Taeyeon meletakan 6 kantong berisi makanan siap saji di meja makan apartemennya, selanjutanya mencari Jessica, karena sejak sang kekasih hamil ia meminta tinggal di apartemen Taeyeon sampai pernikahan mereka tercipta.
"Sooyeon-ah," panggilnya yang mulai berjalan dari ruang utama.
Tak ada jawaban sama sekali dari Jessica, ia berjalan lagi menuju kamar dan tepat kekasihnya itu masih meringkuk di tempat tidur.
"Sooyeonnie, kau tidur lagi?" Ia membalikan badan kekasihnya.
Jessica tidak tidur sama sekali, ia sedang asyik dengan ponselnya sambil menangis, maskara yang ia pakai luntur hingga matanya bagai mata panda.
"Astaga, kau kenapa menangis????" Taeyeon mengusap air mata sang kekasih lalu mengambil tissue untuk membersihkan maskara yang telah luntur.
"Aku membaca cerita di aplikasi online, tokoh utamanya meninggal dunia padahal dia dokter," Jessica menangis lagi saat mengingat cerita yang ia baca.
Bola mata Taeyeon terputar, beruntung tidak terputar sampai sore. Perubahan dalam diri Jessica sangat drastis, padahal sebelumnya ia tak pernah membaca kisah yang sad ending, selalu menyukai cerita happy Ending agar energi positif masuk dalam kehidupannya. Namun, sekarang semuanya berbeda.
"Ya sudah ayo bangun, aku membelikanmu banyak makanan, kata Sooyoung dan Hyoyeon ibu hamil itu banyak makan, ckck seolah mereka pernah hamil saja." Taeyeon menuruti apa yang teman-temannya perintahkan agar memberi makan banyak untuk Jessica.
Jessica yang tadi menangis kini menampakan aura amarah dari raut wajah, "Banyak makanan??? Kau mau aku gemuk???? Jika aku gemuk kau tidak akan menikahiku kan, begitu inginmu, Taengoo????"
Taeyeon menggaruk kepalanya seketika karena bingung dengan sikap sang kekasih, "Mana mungkin aku berpaling darimu Sooyeon, apalagi sekarang kau mengandung meksi bukan anakku tapi aku bertanggung jawab untuk merawat anak dalam perutmu bersama karena apa? Karena aku harus menyayangi semua hal yang ada pada dirimu termasuk anak tersebut, arra?"
Hati Jessica langsung melumer mendengar ketulusan sang kekasih, ia membentangkan tangan kemudian memeluk Taeyeon.
"Yasudah ayo makan, pasti kau lapar." Ajak Taeyeon.
"Tidak mau makan banyak, aku mau makanan yang kau masak seperti biasa."
Taeyeon tersenyum, melepas pelukan mereka. "Baik, aku akan masak untukmu, Sooyeon."
Terang saja Jessica gembira tiada tara, ia menuruni tempat tidur.
"Besok jangan hanya di rumah, sesekali keluar dan berjemur supaya tidak pucat pasi seperti ini."
"Apa??? Berjemur? Kau mau kulitku terbakar ha???" Kembali lagi Jessica bagai kerasukan jenglot karena tiba-tiba saja amarah merasuki dirinya lagi.
"Astaga tidak terbakar juga, mau berjemur berjam-jam kau tak akan terbakar apalagi sampai seperti Kwon Yuri. Padahal Yuri meski hitam dia sexy."
Kedua tangan Jessica tergerak, menjambak rambut Taeyeon.
"Ouch Sooyeon!!! Apa yang kau lakukan??? Mengapa menjambakku."
"JADI DIMATAMU AKU TIDAK SEXY HA????"
Taeyeon sampai terjatuh dari tempat tidur karena dijambak Jessica, ia mengaduh lalu memegang kedua tangan sang kekasih supaya berhenti. "Kau sexy selalu sexy dimataku, Sooyeon. Sungguh."
Barulah Jessica berhenti, mereka berdua saling menarik napas.
"Oh Tuhan, mengapa kau jadi buas seperti ini sejak hamil, bahkan di ranjangpun seperti singa mengaung, ouch rambutku." Taeyeon merapikan rambut panjanganya yang berantakan.
"Sekali lagi kau mengatakan orang lain Sexy, bukan hanya rambut yang rontok, tapi gigimu!!!"
"Mengapa aku jadi selalu salah dimatamu?"
"Memang!!! Aku tidak mau makan!!! Sudah tak selera."
Taeyeon mengelus dada naik ke kepala kemudian ke dada lagi, sabar. "Lalu mau apa??"
"Bayi dalam perut ingin malam ini ke Paris!!!!"
"Eh??? Mau apa???"
Jessica melotot lagi, "Mau apa katamu??? Kau bilang kita akan menikah di Paris, sekarang bertanya mau apa???"
Taeyeon menggigit bibirnya kuat, ia salah bertanya karena terlalu kaget, "Tapi tidak sekarang juga kan kita menikah??? Butuh persiapan Sooyeon, menikah bukan seperti kau yang ke mall lalu ambil barang yang kau mau."
"Aku tidak peduli!!! Malam ini juga kita ke Paris dan tiba disana aku ingin kau nikahi, mengerti????"
Taeyeon diam, otaknya seperti terbelah untuk memikirkan kemauan Jessica.
"Mengerti Taengoo???????"
"Yes, Ma'am. Oke malam ini kita ke Paris dan menikah."
Chap depan ending. Gak Komen gak gw lanjut😌