Hari ini Mawar di hubungan oleh ayahnya agar menginap di rumah dengan terpaksa Mawar pun menurut dengan permintaan ayah nya itu apa lagi ayah nya mengatakan jika malam ini di rumah papah Andi akan mengadakan makan malam dengan klien penting. Bukan hanya Mawar aja sebenarnya yang diminta menginap di rumah tapi ke dua kakaknya juga di minta ke rumah.
" Sebenarnya siapa sih klien papah yang mengharukan kita ikut makan malam." Gerutu Mawar kesal.
" Entah lah aku juga gak tau, apa mungkin bukan klien tapi calon istri papah," ucap Malvin. Perkataan yang keluar dari mulut Malvin membuat Mawar dan Erik tergolong dan mereka saling tatap-tatapan satu sama lain.
" Ehm, ini anak-anak papah yang cantik dan genteng lagi ngobrolin apa kayanya seru banget." Papah Andi duduk di kuris dekat Mawar.
" Papah mau nikah lagi?" tanya Mawar to the point sambil menata papahnya.
" Kamu ini ngomong apa sih Sayang, mana mungkin papah nikah lagi cinta papah itu udah habis sama mamah kalian," ucap pak Andi .
Mawar melirik ke arah Malvin dan pria yang di tatap nya itu hanya tersenyum kikuk. Mawar pun menatap ke arah ayah nya lagi.
" Terus kalo bukan colon isinya yang bakal papah kenalin sama kita kenap papah ajak kita makan malam bersama," ucap Mawar yang masih tidak percaya karena dia sudah terpengaruh dengan perkataan ngelantur abang nya itu.
" Sayang nya papah orang yang sekarang akan datang ke rumah adalah klien dari perusahaan pratama grup," ucap papah Andi menjelaskan kepada putri kesayangan nya itu.
Setelah mendengar penuturan dari ayah nya itu Mawar pun baru percaya, Mawar tidak bertanya apa-apa lagi karena penjelasan dari papahnya sudah cukup jelas untuk menjawab pertanyaan Mawar. Sebenarnya Mawar bukan tidak setuju jika papah nya akan menikah lagi dia malahan akan memberikan ijin dan restu nya jika papah nya mau menikah lagi tapi asalkan perempuan itu baik dan bisa menjadi teman hidup untuk ayah nya di masa tuanya seperti sekarang ini. Apa lagi ibu nya sudah lama meninggal iya itu 29 tahun yang lalu . Meskipun sekarang usia ayah nya sudah kepala lima tapi dia masih tampak gagah dan tampan.
" Tuan, tamu anda sudah datang." Seorang pelayan rumah menghampiri tuan Andi.
Lalu seorang pria berjas hitam dan kacamata yang bertengger di hidung nya datang dari arah belanga pelayan itu. Pria itu terlihat karismatik . Mawar yang melihat tamu ayah nya menjadi tertegun, dia adalah Juna pria yang selalu membuat Mawar darah tinggi .
" Selamat malam tuna Andi," sapa Juna ramah dengan mengulurkan tangan nya.
" Selamat malam juga tuna Juna, terimakasih telah bersedia menghadiri jamuan makan malam ini. Perkenalkan juga ini putra pertama saya Malvin, itu Erik putra kedua saya dan yang perempuan dia anak bungsu saya Mawar." Tuan Andi memperkenalkan ketiga anak nya ke pada klien nya itu.
Kedua anak tuna Andi pun berjabatan tangan dengan Juna tak lupa memberikan senyum ramah, di saat kedua kakak dan ayah nya bersikap ramah berbeda dengan Mawar yang memberikan sikap cuek dan dingin terhdap Juna, pria yang sudah tiga kalia bertemu dengan nya.
" Mawar, kamu sapa dong tuna Juna nya," ucap Tuan Andi.
" Saya Mawar," ucap Mawar singkat.
Tuan Juna hanya memberikan senyum simpul kepada Mawar, "Nice to meet you."
Mawar tidak menanggapi ucap dari pria di hadapan nya itu yang terlihat berusaha bersikap baik dan ramah, terlihat di seakan menghilang sikap angkuhnya .
" Tuam maaf sikap putri saya, bagaimana jika sekarang lebih baik kita makan malam saja kebetulan hidangan nya sudah di siapkan," ucap Tuan Andi.
