RASA SAKIT DAN PILIHAN [AND&REVISI]

106 10 9
                                    

Hallo guyss apa kabar ???

Jangan bosen ya nunggu update cerita akuu , sorry bangett karena jadwal aku padat bangett jadi gk bisa sering update guys :(

Lanjutan kemarin~~~~~

"Kek kenapa dunia sekejam ini kek, Izza takut Izza gak punya siapa siapa lagi kek, sakit kek hiks hiks sakit sekali. Kenapa sudah Izza coba ikhlas tapi tetap saja sakit," ucap Izza.

"Nak ayo pulang sudah sore," ajak umi.

"Sementara kamu tinggal di pesantren dulu ya mau di rumah umi atau di asrama bareng teman mu?" Tanya umi.

"Di asrama saja umi, terimakasih banyak umi sudah membantu Izza." ucap Izza tulus.

"Sama sama ya sudah ayo kita ke rumah mu. Ambil pakaian mu dulu," kata umi.

"Baik umi," jawab Izza.

*******

Umi, Izza beserta Gus Ilham mengantar izza ke rumah kontrakan yang di tempati nya dulu.

"Umi ini beneran Izza boleh tinggal di asrama putri bareng temen Izza?" Ucap Izza menundukkan kepalanya

"Iya beneran dua rius, udah kan ayo kita langsung ke asrama anterin Izza Ilham!" Perintah umi di angguki Gus Ilham.

"Eh gak papa umi biar Izza aja sendiri," jawab Izza tidak enak.

"Tidak baik seorang perempuan berjalan sendiri," kata Gus Ilham fokus menyetir.

"Nah bener tuh," balas umi.

"Nggih Gus makasih."

Sesampainya di depan gerbang pesantren Izza dengan Gus Ilham mengantar terlebih dahulu umi ke ndalem.

Izza pun di antar oleh Gus Ilham ke depan pintu sahabatnya itu.

"Assalamualaikum." salam Izza mengetok pintu.

"Iya sebentar," teriak Agni

"Woy ancrit Izza aaaa seneng bangett!!!" Teriak Agni tak sadar apa yang dia ucapkan.

"Ekhmm..." deheman Gus Ilham membuat Agni sadar.

"E-eh ada Gus Ilham?" Tanya Agni tak lupa dengan cengengesan.

"Besok temui saya di musholla," kata Gus Ilham dengan tatapan horor nya.

"E-eh Gus saya minta maaf janji deh gak lagi saya bilang seperti itu." Agni menunduk sebagai permintaan maafnya.

"Lah siapa yang mau hukum kamu? saya mau minta tolong besok antarkan dokumen ini ke ustadzah," jawab Gus Ilham datar.

"O-ouh i-iya Gus saya kira Gus Ilham mau hukum saya..." Wajah Agni sudah malu, sementara yang lain hanya menertawakan saja.

"Emm boleh juga," ujar Gus Ilham membuat Agni ketar ketir.

"E-eh jangan dong Gus kan saya janji." cegah Agni .

"Kalau begitu saya permisi, kabarkan saya jika ada sesuatu, assalamualaikum." Setelah mengatakan itu Gus Ilham menghilang dari pandangan mereka, mereka pun membalas salam lalu bergegas masuk.

"Ayo masuk izza," kata ara membuat lamunan izza tersadar.

"Yang lain kemana?" tanya Izza tak melihat satu pun Curut nya.

USAI DAN LUKA [END& REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang