BERIBU BELATI [END&REVISI]

92 6 2
                                    

Hallo semua apakabar? Semoga semuanya baik yahh.

____________happy reading____________

Hari ini Izza akan ada agenda yang lumayan banyak untuk mengurus salah satu usahanya, aneh kok Izza punya usaha si? Izza sudah memulai usahanya ketika ia sekolah hingga bisa menjadi sekarang bukan berarti Karena bantuan sang Abi tidak.

Saat Izza datang sudah cukup ramai tokonya, Izza hampir tidak bisa melihat mana orang kepercayaannya.

Salah satu staf nya menuju ke arah Izza. "Kak udah lama yah? Maaf yah hari ini rame banget soalnya," ujar sang staf.

"Gak papa, semangat kerjanya nanti aku kasih bonus." Dengan entengnya Izza berbicara seperti itu membuat sang staf melongo.

"Kak beneran?" Tanyanya memastikan.

"Serius sumpah."

"Aaaa makasih kak," ujar staf perempuan tadi seraya memeluk Izza dengan bahagia.

"Ya udah, aku masuk dulu yah semangat." Izza tak henti tersenyum.

Saat di dalam bisa Izza dengan suara yang tidak asing ia dengar, siapa lagi kalau bukan Gus Ilham dan istrinya. Jujur ia sangat senang jika Gus Ilham senang.

"Mohon beri jalan untuk atasan saya yah pak, Bu." Seketika semua orang menoleh melihat Izza sementara dirinya hanya menundukkan kepalanya.

"Tunggu, apa boleh saya bicara sebentar dengan atasan anda?" Tanya Gus Ilham pada salah satu karyawan Izza.

"Maaf saya tidak punya banyak waktu," potong Izza.

"15 menit saja, tolong."

"Baik dengan syarat di temani tangan kanan saya?" Tawar Izza.

"Iyah." Final Gus Ilham.

"Loh Gus, aku gimana?" Tanya perempuan yang sama seperti izza berbusana tertutup namun mempunyai sifat licik.

"Kamu tunggu di mobil, saya hanya punya 15 menit." Gus Ilham hanya menjawab dengan nada cuek.

Izza berjalan ke arah ruangnya tentunya dengan orang kepercayaannya.

"Jadi?" Tanya Izza.

Gus Ilham mulai merubah wajahnya serius "Kenapa kamu menceraikan saya ay?"

"Kenapa anda masih bertanya? Sudah saya katakan berulang ulang kali, saya tidak mau di madu. Apakah kurang jelas?" Jawab Izza tenang.

"Tapi ini semua demi kamu ay," ujar Gus Ilham

"Hey, dengar ini Ilham sekalipun saya mati, saya mati dengan rasa cinta saya terhadap anda. Lihat lihatlah anak yang anda gendong itu anak dia dengan anda bukan? Anda pikir saya bodoh? Kalian baru menikah tapi umur anak itu jauh lebih tua dari usia pernikahan kalian. Bukankah dia sudah ada sejak kita menikah Gus? Sekarang jawab dia anak kamu dengan perempuan itu kan?" Tegas Izza dengan nada menantang.

"Ya itu anak saya, dia anak saya tapi bukan dengan perempuan itu," lirih gus Ilham sangat lirih dan lembut.

"Lalu?" Tanya Izza memastikan.

"Saya menikahi kamu karena kematian istri saya dulu, ayah kamu lah penyebabnya Izza, saya membenci kalian. Dan kamu tau saya berharap saat saya menikahi kamu, saya akan buat kamu menderita seperti gilanya saya saat di tinggal istri saya dulu. Dan istri saya sekarang adalah adik kandung kamu Izza." Papar Ilham.

Deg

"Gak dia bukan adikku, jangan bercanda kamu gus. Gus bilang sama aku dulu kamu cinta aku kan, kamu sayang aku kan, kamu bilang 'saya jatuh cinta sama kamu' kamu gak mungkin pilih dia Gus." izza menangis hanya bisa menangis saja.

USAI DAN LUKA [END& REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang