KEJUTAN DAN SEJUTA LUKA [AND&REVISI]

88 10 9
                                    

Hallo gengs apa kabar ? Semoga sehat ya

Maaf kalo updatenya lama yah ❤️

______________________

"Jangan melibatkan hatimu dalam kesedihan atas masa lalu atau kamu tidak akan siap untuk apa yang akan datang."
Ali Bin Abi Thalib
_____________________

Happy reading


•••••••


Tak terasa hari pernikahan Izza dan Gus Ilham pun akhirnya tiba, hal itu pun membuat jantung Izza tidak sehat, pasalnya ia sangat takut dengan keputusan yang ia ambil.

"Mbak Izza sudah selesai?" ucap sepupu perempuan Gus Ilham bernama Raisya Al- imama hafidz

"Sudah mbak, tapi saya deg degan ning... saya takut," ucap Izza memegang kedua tangan Raisya.

"Gak papa, Gus Ilham gak makan kamu kok."

Memang Izza memanggilnya Ning sebagai penghormatannya, bagaiman pun ia lebih tua darinya, bahkan Ning Raisya pernah memarahinya dengan sebutan embel embel Ning jujur Ning raisya tidak suka di panggil Ning, tak lama akad pun di mulai.

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti haswa izzaty maishrizka alal mahri adawaatisholati... hallan," ucap wali Izza

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, Wallahu waliyyu Taufiq." Semua bersorak kala Gus Ilham menjawab dengan satu tarikan nafas.

"Saksi sah sah?" Tanya penghulu.

"SAHH!!" Teriak para tamu undangan lalu pembacaan doa.

Detik itu juga Izza menangis memeluk Ning Raisya, ia menangis antara sedih dan bahagia, ia sedih karena tidak ada bundanya saat dia menikah dan Izza juga bahagia karena bisa sampai di titik ini dan tak lama umi pun datang untuk membawa Izza ke depan acara resepsi akad.

"U-umi bunda umi hiks, Izza pengen bunda umi" ucap Izza menangis kejar.

"Sudah nak bunda mu ada di atas dia sudah berada di surganya Allah bukan, jangan menangis lihat luntur makeup mu, berjanjilah jangan menangis...." ucap umi mengusap sayang kepala Izza.

Ilustrasi gaun Izza (polos tapi terkesan elegan memang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi gaun Izza (polos tapi terkesan elegan memang)


Izza pun akhirnya berusaha menahan air matanya tentang bayangan masa lalunya.

"Silahkan Gus di ambil Ning Izza nya," ucap Ning Raisya menggodanya.

"Terimakasih Ning," balas Gus Ilham di balas senyuman dari mata yang tertutup Khimar

USAI DAN LUKA [END& REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang