OBAT RASA SAKIT [END&REVISI]

67 4 0
                                    

Hallo guys kembali lagi sama aku awokawok, jangan lupa pada ibadah dulu sebelum baca yaaa.

TIDAK LUPA BIASAKAN VOTE DAN KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA ❤️

"yang ujian nya lebih berat darimu saja tidak berisik seperti kamu."


__________happy reading 🍒___________

Tak terasa sekarang mereka pernikahan mereka sudah menginjak tahun ke-3. Izza berinisiatif merayakannya dengan meng suprise kan Abiyyan saat pulang nanti.

Izza sudah mempleting kue dengan apa yang ia konsepkan.

Ting
Ting

Dari luar seseorang sedang memencet bel dengan muka yang lelah, Izza bergegas membukakan pintu dengan membawa kue buatan dirinya itu.

"Selamat anniversary pernikahan kita yang ke-3 tahun mas Abiyyan," ujar Izza dengan senyuman manisnya.

Abiyyan yang tadinya lesu mendapat surprise dari izza tiba tiba tersenyum lebar. "Harusnya kamu istirahat aja Humairah, kenapa harus segala surprise. Tapi gak papa saya seneng, apalagi kalo sama kamu."

"Hehehe maaf ya mas, tiup gih."

"Saya mau tiupnya bareng bareng," jawab Abiyyan dengan mengelus kepala Izza.

"Ya udah." Keduanya pun meniup lilin dengan sumringah terutama Izza.

"Yeayyyy." Sementara Izza meloncat seperti anak kecil dan hanya di balas gelengan dari Abiyyan.

"Semoga keluarga kita terus begini sampai maut memisahkan," ucap Izza sembari menggenggam tangan kekar milik abiyyan.

"Amin," balas Abiyyan membuat mereka tersenyum.

"Mas Abiyyan pasti capek, aku udah siapin air panas buat mas mandi."

"Oke, saya mandi dulu. Nanti aku ke meja makan ya sayang." Setelah mengatakan itu Abiyyan mencium kepala Izza.

Abiyyan masuk ke dalam kamar untuk mandi, tak lupa Izza menyiapkan makan malam kesukaan Abiyyan tentunya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya semua selesai. "Nah kalo kayak gini kan bagus," ucap Izza, tiba tiba dari belakang seseorang memeluk nya.

"Mas lepasin dulu dong, ayo makan aku udah siapin makanan kesukaan kamu." Seketika mata Abiyyan menatap berbinar pada hidangan yang Izza sajikan.

"Masyaallah, makasih Humairah." Izza hanya tersenyum manis, suaminya mulai makan dengan cepat.

"Mas pelan pelan makanya, aku gak minta kok." Perkataan Izza membuat Abiyyan tersenyum kaku, antara malu di liatin atau salting.

"Sayang, aku mau nambah boleh?" Abiyyan mengucapkan kata katanya dengan sangat pelan hampir tidak terdengar bahkan.

"Mas, kamu kalo ngomong itu Boyo yang gede gitu loh. Ngomong apa sih, mau nambah?"

"Iyah," jawab Abiyyan dengan wajah tersenyum juga mengangguk seperti anak kecil.

"Nah, kalo gitu kan jelas." Omel Izza, tak habis pikir sudah menikah tiga tahun ternyata Izza tidak tahu, bahwa Abiyyan seperti anak kecil.

Izza hanya menatap Abiyyan saat makan itu definisi melihat sisi lain Abiyyan, Abiyyan yang dia pikir dulu itu begini. Kejam, sangar, badanya yang tinggi besar tentu membuat izza takut. Pikirannya hanya berperang pada 'pasti Abiyyan penggila perempuan' tapi nyatanya lelaki itu tak pernah bersentuhan dengan perempuan. Jika di tanya kenapa Abiyyan tidak suka dengan perempuan dengan kata lain berkenalan atau berpacaran, dan jawabannya sama ia takut. Takut di tinggalkan seperti ibunya, ia begitu mencintai ibunya hingga hampir gila saat ibunya tiada untung ada umi ucapnya kepada Izza.

USAI DAN LUKA [END& REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang