" Kak, aku khawatir dengan rumah tangga Mawar, aku tau dia kuat tapi tetap saja pasti saat ini hati nya sangat rapuh dan hancur," ucap Erik yang sedang duduk di sofa di sebuah ruangan yang cukup besar dengan di dominasi warna abu abu dan putih.
" Bukan kamu saja aku juga khawatir makannya itu aku cepat cepat kembali dari Singapura ke sini . Untuk saat ini kita hanya bisa membantu dia dari jauh , kau tau adik bungsu kita itu dia tidak suka merepotkan banyak orang, sudah lah kita fokus saja untuk mengintai si bajingan itu dan selingkuhan nya!" Jawab Malvin sambil duduk di sebelah Erik adik nya .
" Baik lah .Tapi papah gimana, bagaimana cara kita kasih tau papa tentang Mawar dan Zaki, seperti yang kita tau jantung papah lemah dan masalah ini jika dia tau pasti bakal membuat keadaan nya drop," ujar Erik wajah nya menyiratkan kekhawatiran .
" Tenanglah aku akan cari solusinya dari ini semua." Malvin menempuh bahu adik nya itu agar dia jangan terlalu hawa berkepanjangan .
" Aku akan ikut apa pun rencana mu kak , yang penting rencana mu ini berdampak baik untuk Mawar dan Papah," ucap Erik .
" Iya , sudah sana kau kembali ke ruangan mu, kerja lah yang baik," ucap Malvin
" Ok . Baik pak CEO terhormat," ucap Erik dengan senyuman mengejek .
Malvin yang di ejek adik nya hanya tersenyum. Erik pun meninggalkan ruangan sang kakak .
Erik berjalan menuju ke ruangan nya , tapi saat jalan menuju ke ruangan ia melihat Ineke sedang berbicara dan tertawa dengan seorang peria di meja kerjanya yang .
Erik berjalan mendekati mereka lalu ia pun berdeham,hal itu membuat dua orang itu langsung mengalihkan pandangan nya ke Erik , melihat siapa orang yang kini berdiri di depan mereka , mereka pun menuduhkan kepala nya.
" Ineke keruangan saya . Kamu kembali kemeja kerja kamu , ini masih jam kerja," ucap Erik dengan tegas.
Peria yang tadi ngobrol dengan Ineke pun ia pergi meninggalkan tempat itu untuk kembali ke meja kerja nya.
Erik masuk ke meja kerjanya dengan di ikuti oleh Ineke dari belakang. Di dalam ruangan Erik suasana di dalam sana sangat menenangkan , tatap mata Erik begitu tajam saat menatap ke Ineke , Ineke hanya bisa menunduk kepala nya .
" Apa ke biasa mu ngobrol dan bercanda dengan pria di saat jam kerja, saya gaji kamu untuk kerja jadi sekertaris saya bukan untuk mengobrol," ucap Erik dengan dingin .
" Saya salah pak , saya mohon maaf . Saya janji gak akan mengulangi nya lagi!" Jawaban Ineke dengan tetap menunduk kepala nya.
" Baik saya maaf. Sekarang saya minta laporan yang Minggu kemarin yang saya suruh kamu untuk di kerjakan," ucap Erik .
" Baik, akan segera saya bawakan, saya permisi dulu," ucap Ineke, Ineke pun pergi dari ruang atasnya itu .
Melihat kepergian Ineke Erik menarik sudut bibir nya menjadi bentuk senyum kecil .
Gak lama Ineke kembali dengan map merah di tangan nya .
" Ini laporan yang bapak minta." Ineke meletakkan map merah itu di atas meja . Lalu Erik membuka laporan itu , membaca laporan itu alis Erik terangkat satu , jidat nya juga membetuk kerutan .
" Kenapa ekspresi dia seperti itu apa ada yang salah dengan laporan yang aku buat , ah tapi aku sudah teliti mengejar kan nya , bahkan aku membaca nya ulang,'batin Ineke.
" Laporan yang kamu buat, sangat bagus. Nanti malam kamu temenin saya lembur di sini," ucap Erik
" L- Lembur pak, tapi ?
" Tidak ada penolakan. Apa kamu mau gaji kamu saya potong ,mau." Ancam Erik .
" Baik pak saya akan lembur, atau perlu saya akan lembur sampai subuh," ucap Ineke cepat.
![](https://img.wattpad.com/cover/350718520-288-k717534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR (vengeful fire)
ЧиклитMawar seorang istri yang terlihat lugu , polos, pendiam dan tak tau apa apa . Justru ia bergerak seperti kilat membalas perselingkuhan suami nya telah menyelingkuhi selama satu tahun itu . Mawar diam diam membalas perselingkuhan suami nya itu secara...