Chapter 12

264 34 0
                                    


Jennie melemparkan tasnya tepat di kursi yang bersebelahan dengan gadis blonde yang kini tengah sibuk mengunyah keripiknya dengan serius "KAMCHAGIYA" kagetnya, sedikit melompat dari tempat duduknya karena lemparan yang menghasilkan suara yang cukup mengagetkannya

"ya! kau mengejutkank- eoh! JENNIE UNNIE! kemana saja kau! aku pikir kau tidak jadi pulang ke Seoul bersama kami" tanpa menghiraukan pertanyaan dan pernyataan dari gadis blonde tersebut, Jennie dengan cepat segera menjatuhkan dirinya di kursi empuk First Class  lalu menarik Rosé mendekat ke arahnya sebelum membisikkan beberapa kalimat kepadanya

"WUOAH, JINJJA?" kagetnya, namun dengan sigap Jennie segera membekap mulut gadis blonde tersebut "sstt, jangan beritahu siapapun, apalagi Irene, arra?"

"apa yang jangan diberitahu padaku?" keduanya sontak menoleh ke arah suara yang muncul dari kursi belakang keduanya "anni! tidak ada!" bela Jennie seolah tidak ada yang baru saja mengucapkan nama Irene, sial dia tidak tahu bahwa Irene dan managernya duduk tepat dibelakang Rosé dan dirinya

sementara Irene dengan tatapan curiganya menatap sinis keduanya secara bergantian "benarkah begitu? kenapa rasanya aku mendengar namaku disebu-"

"tidak ada yang menyebutkan namamu! anu- itu tadi aku dan Rosè sedang membicarakan tentang Ingredients, yak! Ingredients, karena Rosé ingin membuat ehm anu itu-" Jennie sibuk berkutat dengan pikirannya untuk melengkapi karangannya

"macaron!"

"croissant!" mata Jennie terbelalak ketika Rosè ikut menimpali karangannya, dan sialnya mereka mengucapkannya hal berbeda dalam waktu bersamaan.

Irene menaikkan salah satu alisnya seolah mempertanyakan jawaban mereka yang berbeda "ah, macaron dan croissant juga!" dengan cepat Jennie segera menimpalinya, lalu kemudian dia segera menarik Rosé yang sepertinya masih nampak berpikir untuk kembali duduk "sudah ya unnie, aku dan Rosé ingin membahas lebih lanjut tentang cara membuatnya, aku harus mengajarinya banyak hal!" alasan Jennie lalu tanpa menunggu jawaban Irene, dia kembali duduk ke tempatnya semula

"fuih, hampir saja" ujar Jennie sambil mengelus dadanya "aku takut sekali unnie, tatapan Irene unnie tajam sekali sampai aku merasakan rasa sakitnya sampai ke tulang tulangku" timpal Rosé

Jennie menjitak kepala Rosè kecil "ish kau berlebihan sekali"

"UNNIEEE!!!" teriaknya tidak terima, dengan menantang Jennie menatapnya sombong "apa? mau melawanku?"

"ya! apa kau lupa unnie? aku memegang kartu ASmu? oh benar juga aku akan beritahu Irene unni-" belum sempat Rosè menjalankan aksinya untuk pura pura berbalik, Jennie sudah terlebih dahulu menarik hoodie Rosé lalu dengan mata memelasnya dia merayu adik kecilnya itu "Chaeyoung-aa, maafkan aku eoh? aku mengaku aku bersalah tadi, aku khilaf ketika melakukannya, jadi maafkan aku? bagaimana?" Jennie tersenyum dengan sedikit terpaksa

"hmm, bagaimana ya?"

"aku akan mentraktirmu apapun selama satu minggu penuh!" tawar Jennie, yang sudah pasti dia yakini Rosé tidak akan menolak apapun yang berhubungan dengan makanan, apalagi itu gratis. bagaimana pun semua orang tentunya menyukai semua hal yang berbau gratisan bukan?

"tet tot, ditolak. aku ajukan satu bulan" dengan menyebalkannya Rosé seolah mengancam Jennie untuk membeberkan rahasianya

Jennie hanya bisa menarik nafas, berniat untuk mengiyakan penawaran Rosé namun tiba tiba Rosé mengangkat tangannya kembali "tidak jadi satu bulan, tapi tiga bulan!" pekiknya dengan senang

Mata Jennie membulat lebar, tidak percaya dengan perlakuan dongsaengnya itu "ya! apa kau sedang mencoba memerasku?"

"jadi mau atau tidak? itu kembali lagi ke pilihanmu unnie dudududu~" Jennie menghela nafas, lalu mengangguk juga pada akhirnya "huh, sepertinya aku salah telah menceritakannya padamu" kesal Jennie lalu dia menyandarkan kepalanya di senderan kursi pesawatnya

Unexpectedly (Jennie x Jisoo Blackpink, Jensoo)Where stories live. Discover now