Tuan Andi pun membawa tamu nya itu menuju ruang makan dengan di ikuti oleh ketiga anak nya yang mengekor dari belakang. Malvin, Erik dan Mawar mereka berjalan pelan sambil mengebor.
" Dek, kamu mengenal tamu ayah itu?" tanya Erik penasaran karena di sangat tamu sikap adik nya yang tidak akan bersikap dingin kepada orang yang tidak di kenal terlebih jika orang itu tamu ayah nya.
" Iya Dek, apa kamu mengenal orang itu atau mungkin kamu pernah bertemu dengan pria itu," saut Malvin yang ikut bertanya juga perihal yang sama.
" Tidak, aku tidak mengenal nya aku hanya tidak suka sikap nya yang terlihat sok ramah gitu."Jawab Mawar sambil melengos meninggal kedua kakaknya.
Malvin dan Erik mereka hanya saling pandang sekan memberikan kode jika mereka tidak percaya dengan jawaban yang di berikan oleh adik kesayangan nya itu. Tidak mungkin karena hal sekecil itu membuat adik nya bersikap tidak ramah terhadap orang baru saja di temui nya itu.
" Sudahlah kita akan cari tau nanti sekarang ayo kita cepetan kemeja makan," ucap Malvin. Erik hanya menganggukan kepala nya tanda paham.
Di meja makan semu sudah duduk di kursi nya, Mawar duduk di kursi sebelah kiri paling ujung yang berhadapan dengan kursi yang di duduki oleh Juna. Mawar terlihat tidak nyaman malam itu seperti atmosfer suasana malam itu sangat panas .
†††††
Malam itu Azalia terlihat sangat gelisah dia tidak dapat memejamkan matanya padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. Pertemuan dengan pria di masa lalu membuat Azalia dihantui rasa takut, Azalia sangat takut jika pria itu nekat dan mengatakan sebuah rahasia yang dia simpan rapih selam delapan tahun ini dari semua orang termasuk Zaki kekaisarannya yang sebentar lagi akan segera mejadi suaminya.
(Ingat jangan lupa besok , jika kamu berani bermain-main dengan aku akan aku pastikan kekasih kamu tau semuanya)
Membaca pesan yang masuk ke handphone membuat jantung Azalia berdetak dengan kencang. Keringat sebesar biji jagung memenuhi dahi Azalia.
" Sial dia mengancam ku, aku harus memberikan uang itu untuk membungkam mulut nya baru setelah itu aku menghabisi nya,' batin Azalia di sertai senyum menyeringai.
Zaki yang terbangun dari tidur nya dan melihat Azalia yang masih terbangun, duduk menyandarkan tubuh nya di sandaran ranjang sambil melamun. Zaki pun ikutan bangun dan menyandarkan tubuh nya.
" Sayang, ini udah tengah malam ko belum tidur sih." Zaki membelai rambut Azalia dengan lembut hal yang tidak pernah di lakukan kepada Mawar semasa menjadi suami dulu.
Azalia melihat ke arah Zaki membuat semuanya baik-baik saja lalu memberikan senyuman, "Aku belum ngantuk, apa aku mengganggu tidur kamu?"
" Engga ko sayang, udah lebih baik sekarang kita tidur, besok banyak pekerjaan yang harus kita lakukan aku juga ingin kasih kamu sesuatu besok yang pastinya akan membuat kamu bahagia," ucap Zaki.
" Apa, kamu mau kasih aku apa kasih tau dong." Azali posisikan tubuh nya menghadap ke arah kekasih nya itu.
" Kamu yakin mau tau sekarang. Jangan sekarang besok aja ya sekarang lebih baik kita tidur biar besok pagi kita fresh," ucap Zaki.
Azalia memanyunkan bibirnya karena Zaki tidak memberi tahu besok akan ada apa, malam itu Azalia tertidur dengan rasa penasaran yang memenuhi pikiran nya. Tapi percuma saja jika mendesah Zaki untuk memberi tahunnya karena Azalia tau betul jaki tidak akan memberitahu dirinya meskipun di desak sekalipun jika Zaki mengatakan besok makan harus besok.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAWAR (vengeful fire)
Chick-LitMawar seorang istri yang terlihat lugu , polos, pendiam dan tak tau apa apa . Justru ia bergerak seperti kilat membalas perselingkuhan suami nya telah menyelingkuhi selama satu tahun itu . Mawar diam diam membalas perselingkuhan suami nya itu secara...