengan raut wajah sulit diartikan.
Mampus!... Junkyu keceplosan.
" Rahasia kita, ya?".
Ia lupa bahwa tadi hyunsuk sudah menjabat jari kelingkingnya. Bagaimana ini? Alasan apa yang junkyu berikan?.
"Jun Jelasin. Why Hyunsuk nethink?". Tanya jihoon makin menyudutkan junkyu yang keringat dingin.
Aha!
" Ya nethink aja! Ngapain coba cowo cewe pelukan di kamar mandi. Berdua doang lagi. Lu kira dia cemburu??.
Ya kaga lah begoo... Seleranya bukan lo. Ha..ha..". Jelas junkyu dan diakhiri tawa hambar sambil menghembuskan nafas lega. Rahasia aman, Pertemanan jauh lebih aman."Oh..". Singkat jihoon bangkit dari tempatnya. Kaki jenjangnya ia arahkan ke dapur.
Junkyu hanya mengedikkan bahunya. Paling jihoon nangisin hyunsuk. Pikirnya.
" Halo? Hyunsuk?". Ucap jihoon dari dapur. Tentu ucapan jihoon barusan sontak membuat junkyu lari menuju kearahnya.
Dan benar. Jihoon sedang menghubungi seseorang lewat telephone. Junkyu membuang kembali nafas leganya tadi. Keringat dingin kembali bercucuran.
"Ji! Sumpah!! Lu mau nelpon siapa njing??!!". Pekik junkyu panik.
"Sstt.. ". Desis jihoon menempelkan jari telunjuk di depan bibir.
Glup...
Junkyu menenguk salivanya berat. Seketika ia lupa cara menelan gara-gara saking paniknya.
" Hyunsuknya ada?".
"Iya gue boong!! Hyunsuk gasuka liat lu sama cewe itu gegara dia ngira cewe yang lu peluk pacar lu!!". Pekik junkyu yang dadanya sudah naik turun.
" Halo ji? Kenapa sayang?".
Hah? Itukan...
"Bunda. Om Hyunsuk nya ada? Jihoon mau nitip salam". Ucap jihoon dengan senyum miring di balik telephone.
" Tumben? Biasanya ga pernah nitip-nitip salam begini". Tanya rose bingung dengan ucapan putra sulungnya.
"Gapapa... Jihoon lagi bahagia soalnya". Jawab jihoon dengan senyum lima jari yang ia lemparkan pada junkyu.
" Oh. Iyaa.. Yaudah bunda tutup dulu ya?. Kalo mau telephone nanti malem. Bunda lagi meeting sekarang. Love u".
"Love u too, bunda". Ucap jihoon sebelum mengakhiri telephone.
Kaki junkyu gemetar. Ternyata hyunsuk tak hanya satu. Ia melupakan paman 'yang hyunsuk' yang ada di australia.
Rahangnya terjatuh. Ia tak sengaja mengingkari janji pertamanya dengan pemuda choi.
" Sumpah... Gue barusan ngomong apa?". Gumam junkyu masih ngeblank sambil berkali-kali menghirup dan membuang nafas kasar.
Jihoon berjalan melalu junkyu dan berhenti tepat di sebelah pria koala.
"Thanks adek... Jasamu tidak akan pernah aku lupakan". Bisiknya meledek sambil berjalan bahagia menuju kamarnya.
Junkyu sudah tak bisa berkata-kata. Dalam hati tentu ia sudah mengumpati pria anj— habis-habisan.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kembar
Humor"Keluar yok!! Nyari angin" "Gua introvert". Balas junkyu yang sama sekali tak bergeming dari tempatnya. "Jaka sembung masuk angin. Ga nyambung anying!" Yaahh.. Begitulah kehidupan si kembar yang bertolak belakang dalam segala urusan. . . . . . . B...