19. BLACKROSE ❀

113 27 22
                                    

❀❀❀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❀❀❀

Tak terasa sudah 1 minggu berlalu dan Jungkook masih harus terbaring di ranjang rumah sakit. Memang tak mengkhawatirkan seperti sebelumnya, tapi kata dokter tubuh Jungkook harus mendapatkan pemulihan berkala agar benturan di kepalanya sembuh, dan tangannya yang patah pulih.

Dan hanya kebosanan yang setiap kali Jungkook rasakan saat terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit dengan bau obat obatan yang menyengat.

Desahan nafas berat Jungkook keluarkan. Menatap sekelilingnya dengan seksama, dan lagi lagi hanya kebosanan yang Jungkook rasakan. Tak ada pemandangan lain yang bisa Jungkook lihat kecuali dinding putih rumah sakit yang terasa dingin.

Bukannya tidak ada TV, tapi siaran di layar tipis itu tak ada yang bisa Jungkook lihat selain berita dan drama. Ponselnya pun hilang saat kecelakaan itu terjadi.

"Bagus! Sekarang kau akan mati kebosanan Jungkook!" monolog Jungkook jengah, "Aiishh.. Kenapa Sohyun lama sekali mengambil baju ganti sih?" dumel Jungkook kesal.

Matanya menatap ke arah tangan kanannya yang terbalut gips dan terikat di sepanjang bahunya, itu agar tangannya tak terlalu banyak bergerak dan pulih dengan cepat.

Dan gara gara ini, pergerakannya terhalang.

Cklek

"Sohyun!"

"Ini aku, dasar bodoh!"

Jungkook mendesis, "Sial. Kenapa kau yang datang. Aku ingin nya Sohyun tahu." cibir Jungkook. Tubuh yang tadinya tegak kini terkulai lemas dan terbaring lagi.

"Iki inginyi Sihyin tihi." ejek Sein.

Jungkook mendelik saat di ejek begitu oleh Sein, "Sialan!" desis Jungkook kesal.

"Nih, Sohyun titipkan ini padaku. Dia tidak bisa langsung datang. Karena ada urusan katanya."

Sein menaruh bungkusan tersebut di atas meja nakas samping tempat tidur Jungkook.

Jungkook mengernyit, "Urusan? Urusan sangat penting?"

Sein mengangguk, "Uhm.. Saaaangaaat penting! Lebih penting dari menjengukmu!"

Niatnya sih mau mengejek Jungkook, tapi alih alih tersinggung Jungkook malah memanyunkan bibirnya.

"Yayaya! Wae?"

Jungkook menatap Sein lekat, "Ya! Apa memang sebegitu penting nya? Dia benar-benar mementingkan urusan nya daripada menjenguk ku?"

Sein diam. Melihat raut wajah Jungkook yang keruh, hampir mau menangis.

"Hiks--dia benar-benar mementingkan urusan nya. Padahal aku lagi sakit. Kau tahu, sakit sekali. Apa-yo."

Sein melotot, "Ya! Kau tidak benar-benar akan menangis kan?"

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐑𝐎𝐒𝐄✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang