CHAPTER 02

1.2K 39 0
                                    

Sekita pukul sepuluh malam Zaki baru sampai rumahnya. Mawar yang memang menunggu kepulangan Zaki , ketika ia mendekati suara mobil suami nya yang memasuki pekarangan rumah, ia pun segera membuka pintu rumah nya, menyabut sang suami tercinta .

" Mas ko pulang nya malam banget sih," ujar Mawar ,ia mengambil tas di tangan suaminya dan mengandeng nya masuk ke dalam rumah.

" Iya nih sayang tadi di kantor banyak kerjaan . Jadi aku harus pulang malam kaya gini , maaf ya jadi buat kamu nungguin aku , sampai larut malam gini," Zaki mengelus lembut kepal Mawar .

" It's ok . Lagian ini kemauan aku sendiri ko, nunggu kepulangan suami aku yang tampan ini . Mas aku udah masakin makanan ke sukan kamu loh,  kita makan yu , atau kamu mau mandi dulu , biar aku siapin air panas buat mandi nya," ucap Mawar begitu perhatian terhadap suami nya.

" Aku mandi ajah deh . Badan udah pada lengket sama keringat," ujar Zaki .

Mereka pun menaikan anak tangga untuk menuju ke kamar mereka yang di lantai dua . Di kamar Mawar pun masuk ke kamar mandi menyiapkan air panas untuk Zaki mandi, setelah air panas nya siap,Mawar pun keluar dari kamar nya , lalu Zaki pun masuk ke kamar mandi . Selagi suami nya mandi ,Mawar pun membereskan sepatu milik suami nya yang tergeletak begitu saja , ia memasukkan sepatu itu ke tempat nya . Saat sedang membereskan barang suami nya itu , hp suami milik Zaki berdering, ada sebuah telepon masuk , di situ tertera nama Mrs Azli yang menelpon.

" Hallo," Mawar mengangkat telpon itu , tapi sambungan telepon di putus dari sana.

" Kenapa sayang," Zaki keluar dari kamar mandi hanya mengunakan handuk menutup badan bagian bawahnya.

" Hum. Ini mas tadi itu ada telepon, nama nya itu Mrs Azli , tapi pas aku angkat dan aku bilang hallo , eh malah di matiin dari sana .

Mendengar nama itu wajah Zaki seketika berubah. Wajah menyiratkan kegugupan .

" Eh . Itu sayang, Mrs Azli , dia klien baru di kantor, dia orang Jepang," ujar Zaki yang berusaha setenang mungkin.

" Oh . Ya udah , nanti kamu telepon lagi dia , mungkin ada hal penting yang mau di bicarakan, perihal kerjaan mungkin. Aku ke bawah ya , nanti kamu kalo udah di baju kebawah, kita makan," ujar Mawar.

" Iya sayang," ujar Zaki .

Mawar pun keluar dari kamarnya, ia pergi ke meja makan.Ia menghangatkan kembali masak nya, agar Zaki bisa menikmati makanan itu.

Di kamar Zaki pun menghubungi orang yang bernama Mrs Azli itu .

" Halo . Sayang kenapa kamu telepon aku , aku kan udah bilang jika aku udah di rumah, kamu jangan telepon aku , kecuali kalo aku yang telepon kamu," ujar Zaki kepada orang yang berada di sebrang telepon sana , yang tak lain adalah selingkuhan nya Azalia .

" Iya maaf mas . Tapi ini penting, aku dapat kiriman paket dari orang misterius, isi nya itu bonek dan pisau yang berdarah. Aku takut," suara Azali bergetar menahan rasa takut.

" Kamu jangan aneh aneh deh . Mana mungkin ada yang kaya gituan, udah jangan di pikirin mungkin itu kerjaan orang iseng ajah," ucap Zaki .

" Gak mungkin orang iseng. Apa mungkin ini ulah istri kamu," ujar Azalia asal tebak.

" Kamu jangan asal tuduh. Mawar ajah gak tau tentang hubungan kita, walaupun dia tau, pasti dia udah marah besar, buktinya di rumah sekarang baik baik ajah. Udah besok aku kesan , aku tutup dulu telepon nya sebelum Mawar curiga," ujar Zaki .

Zaki pun mematikan telepon secara sepihak. Setelah teleponan Zaki pun turun ke bawah, di meja makan Mawar sudah duduk di meja makan , meja makan juga sudah penuh dengan makan kesukaan nya Zaki .

" Ayo mas kita makan," ujar Mawar.

" Iya sayang," Zaki tersenyum ke Mawar.

Mawar mengambilkan nasi dan lauk pauk nya untuk Zaki . Setelah itu ia meletakkan nya di depan Zaki, Mawar juga mengisikan gelas Zaki dengan air minum.

Zaki menikmati makanan itu dengan lahap.Bahkan ia sampai nambah, Mawar yang melihat nya begitu bahagia karena suaminya begitu lahap menyantap masakan nya .

Selesai makan malam Zaki membawa Mawar untuk duduk di sofa ruang keluarga. Dia ingin bicara hal penting dengan istrinya itu.

" Kamu mau ngomong apa sih mas . Kayanya penting banget sih," ujar Mawar .

" Iya sayang ini emang penting. Gini sayang kita kan udah nikah selama lima tahu, kamu tau kita belum juga di beri momongan," ujar Zaki .

" Iya . Kan aku juga udah pernah bilang sama kamu gimana kalo kita program bayi tabung, tapi kamu selalu nolak , banyak banget alasan nya," ujar Mawar cemberut.

" Iya sayang aku minta maaf ya . Makanya dari itu , aku mau bilang jika aku setuju dengan usulan kamu waktu itu , kita lakukan bayi tabung," ujar Zaki .

" Kamu serius mas . Kamu gak bohong kan," senyuman di bibir Mawar merekah, ia begitu bahagia sekali.

" Iya sayang. Lusa kita pergi ke rumah sakit, setelah kerjaan aku di kantor selesai semua nya .

" Iya mas . Makasih ya  aku senang banget akhirnya kamu mau program bayi tabung," ujar Mawar.

" Ini juga demi warisan orang tua kamu yang banyak itu. Jika bukan karena itu ogah banget aku punya anak , kecuali dari kekasih ku Azalia aku gak bakal nolak,"Zaki membatin dalam hati nya.

                            †††††††

Ke besok kan hari sebelum pergi ke kantor Zaki pergi lebih dulu ke apartemen Azalia . Zaki ingin memastikan benar tidak nya jika ada seseorang yang mengirim kan teror ke kekasih nya itu, seperti apa yang di katakan oleh nya ke marin waktu di telepon. Sesampainya di apartemen milik Azalia yang di belikan oleh nya beberapa bulan yang lalu , Zaki memasuki lift dan memecat tombol nomer lantai 20 , dimana unit apartemen Azalia berada.

Saat sudah berada di depan kamar apartemen Azalia . Zaki pun membuka dengan kartu akses yang ia miliki, setelah itu ia pergi ke kamar kekasih nya itu . Di dalam kamar Azalia terlihat masih tertidur di kasur nya, dengan badan meringkuk seperti janin .

" Sayang. Are you ok , ini aku datang," Zaki duduk di dekat kekasih nya yang sedang tertidur.

" Kamu mas," Azalia membuka mata nya lalu membenarkan posisi nya menjadi duduk.

" Kamu sakit pucat banget. Kita kedokteran ya," ujar Zaki ia begitu khawatir terhadap wanita cantik di depan nya ini .

" Aku gak mau ke dokter . Aku takut mas," Azalia memeluk Zaki dengan erat.

" Udah kamu yang tenang gak usah takut. Ada aku di sini , kamu bilang kamu di teror , sekarang mana boneka nya,"ujar Zaki

Tangan Azalia memuji ke sebuah meja kecil yang berada di sudut ruangan. Di sana ada kota berwarna biru , kotak itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga, sedang sedang saja.

Zaki melepaskan pelukan kekasih nya itu , ia berjalan ke arah meja itu , lalu ia membuka kotak itu , dan benar saja ada sebuah boneka dan pisau yang menancap di atas nya , pisau itu berlumur darah, entah darah apa.

" Sialan, siapa yang berani melakukan ini , liat saja aku akan mencari orang itu , walau sampai ke lubang semut sekali pun . Kamu tenang ajah sayang, aku janji akan menemukan orang itu , dan aku akan bawa mayat orang itu ke hadapan kamu,"ujar Zaki dengan sorot mata yang tajam penuh amarah.

MAWAR (vengeful fire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang