Halloo semua, ada yang kangen gak updatenya aku :)
"Ikhlaskan dia yang sudah tidak menjadi milikmu"
Hari ini adalah hari bahagia bagi Izza dan Abiyyan, pasalnya mereka akan segera sah di hari ini.
Tiba tiba Agni masuk ke kamarnya"Izza gw, hiks kenapa Lo gak bisa mau nikah si." Kesal Agni, pasalnya sahabatnya ini tidak pernah bercerita akan di pinang seseorang.
Sementara sahabat yang lainnya ada yang bertugas memberi tamu tanda terimakasih, dan ada juga yang menjadi meng-handle pekerjaan nya Izza juga, ia sangat beruntung di kelilingi orang orang yang baik dan mau di direpotkan olehnya.
"Maafin aku ya Agni, aku juga baru kemarin kok. Tadi ya aku mau kasih tahu kamu tapi Abi udah bilang katanya kamu bakal di kasih tahu malam aja," jawab Izza dengan tulus, ia merasa bersalah kepada temannya ini.
Mata Izza sudah berkaca kaca ingin menangis. "Eh, jangan nangis nanti Agni ikut nangis ih."
"Kado tuhan indah sekali yah ni, aku terlalu jahat udah hina takdir tuhan yang di kasih ke aku." Perkataan Izza berhasil membuat Agni memeluk Izza erat.
"Jangan pernah ngerasa sendiri, jangan pernah ada pikiran yang terlintas untuk mengakhiri semuanya, pikiran itu cuman gw yang boleh rasain sahabat gw gak." Agni terus memeluk erat Izza menyalurkan kesedihan yang sudah mereka pendam masing masing.
"Makasih ni, makasih mau jadi teman di saat lilin di rumah ku padam. Makasih karena kamu mau nerangin jalan aku," kata Izza di balik cadarnya.
"Sama sama, dan gw juga mau makasih karena Lo mau temenan sama gw yang cacat mentalnya." Ucapan Agni berhasil menusuk hati Izza, entah ke berapa kalinya Agni berbicara seperti ini.
"Enggak, kamu sempurna di mata aku. Kamu gak cacat ni," kata Izza mengusap air mata Agni.
Saat suasana sedang haru harunya, tiba tiba pintu di ketok dari luar. "Za, kamu udah siap? Acara akad nikahnya udah selesai."
"Iyah, aku udah siap. Aku turun sama Agni mbak," jawab Izza di angguki brismaid.
Izza keluar dari kamar di tuntun oleh Agni, entah kenapa bagi Agni pernikahan Izza membuat dirinya lebih terharu.dan Agni menyerahkan Izza kepada Abiyyan.
Izza mencium telapak tangan Abiyyan, seketika pikiran jahil Abiyyan muncul. "Assalamualaikum ya zaujati," kata Abiyyan menyapa Izza.
BLUSH
Sudah Izza pastikan pipinya menjadi merah tomat akibat perkataan Abiyyan.
"Pipi mu merah kenapa Humairah?" Tanya Abiyyan dengan wajah sok polos.
"Apaan sih pak, pipi saya biasa aja juga." Bohong, satu kata yang hanya bisa Izza lakukan berbohong kepada Abiyyan bahwa wajahnya biasanya saja padahal sebaliknya.
"Masa sih, itu sampai ke pipi deh kayaknya merah Humairah." Abiyyan tak gencar meledek Izza.
"Udah pak, saya malu ih." Izza menyerah ia menangkup wajahnya dengan telapak tangannya.
"Hehehe iya iya, maafin saya."
"Kamu bisa ubah panggilan ke saya tidak, saya merasa lebih tua dari umur saya kalau di panggil bapak. Sebab saya bukan bapak mu melainkan suami mu," kata Abiyyan dengan nada yang sangat lembut kepada Izza.
"Iyah Habibi," jawab Izza sangat mendengar Omelan kecil Abiyyan, sekarang waktunya ia yang menggoda Abiyyan.
Dapat kalian tebak telinga Abiyyan sudah merah. "Habibi kenapa wajahnya kok merah." Tepat setelah melontarkan perkataan tersebut Izza tertawa bangga dengan keberhasilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
USAI DAN LUKA [END& REVISI]
Spiritualassalamualaikum semua cerita baru dari akuu ❗❗❗❗himbauan untuk semuanya tidak boleh MENCOPAS KARYA seseorang anda boleh menulis karena terinspirasi dari orang tersebut, tapi tidak boleh MENCOPAS KARYANYA okeee. "Hahahaha, Bogeman ini tidak sepadan d...