PROLOGUE ❀

729 53 23
                                    

❀❀❀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❀❀❀

Darah itu menggenang.

Seperti mimpi buruk yang siap kapan saja menghantui.

Layaknya ombak yang siap menghantam nya dengan begitu kuat hingga membuat nya tak berdaya.

Hari ini, kalau saja dia tidak pergi seperti permintaan sahabatnya, mungkin hal naas ini tidak pernah terjadi dan menimpa nya.

Tapi seperti kata pepatah, nasi sudah menjadi bubur, dia harus merelakan dirinya menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan sahabatnya sendiri.

❀❀❀

Pusat tahanan Seoul, Gyeonggi-do

Pada pukul 10 waktu setempat, mobil tahanan pun sampai.

Di depan sudah ada masyarakat sekaligus wartawan dari berbagai stasiun tv datang untuk meliput.

Mereka penasaran sekaligus geram dengan tersangka utama dalam kasus pembunuhan yang baru saja terjadi.

Menimpa seorang siswa SMA yang di bunuh oleh sahabatnya sendiri.

"Sebenarnya ada masalah apa anda dengan sahabat anda hingga membuat Anda membunuhnya?"

"Apa ini seperti serigala berbulu domba? Apa anda memiliki dendam pada korban?"

Berbagai pertanyaan terus menerus terdengar kala dia keluar dari mobil dan mengganggu nya dalam berjalan.

Dengan tangan yang ter borgol dan di pegangi oleh aparat kepolisian di kiri kanan, berikut dengan masker yang menutup mulutnya lalu topi yang melindungi kepalanya, dia tetap berjalan dan tak menggubris semua pertanyaan itu.

"Tersangka Kim Taehyung!"

Panggilan tersebut mengalihkan perhatian Taehyung dari lantai penjara yang dingin. Melihat seorang sipir yang berdiri di balik sel tahanan nya.

"Tanggal sidang sudah di tentukan, dan kau akan menunggu vonis yang akan di jatuhkan hakim. Tapi sampai sekarang kau tidak menyewa pengacara, apa kau tidak berniat membela diri?"

Benar.

Sebentar lagi vonis hakim akan jatuh dan untuk bebas sudah tidak ada harapan. Tapi bahkan tak ada yang bisa menyelamatkannya.

Mau itu keluarga, bahkan pengacara sekalipun.

Mendengar ucapan sipir tersebut Taehyung tertawa pelan. Matanya yang sayu dengan lingkar hitam di bawah matanya menandakan bahwa dia sudah tidak tidur berapa hari. Mana mungkin Taehyung bisa tidur di saat kemalangan tengah menimpa nya.

"Saya diam bukan berarti saya mengakui kesalahan saya. Tapi saya diam, karena orang miskin seperti saya, mau membela diri seperti apapun, pada akhirnya saya yang akan selalu di salahkan. Toh, saya tidak punya uang untuk menyewa pengacara. Keluarga? Entah apa mereka masih bisa di sebut keluarga atau bukan..."

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐑𝐎𝐒𝐄✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang