Aster-2

142 24 38
                                    

"Mengapa kau suka Cold Brew, Prof. Kim?" Jessica masih penasaran mengenai sosok yang sedang duduk di depannya sambil meminum kopi.

"Karena Cold Brew ringan daripada kopi lainnya, dari pembuatan sampai sudah diseduh kemudian dinikmati, aku menyukai jenis kopi ini." Ujarnya, meneguk lagi Cold Brew yang kini Jessica tahu orang tersebut begitu menyukainya.

Kemudian bayangan itu serta suara Taeyeon seperti datang kembali ditelinga Jessica setelah Presdir Jung mendapat jawaban dari Aster Kim.

"Dan perlu kau tahu Maomao, aku menyukai Cold Brew karena rasa istimewa dari kopi ini, seperti kau yang istimewa untukku."

Jessica menyentuh cincin yang setia melingkar di jari manisnya serta memejamkan mata. Ya Tuhan, Kimie. Jessica semakin rindu pada separuh hidupnya itu terlebih saat Taeyeon menikmati Cold Brew nya disanalah ia memberikan cincin yang selamanya mengikat Jessica.

"Presdir Jung, aku rasa kau memang tidak sehat. Yakin tidak apa?"

Jessica menggeleng, mengambil cangkir teh Amyra Lychee nya untuk ia teguk.

"Apa semua yang kau tanyakan padaku ada hubungannya dengan orang yang berarti bagimu?" Daripada penasaran sedari tadi lebih baik Aster bertanya langsung pada sang Presdir.

"Maaf, aku tidak bermaksud me--"

"Tidak apa Presdir Jung. Sangatlah wajar bagimu mempertanyakan hal tersebut karena aku yakin ada sebuah kenangan yang melekat dalam dirimu tentang dia terkait Cold Brew."

Jessica diam, ia tidak tahu harus menjawab apa karena yang Aster katakan memang benar.

"Daripada membahas Cold Brew yang akan membuatmu ingat padanya mari bahas tentang pertemuan kita ini. Perihal email yang aku kirim padamu, aku ingin belajar banyak mengenai operasi yang pernah dilakukan oleh Dokter dari Asan Medical Center terkait penyakit CPVT, Presdir Jung." Aster membicarakan hal serius dan tujuannya meminta bertemu dengan Presdir Asan Medical Center itu.

"Dua rekanku Dokter Hwang dan Dokter Kwon lah yang berhasil dalam mengatasi pasien CPVT, Prof. Kim. Kala itu ada dua pasien yang mengalami penyakit serupa, satu diantaranya ditanamkan alat kejut jantung sedangkan satunya mendapatkan penangan khusus atas bantuan tenaga ahli dari California, detailnya mereka yang lebih tahu. Jika kau ingin bertemu dengan mereka aku bisa membantu pertemuan kalian." Jessica memaparkan mengenai hal yang pernah Yuri dan Tiffany capai 20 tahun yang lalu.

"Well, aku sangat senang jika kau bisa memberi kesempatan emas untuk aku belajar bersama mereka, Presdir Jung. Segera mungkin aku akan atur jadwal untuk ke Asan Medical Center," Aster tersenyum senang setelah Jessica mengatakan hal demikian, karena ia memang sedang melakukan penelitian mengenai penyakit CPVT, salah satu penyakit langka yang berhubungan dengan jantung. "Ayahku pasti akan senang juga pada akhirnya aku pulang ke kampung halamannya."

Jessica menaikan alis, "Ayahmu ada di Seoul?"

"Yeah, orang tuaku korban Long Distance Relationship sejak aku usia 10 tahun. Ayah tidak bisa meninggalkan Seoul karena pekerjaannya sedangkan ibuku harus tetap disini." Jawab Aster sambil tersenyum membicarakan orang tuanya.

"Lantas jika kau rindu Ayahmu?"

Kini Aster justru tertawa atas pertanyaan Jessica, "Ayahku tetap menyempatkan kemari, Presdir Jung."

Barulah Jessica mengangguk paham. Untuk meredakan rasa gelisahnya setelah melihat Aster tertawa, ia mengiris kecil kue yang sudah ia pesan lalu ia lahap.

"Suka Aster?"

"Eh??" Jessica mendadak blank begitu Aster Kim bertanya.

"Maksudku bunga Aster," Professor Kim itu menunjuk bunga Aster putih yang ada di bangku sebelah Jessica.

Bongkang Punya CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang