Vingt-et-un

1.7K 265 18
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

𝆺𝅥 𝆺𝅥 𝆺𝅥

Dua minggu berlalu sejak kejadian ia bertemu dengan murid pindahan asal Jerman, mulai banyak hal lain lagi yang terjadi, perundungan yang mulai ia biasakan selama setahun perlahan mulai menjadi-jadi semakin harinya, namun (Name) berusaha tetap kuat menjalani masa sekolahnya karena satu tahun lagi saja semua mimpi buruk dan penderitaan ini akan berakhir.

Ia selalu menyakinkan dirinya sendiri untuk tetap kuat, tidak peduli seberapa parahnya masalah yang terjadi.

(Name) berjalan menuju kearah ruangan OSIS karena permintaan dari ketua OSIS, namun saat dibelokkan ia malah melihat pemandangan yang tidak pernah ia mau lihat.

Dengan raut datar tidak peduli ia berbalik arah hendak kembali, malas melihat hal kemesraan yang ada diujung lorong itu.

'Malas menanggapi. Cukup tau.'

(Name) kembali kekelas, mendudukkan tubuhnya di kursi yang ia tempati, begitu banyak coretan-coretan disana, bukan coretan kasih sayang melainkan hinaan.

Duduk dengan nyaman menatap kearah luar jendela dengan tangannya yang menyangga pipinya, suasananya sangat mendukung karena sepi dan sunyi tidak ada siapapun yang berada dikelas.

(Name) tersadar dari lamunannya ketika pemuda surai Orange duduk dikursi yang ada didepan mejanya, sang pemuda duduk miring dengan punggungnya yang bersandar pada tembok.

(Name) tentu saja kebingungan dengan tingkah pemuda didepannya ini, kenapa tiba-tiba? Apa yang akan dilakukannya.

"(Name), maaf-"

"Ngga perlu. Ngga ada yang salah, Nessa bener kok. Aku suka bully dia."

Kunigami terdiam mendengar penuturan (Name) yang memotong ucapannya, netra orange nya menatap netra ruby yang memandang kosong pemandangan luar jendela, tidak ada cahaya kehidupan seperti saat pertama kali bertemu.

Nada bicaranya tidak seceria dulu, kosong, hampa, datar dan monoton seakan sudah menjadi bagian dari dirinya, ia menyadarinya setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri saat Nessa mengajak (Name) ke taman belakang sekolah, Gadis blasteran Inggris-jepang itu memukul dirinya sendiri.

Dan saat teman-teman (Name) datang Nessa memangis dan meraung meminta maaf pada (Name), seakan menyudutkan gadis malang ini menuju jurang penderitaan lagi.

Dan bodohnya lagi ia malah sempat percaya pada gadis blonde itu, tanpa melihat fakta bahwa (Name) lah yang menjadi korbannya.

"Kunigami ngga salah, aku nya aja yang terlalu lemah. Ngga berani ngelawan karena takut ngerusak pertemanan yang udah aku buat sama kalian semua."

HANYA MIMPI?! YANG BENAR SAJA?! • Blue Lock x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang