Bagian 2

1.2K 167 29
                                    

❪ NEW WORLD ❫

Ni-ki meremat rambutnya, berjalan kesana kemari dengan gelisah. Memikirkan bagaimana caranya dia harus keluar dari sini. Bisa di bilang Ni-ki masih tidak percaya kalo dia terjebak di sebuah buku.

"Ah sial, Gue harus apa?" gumam nya pasrah, lalu terdengar kembali suara wanita tadi.

"Yang harus kamu lakukan adalah menamatkan cerita ini."

Ni-ki mengangkat kepalanya untuk mencari siapa yang berbicara "gimana caranya?" tanya Ni-ki, lagi.

"Tamatkan cerita ini."

Ni-ki berdecak "salah nanya kayaknya nih gue" Ni-ki menghela nafas panjang agar tenang, lalu merebahkan tubuhnya di kasur. Lalu berpikir bagaimana caranya keluar dari sini tanpa menamatkan cerita ini.

"Tidak bisa, tidak ada cara lain lagi."

Ni-ki mengernyitkan dahi nya, ia bangun dari tidur nya "lo bisa baca pikiran gue?" tanyanya, namun tak ada jawaban lagi dari wanita tersebut.

TOK TOK TOK!

Ni-ki sedikit terkejut lalu melirik pintu yang baru saja di ketuk, dia bingung siapa yang mengetuk. Dan ia sedikit ragu untuk membukanya.

"Ini gue, buka pintunya!" teriak orang yang ada di luar. Ni-ki pun pasrah, ia bangun dan perlahan membukakan pintu untuk orang tersebut.

Setelah pintu terbuka orang tersebut masuk begitu saja ke kamarnya membuat Ni-ki terkejut "njir ngagetin aja."

"Mau sampe kapan di kamar?" tanya seorang pria yang terlihat lebih tua darinya.

"Siapa lo?" raut wajah pria itu berubah bingung. Ni-ki pun juga bingung melihat raut wajahnya yang berubah, apakah Ni-ki salah bertanya?

"Lo lupa sama gue?" Ni-ki diam, ia juga lupa jika sedang berada di dalam kehidupan orang lain.

"Dosa apa gue sampe punya adek kayak lo."

Ni-ki mengernyitkan dahi nya lagi, dia hanya diam sementara pria yang lebih tua darinya itu terus memandanginya dengan tatapan aneh.

"Beneran gak inget?" tanyanya sekali lagi, Ni-ki mengangguk. Pria itu menghela nafas, sambil memperhatikan tingkah adiknya yang sangat aneh.

"Gue Heeseung. Gimana? udah inget?"

Entah bagaimana caranya, tiba-tiba Ni-ki mendapatkan sedikit ingatan ketika bersama sosok yang bernama Heeseung. Apa mungkin ini efek karena dirinya berada di dalam cerita ini?

"Malah bengong lagi, udah ayo berangkat kita gak ada waktu" Heeseung menarik Ni-ki keluar dari kamarnya begitu saja, padahal Ni-ki belum bersiap sama sekali.

❪ NEW WORLD ❫

Nafas Ni-ki terengah-engah, keringat mulai membasahi sekujur tubuhnya, tenaga nya terkuras banyak. Jika ditanya dia ingin menyerah atau tidak, Ni-ki ingin sekali rasanya menyerah mendaki tanjakan yang amat sangat tinggi, bahkan tingginya melebihi ekspektasi ortu.

"Ini kapan nyampe nya sih?!" tanya Ni-ki yang mulai kesal dan juga lelah, sementara Heeseung berjalan dengan santai tanpa beban.

"Tumben ngeluh, biasanya juga berangkat sambil lari-lari," jawab Heeseung, yang membuat Ni-ki mendengus. Ni-ki tidak terbiasa berjalan kaki saat berangkat ke sekolah, biasanya dia menaiki bus atau sepeda. Itulah mengapa Ni-ki sangat kelelahan saat ini.

Akhirnya setelah beberapa menit mereka menerjang badai dan angin topan, mereka sampai juga di sekolah. Sekolah yang sangat amat sederhana dan tua, tidak seperti sekolah Ni-ki di dunia nyata.

new world ★ jayki✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang