CHAPTURE 32

559 11 0
                                    

Juna terlihat dia sedang melihat video di laptop , dia mengukir senyum sinis saat melihat Video itu yang memprihatinkan Mawar , keluarga, serta pengacara nya keluar dari gedung sidang.

" Akhirnya waktu ku telah tiba, kini aku bisa masuk ke dalam kehidupan sebagai penyembuh luka, setelah itu aku akan melancarkan niat dan tujuan ku,' batin Juna. 

Saat sedang fokus dengan Video dan laptop , pintu ruang kerja Juna ada yang mengetuk dan masuklah seorang pria berbadan tinggi kekar dia membungkukkan badannya memberi hormat.

" Ada apa?" tanya Juna tampak melihat ke arah pria di depan nya itu.

" Kerja sama perusahaan kita dengan GV grup sudah di terima , mereka bersedih keja sama dengan Al Pertama grup," ucap Lingga asisten pribadi Juna.

" Bagus, kamu urus semua berkas-berkas kerja sama nya, jangan sampai kita mengecewakan mereka yang telah bersedih kerja sama dengan perusahaan kita," ucap Juna menatap asisten nya itu.

" Baik Pak, saya akan mengurus semua berkas-berkas nya, kalo gitu saya permisi dudu." Lingga pun keluar dari ruangan atasnya itu setelah mendapatkan izin.

Setelah asisten nya keluar dari ruangan nya Juna membuka salah satu laci yang ada di mejanya itu lalu dia mengeluarkan sebuah poto perempuan cantik mengunakan seragam SMA

" Kini aku sudah semakin dekat dengan tujuanku, dengan melakukan kerja bisinis dengan GV grup akan membuat aku semakin dengan dengan kamu, nona cantik,' batin Juna tersenyum menyeringai.

                                  *****

Setelah sebulan tidak pergi ke butik kini Mawar kembali kerja lagi apa lagi sekarang di butik nya lagi ada sukuran kecil-kecilan bersama para karyawan nya. Sukuran itu di adakan karena kemari di Perancis pakaian milik Mawar menang dan mendapatkan penghargaan .
Sesampai nya di butik Mawar di sambut oleh para karyawan nya itu.

" Selamat siang bu, apa kabar." Sapa Tasya ramah.

Mawar memberikan senyuman ramah kepada Tasya, "Siang juga, kabar saya baik Sya  kali sehat-sehatkan."

" Alhamdulillah, kabar kita semua sehat, bu," jawab semua karyawannya.

" Alhamdulillah kalo gitu, kalo gitu saya keruangan saya dulu, acara syukuran nya masih nanti siang-kan  soalnya saya masih ada kerjaan yang harus di selesaikan," ucap Mawar.

" Iya bu, masih nanti siang ko," ucap Tasya  .

" Kalo gitu saya keruangan saya dulu," ucap Mawar. Mawar pun pergi meninggalkan para karyawan nya itu menuju keruangan nya, sedangkan para karyawan setelah  atasannya pergi mereka melanjutkan pekerjaan mereka yang belum selesai.

Di ruangan kerjanya Mawar pun langsung duduk di meja kerja nya dan membuka laptop nya untuk mengerjakan pekerjaannya. Saat cuti satu bulan yang lalu Mawar memang mengabaikan pekerjaan nya itu karena disibukkan dengan kasus perceraian yang mumet dan menguras tenang nya.

" Huh, banyak juga pekerjaan ini bisa-bisa lembur sampai malam,' batin Mawar sambil tangan nya mengetik .

Saat sedang sibuk dengan layar laptop nya itu, terdengar dari luar ada yang mengetuk pintu ruangan nya hal itu membuat fokus keja Mawar terganggu.

" Masuk," ujar Mawar. Pintu ruangan itu pun terbuka dan ternyata itu adalah Tasya.

"Ada apa Sya?" tanya Mawar sambil tetap fokus dengan  laptop nya.

" Itu bu, ada customer yang ingin di layani oleh pemilihan butik nya langsung," ucap Tasya.

" Ko bisa kan biasanya juga jika dilayani sama karyawan atau sama kamu juga gak masalah, pelanggan nya perempuan?" tanya Mawar lagi.

" Pelanggan nya pria dan masih muda," ucap Tasya.

Mawar tampak menghela nafas sampai akhirnya dia bangun dari duduknya,  "Iya sudah kita kesana."

Mawar nan Tasya pun keluar dari ruangan itu untuk menemui customer yang rewel itu, sesampainya di lantai bawah ternyata sudah ada seorang pria yang duduk di sofa tapi Mawar  tidak bisa melihat wajahnya karena pria itu menundukkan kepala nya memainkan handphone.

" Permisi tuan,  maaf membuat anda menunggu lama," ucap Mawar ramah menyapa orang itu.

Pria itu mengangkat kepala nya perlahan, melihat siapa pria itu membuat Mawar kaget setengah mati karena tidak menyangka jika pria itu kini berdiri di hadapan nya , pria yang tidak pernah Mawar harapkan.

" Kamu kenapa ada disini?" tanya Mawar .

Mendapatkan pertanyaan seperti itu pria itu tersenyum lalu berjalan mendekati Mawar.  "Apa seperti ini cara melayani customer."

" Tasya, kamu boleh melanjutkan perjan mu  orang ini biar saya yang urus.

Tampak bantahan Tasya pun meninggal bosa nya dengan pria itu yang entah siapa Tasya tidak tahu dan tidak ingin mencari tahu urusan atasnya nya itu.

" Mari ikut saya tuan Juna, saya akan tunjukkan koleksi jas terbaru di butik kami," ucap Mawar memberikan senyuman ramah meskipun di hati nya ada perasaan gondok terhadap pria tampan berkacamata itu.

" Apa yang nona Mawar pilihkan pasti itu akan bagus dan saya akan menyukainya," ucap Juna dengan tatapannya terurus tertuju terhadap Mawar.

Mawar terus mengumbar senyum ramah lalu Mawar mengambil salah satu jas berwarna biru tua,  "Ini jas model terbaru kami, silakan di coba di sebelah kiri ruang pas nya."

Juna mengambil jas itu dari tangan Mawar dan membawa ke kamar pas yang berada di sebelah kiri paling pojok. Tidak lama Juna pun keluar dengan jas yang sudah di pilihkan oleh Mawar tadi.

" Selera anda bagus, jas nya pas dengan badan saya dan selera saya, saya beli semu jas yang ukuran nya sama seperti ini untuk warna saya serahkan sama kamu," ucap Juna.

"Baik saya akan siapkan semuanya," ucap Mawar.

Mawar pun memangil tidak karyawan nya untuk membungkus semua jas berukuran XL, setelah memberikan interaksi kepada karyawan nya Mawar pun pergi ke meja kasir untuk menghitung semua belanjaan Juna.

" Total semua belanjaan ada 15 juta." Mawar memberikan belanjaan milik Juna yang semua ada 4 kantong paper bag.

Setelah membayar dan mengambil kantong belanjaan itu dari tangan Mawar, Juna pun pergi meninggalkan butik itu.

" Sekarang kamu boleh aja bersikap dingin sama saya, tapi lihat saja nanti saya akan buat kamu bertekuk lutut kepada saya,' batin Juna dengan senyum menyeringai.

MAWAR (vengeful fire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang