Vingt-Deuxième

1.6K 232 58
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

𝆺𝅥  𝆺𝅥  𝆺𝅥

The Day, hari keberangkatan para OSIS untuk kunjungan ke universitas yang mengajukan proposal kerjasama, pembelajaran di kelas dikosongkan karena guru-guru sibuk menyiapkan segala keperluan juga mendoakan kelancaran dari kegiatan ini.

Ditengah lapangan sudah ramai oleh siswi-siswi yang tengah menonton keberangkatan para OSIS, katanya sih sekalian liat gebetan mereka.

Ada pula yang memberikan bingkisan untuk perjalanan dan ada pula yang sekedar ikut-ikutan saja karena diseret oleh temannya.

Mobil khusus yang di beli pihak sekolah atas iuran OSIS sudah terparkir rapih di tengah lapangan siap menunggu tuannya untuk menggunakannya.

Dari lorong tak jauh dari mobil itu terparkir, satu persatu manusia yang mengikuti organisasi OSIS berjalan keluar sembari membawa keperluan mereka untuk kegiatan tersebut.

Diawali dengan Sae dan Yukimiya yang berjalan lebih dulu, diikuti pemuda surai hitam kehijauan dengan netra senada dengan mantan ketua OSIS. Itoshi Rin, lalu pemuda kulit Eksotis sawo matang dengan surai blonde bercampur Pink. Shidou Ryusei, kemudian pemuda surai Dark purple gradasi hijau kekuningan. Oliver Aiku, yang terakhir pemuda bersurai hitam bermanik merah darah. Barou Shoei.

Keseluruhan pemuda tersebut berjalan menuju kearah mobil Alphard berwarna putih, Sae dan Yukimiya menaruh barang bawaan mereka kedalam sana sebelum kepalanya mendongak melihat kearah (Name) yang tengah bertumpu dagu ditangan yang ia lipat diatas tembok pembatas lantai dua kelasnya.

Netra keduanya saling bertatapan beberapa detik sebelum akhirnya (Name) memutuskan kontak mata dengan cara menggulir netranya kebawah.

Teriakan dilapangan menjadi ketika Nessa berjalan mendekati para OSIS bersama dengan Isagi dan yang lainnya terkecuali Kunigami.

(Name) menaikkan satu alisnya saat Nessa berbincang dengan Sae namun netra ungu nya malah melirik kearahnya terlebih lagi menampilkan sebuah senyuman.

(Name) hanya memutar bola matanya malas sebagai upaya memutuskan kontak dengan gadis itu.

"Ngga turun kebawah kasih hadiah atau kata-kata penyemangat buat mereka?"

(Name) terjengit saat Kunigami tiba-tiba berada disampingnya membuatnya refleks berdiri normal yang semulanya melipat tangan diatas pembatas tembok itu.

"Untuk? Kan ada Nessa. Ngapain aku repot-repot kesana."

Kunigami paham maksud dari respon (Name) yang seperti itu karena disana terlalu banyak murid-murid yang berkumpul membuat gadis ini malas untuk kesana, karena bisa saja ia dibully lagi atau malah dipermalukan oleh Nessa.

"Lagian tiga hari yang lalu Sae udah ngomong ke aku. Kalo kesana buang-buang waktu, percuma juga. Lagipula aku udah ngga terlalu bergantung lagi sama dia."

HANYA MIMPI?! YANG BENAR SAJA?! • Blue Lock x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang