Hallo kalian, maafkeun yg udh nunggu. Gw balik nih.
Met baca
🌊🌊🌊
"Kalian baik-baik saja?" Jung Soojung bertanya ketika melihat Unnie-nya dan Taeyeon hanya fokus dengan makanan.
Gadis yang ada di hadapan mereka berdua menaikan satu alisnya, menatap Taeyeon dan Jessica penuh seledik sebab saat masih ada orang tuanya di ruang makan mereka terlihat biasa saja tapi ketika Tuan dan Nyonya Jung pergi keduanya menampakan aura-aura penuh misteri, terlebih dari Jessica.
"Ya kami baik." Jawab Taeyeon sambil mendekatkan diri ke samping Jessica yang sedang memasukan telur gulung, ia ambil makanan itu dengan mulutnya alhasil mulut mereka saling bersentuhan. "Benar kan, Sooyeon?" Taeyeon memundurkan kepalanya saat sudah mendapatkan sebagian telur gulung dari mulut Jessica.
Rasanya ingin sekali menusuk mata Taeyeon dengan garpu karena ulahnya yang tiba-tiba itu, tak apa jika Jessica dalam mood yang baik, justru Jessica pasti akan memberikan lebih dari telur gulung, misalnya badan mereka tergulung oleh selimut atau lainnya yang rasanya mengenakan kedua belah pihak. Hmmm nikmatmya sampai terasa bukan? Maksudnya makan telur gulung bersama yang tercinta.
Namun, saat ini Jessica merasa jengah berinteraksi dengan Taeyeon, bagaimana bisa dirinya mengajak Jessica ke Samdal-ri bersama teman-temannya di hari ke-8 tahun??? Wanita mana yang mau diperlakukan demikian?? Quality time itu yang utama bagi sebagian wanita tapi Taeyeon??? Astaga otaknya hanya terisi dengan bebatuan untuk membangun gedung-gedung sepertinya.
"Tapi kalau baik-baik saja mengapa Unnie tidur bersamaku??"
Telur gulung yang Taeyeon makan seketika tertelan semua, segera mungkin ia mengambil minumnya lalu memukul perlahan dada supaya tidak tersedak.
"Oh itu-- hmm--"
"Aku datang bulan." Jawab Jessica singkat.
Taeyeon hampir menyemburkan minumannya tapi ia tahan, ia telan segera mungkin lalu terbatuk.
"Memangnya kenapa kalau Unnie datang bulan? Kalian kan masih bisa tidur bersama." Dengan polosnya Soojung bertanya akan hal tersebut.
"Hmm itu-- karena---"
"Aku sudah selesai," Jessica segera bicara agar Taeyeon tidak mengatakan sepatah katapun. "Soojung, aku berangkat dulu." Segera mungkin Jessica berdiri meninggalkan ruang makan, mengambil tas kerjanya lantas pergi keluar.
"Aku juga Soojung, bye!" Taeyeon mengikuti kekasihnya begitu cepat.
Dengan sigap ia membukakan pintu mobil untuk kekasihnya, serta tersenyum seperti biasa. Namun, sepanjang jalan Jessica diam seribu bahasa, rasanya tidak ingin membicarakan apapun dengan Taeyeon karena kekasihnya ini sudah keterlaluan sekali, bagaimana mungkin ia bisa bersikap diluar nalar orang yang usianya sudah matang, astaga.
"It's oke kalau kau akhir pekan ini sibuk, tapi ubah destinasi mu, bisa kan?"
Jessica diam, tidak minat dan tak akan pernah menuruti permintaan Taeyeon.
"Masalah Samdal-ri, awalnya aku tidak setuju Sooyoung meminta bertemu disana tapi setelah aku pikir tidak ada salahnya kesana bersamamu juga, Sooyeon."
Malas, malas mendengar dan malas tahu alasan yang Taeyeon kemukakan hari ini.
"Lagipula kenapa harus Tiffany mengajak ke tempat itu, jika tidak kan akhir pekan aku bisa menemanimu bekerja."
Jessica yang tadinya diam dan malas menanggapi apapun yang Taeyeon katakan kini pandangannya ia pusatkan pada sang kekasih.