Bagian 16

666 78 2
                                    

❪ NEW WORLD ❫

Ni-ki perlahan membuka matanya, ia berusaha untuk bangun walau tubuhnya sangat kaku dan kepalanya pusing, tampaknya dia terlalu lama tertidur.

Ni-ki meneliti sekelilingnya, dia sempat bingung di mana dia sekarang. Tapi beberapa detik kemudian dia tersadar kalau ternyata dia masih di dalam tempat rak buku-bukunya.

Ni-ki buru-buru merogoh saku celananya, mencari ponselnya. Setelah mendapatkan ponselnya ia langsung mengecek kalender dan jam.

Ni-ki terkejut, ternyata sekarang sudah tanggal 25 Agustus dan jam 08.00 pagi. Ni-ki ingat sekali saat itu dia pergi di tanggal 21 dan berarti kalau di hitung dia sudah 5 hari tidur di sini, yang benar saja?

Pantas saja semua tubuhnya kaku dan sakit, tapi yang lebih parah selama 5 hari itu kenapa tak ada yang sadar kalau Ni-ki menghilang.

Setidaknya kedua temannya itu mencari Ni-ki atau mendatangi rumah Ni-ki yang sudah jelas tidak masuk sekolah selama 5 hari.

Ni-ki menghela nafas, sungguh badannya sakit semua, serasa dia baru saja melakukan perjalanan yang panjang. Melelahkan.

Mata Ni-ki tiba-tiba menatap sebuah buku yang tergeletak di lantai, Ni-ki meraih buku itu dan memperhatikannya.

Ah, buku ini. Buku yang menyedot Ni-ki ke dalam ceritanya.

Sial, kenapa Ni-ki tiba-tiba merindukan kehidupan di buku ini? padahal jelas-jelas dia sudah pulang, harusnya kau bersyukur Ni-ki!

Ni-ki membuka buku itu, dia berniat membaca isi buku tersebut namun sayangnya saat di buka ternyata semua halamannya kosong.

Ni-ki tidak mengerti, kenapa seperti ini? kenapa semuanya hilang? apa itu artinya dia tak bisa membacanya?

Tapi ada satu tulisan di akhir halaman, yang Ni-ki yakini itu berasal dari Jay.

"Makasih udah hadir di kehidupan gue."

"Tungguin gue ya."

Ni-ki terdiam, dia sedikit terharu melihat pesan tersebut meski tak mengerti maksud tulisan di akhir.

Ni-ki menghela nafas, baru beberapa menit yang lalu dia bebas, kenapa tiba-tiba dia sudah merindukan Jay?

Padahal bisa di bilang keseharian mereka tuh penuh pergelutan, gak ada hal-hal romantis, kalau menurut Ni-ki sih begitu.

Tidak-tidak, dia sudah pulang dan yang harus dia lakukan adalah fokus ke kehidupan aslinya, mari kita lupakan kejadian di buku itu.

Tapi jujur, sekarang Ni-ki sangat merindukan Jay, rasanya ingin bertemu lagi dengan Jay.

Ponsel Ni-ki tiba-tiba berdering, lantas dia segera mengangkat panggilan masuk dari salah satu temannya.

"Halo?"

"HEH YANTO! LO DARI MANA AJA?!"

"Won, bisa gak lo nanya pelan-pelan?!"

"Gak bisa! lo di cariin Guru tau gak, 5 hari absen gak ada kabar, kemana lo? nyari sugar daddy apa gimana?"

"Pantat lo, gue gak nyari papa gula ya."

Padahal Ni-ki tadi lagi sedih dan sedang meratapi nasibnya, tapi gara-gara Jungwon dia gak jadi sedih lagi.

"Gue sama Sunoo dateng ke rumah lo deh, kita interogasi mampus lo!"

"Anjir dah kek buronan."

"Awas lo, jangan kabur pokoknya!"

Jungwon menutup panggilan, Ni-ki menghela nafas kasar. Akhirnya dia benar-benar bangun, berjalan ke arah salah satu raknya kemudian memasukkan buku yang dia pegang ke rak buku.

Ni-ki menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, sepertinya Ni-ki harus melupakannya.

Ya benar, Ni-ki sudah kembali ke kehidupan normalnya jadi dia harus fokus ke situ.

Ni-ki cuma bisa berharap, suatu hari nanti dia bisa bertemu dengan Jay lagi, walau terdengar mustahil.

─── 〔 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆 〕 ───

Yey sisa satu chapter lagi

new world ★ jayki✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang