"mwo?" Jennie menaikkan salah satu alisnya mendengar penuturan Jisoo barusan sambil melirik ke arah jam digital yang terletak di samping tempat tidurnya"Jisoo, ini jam 11.30 tengah malam" lanjutnya lagi berusaha memastikan sekali lagi apa gadis diseberang sana tidak salah mengenali jam, seingatnya Jisoo baru saja bilang padanya dia baru pulang ke rumah? lantas berapa banyak pekerjaan yang Jisoo kerjakan sebenarnya?!
"iya, aku tau, dan aku memang memiliki shift untuk bekerja part time hari ini" jawab Jisoo dari ujung sana dengan santainya
"heol, aku kehilangan kata-kata, jadi kau bekerja di pagi hari dan-"
"kau benar, aku mulai bekerja jam 7 pagi ini dan menyelesaikan pekerjaanku tepat pada pukul 10 tadi, aku tidak selalu memiliki shift malam ini, tapi hari ini aku harus melanjutkan pekerjaanku mulai dari jam 12 sampai jam 6 nanti"
"MWO? YA! APA KAU GILA? APA KAU TIDAK TIDUR?" mata Jennie terbelalak mendengar jadwal kerja Jisoo yang berada di luar akal sehatnya, bahkan selama ini walaupun memiliki jadwal yang cukup padat, tapi setidaknya tidur untuk 4-6 jam tetap dia dapatkan, itu pun terkadang dia sudah menggerutu tidak jelas karenanya, tapi Jisoo?
"hei hei! jangan berteriak seperti itu! kau mulai terdengar seperti Ruka, adikku!"
"TA-TAPI KAU BISA MATI JISOO" bukannya mendapat jawaban, Jennie malah mendengar suara tawa dari ujung telepon sana, itu membuatnya spontan mengerutkan keningnya karena menganggap Jisoo tidak menanggapi dengan serius perkataannya
"kenapa kau tertawa, itu tidak lucu" manyun Jennie
"karena aku baru saja mengatakan kalau kau mirip dengan adikku, dan sekarang kau mengatakan hal yang persis dikatakan olehnya! aku tidak menyangka sepertinya kalian senang sekali mengutukku seperti itu" ujar Jisoo dengan selipan candaan di setiap kalimatnya
"itu kenyataannya, dan pikiran kami sama karena kami adalah manusia yang berpikir dengan normal, kau saja yang gila, maksudku.. kau.. perhatikanlah sedikit kesehatanmu Jisoo, kau benar benar bisa mati muda kalau kau terus melanjutkan gaya hidupmu yang seperti ini"
"arra, arra! tenang saja akan berhenti sedikit lagi okay? aku sudah hampir sampai pada tujuanku ekekek sudah cukup aku menanggung beban karena dikhawatirkan oleh adik dan orang tuaku, kau pun sebagai teman baruku cobalah untuk tidak terlalu mengkhawatirkanku eoh? kau akan tau seberapa kuatnya aku setelah kita cukup mengenal nantinya" Jennie tidak menjawab, dia sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri, entah mengapa dia merasa sedikit mengkhawatirkan gadis ini, yang bahkan...bahkan baru saja dikenalnya beberapa jam yang lalu, perasaan ini cukup asing bagi Jennie, bagaimana bisa seseorang yang baru saja masuk ke kehidupannya berhasil menyita sebagian dari pikirannya yang tidak pernah dia sisakan untuk memikirkan kepentingan orang lain?
"ah, Jane, aku benar benar harus segera pergi, aku tutup ya! mari mengobrol di lain waktu dan-"
"TUNGGU! JISOO!!" teriak Jennie dengan cepat, berharap Jisoo masih mendengarkannya dan belum mengakhiri panggilan tersebut ".....nee?"
Jennie menghembuskan nafas lega karena Jisoo masih dapat mendengarkannya "Jisoo, kalau aku boleh tahu, di mana kau bekerja?"
i can't help it cause i think i find you interesting
***
"aku pasti sudah gila" bisik Jennie kepada dirinya sendiri, tanpa sempat di sadarinya, kini dia telah berdiri di depan 7-Eleven tempat Jisoo bekerja, yang ternyata berada tidak jauh dari hotel penginapannya
"bagaimana kalau dia mengenaliku? lagipula dia orang Korea, dia pasti akan mengenaliku sekali dia melihat wajahku" Jennie sekali lagi membenarkan masker dan bucket hat miliknya dan menimbang kembali keputusannya saat ini
YOU ARE READING
Unexpectedly (Jennie x Jisoo Blackpink, Jensoo)
RomanceJensoo (Jennie X Jisoo Blackpink) ✔️ Bahasa Indonesia 🇮🇩 Warning ⚠️ GxG, 18+ "i think you are my serendipity. i wasn't even looking for you and i wasn't even expecting you, but i'm kinda lucky i met you."