LAMARAN [END&REVISI]

62 6 1
                                    

Hallo guys apakabar? Maaf yah lama updatenya Karena bab ini hilang jadi aku buat lagi ceritanya😔😭🥺 semoga kalian puas deh di setiap bab nya. Maaf yah kalo banyak yang Typo.

Jangan lupa vote dan komen dulu yaaah ❤️🍒

_________HAPPY READING 📖__________

Setelah menolak lamaran Abiyyan, ia tak pernah melihat Abiyyan entah kenapa ia selalu merasa bersalah kepada pria itu. Ia merasa dirinya jahat menolak dengan mentah-mentah lamaran Abiyyan, namun bagaimana lagi dirinya juga belum sepenuhnya membuka hati untuk pria lain.

Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya dan ternyata Bi inah. "Non, ada tamu di luar. Mau suruh tunggu atau bagaimana non?" Tanya bi inah.

"Biar aku aja bi," kata Izza.

Izza berjalan ingin membukakan pintu untuk tamunya, namun betapa terkejutnya ia saat melihat tamunya adalah Abiyyan.

"Eh pak silahkan semuanya masuk, maaf jika terlalu lama menunggu di luar." Izza merasa tidak enak hati kepada ibunya Abiyyan yang sedari tadi hanya tersenyum manis kepadanya.

"Gak papa kak, kita juga baru datang kok." Sahut adik Abiyyan bernama Adiba Khanza Az-Zahra.

"Kalian mau minum apa? Biar Izza siapin?" Tanya Izza menawarkan minuman.

"Tidak usah nak, kita hanya ingin mengutarakan maksud kedatangan kita." Papar umi Abiyyan bernama umi Aisyah.

"Baik, seperti yang saya katakan beberapa tahun lalu. Maksud saya dan keluarga saya kesini untuk melamar kamu za, apa kamu menerima lamaran saya?" Tanya Abiyyan di akhir kalimatnya.

Izza terdiam sejenak lalu berkata. "Apa bapak sudah meminta izin kepada Abi?" Tanya Izza ragu ragu.

Sementara yang di tanya hanya tersenyum. "Sudah, saya sudah berbicara dengan Abi dan beliau merestui serta menyerahkan semuanya kepada kami," kata Abiyyan.

Sementara Izza sangat bimbang dengan pilihannya, ia sudah tau bahwa tatapan Abiyyan tatapan tulus. Namun ia juga takut jika kejadian kemarin terulang lagi, ia takut jika harus gagal dalam menjalin pernikahannya untuk kedua kalinya.

"Jadi bagaimana nak, katakan saja jika kamu menolak Abiyyan jangan merasa tidak enak hati karena niat kami ke sini untuk melamar mu dengan tulus tanpa paksaan." Perkataan umi Abiyyan semakin membuat Izza bimbang.

Sementara Izza masih dengan pikirannya. "Baik pak, keputusan saya adalah me-" Perkataan Izza menggantung di akhir kalimat nya akibat terpotong.

Perkataan izza terpotong oleh perkataan seseorang. "Tidak, saya tidak setuju dengan lamaran Abiyyan. Saya suaminya, jadi jangan harap kamu bisa memiliki istri saya." Suara itu membuat Izza naik pitam, pemilik suara itu adalah Ilham.

"Apa-apaan sih, lepas gak lepasin tangan saya," bentak Izza dengan intonasi nada yang naik.

"Kenapa za, kenapa kamu tinggalin saya? Salah saya begitu berat kah, apa kamu tidak bisa menerima semuanya? Saya janji ay akan berlaku adil terhadap kalian." Tepat saat kalimat itu di akhiri Izza menampar wajah Ilham dengan keras, nafas Izza memburu serta menahan tangisannya.

"IZZA!!" bentak Abi melihat Izza menampar Ilham.

"Coba ulang? Apakah berat anda tanya? Sudah saya katakan berapa kali Ilham, saya tidak rela membagi cinta. Dan camkan ini mau anda berkata Janji manis apapun, saya tidak akan percaya lagi. Dan lebih baik kalian keluar, KELUAR SEKARANG ILHAM" teriak Izza di akhir katanya membuat Ilham terkejut, pasalnya baru pertama kali ia melihat Izza semarah ini.

Tubuh izza luruh kelantai, ia hanya menangis menangkup wajahnya. Umi Abiyyan yang melihat itu segera memeluk Izza mendudukkan nya ke kursi dan menyuruh Abi beserta Gus Ilham untuk pergi agar Izza menjadi lebih tenang.

USAI DAN LUKA [END& REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang