CHAPTER 28

704 9 0
                                    

Azalia di setelah bertemu dengan tante dari kekasih nya itu dia menaiki mobil nya dan pergi meninggalkan tempat itu dengan senyum cerah yang terukir di bibir nya itu. Azalia menyalahkan mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan sedikit lega karena apa yang menjadi tujuan akan segera tercapai yaitu memiliki Zaki seutuhnya.

Setelah sampai di apartemen nya Azalia pun memarkirkan mobilnya itu dan dia turun dari mobil itu. Azalia manaki lift untuk sampai di lantai apartemen nya, sesampainya di lantai apartemen Azalia pun masuk kedalam, dan saat baru saja dia masuk di ruang tv sudah ada Zaki yang sedang menonton tv.

" Habis dari mana saja kamu? "tanya Zaki , bangun dari duduk nya dan mendekati kekasihnya itu.

" Itu, aku tadi abis dari kantor tempat aku kerja, karena seperti yang kamu tau kemarin aku baru saja mendapatkan surat pemecatan tampak alasan, aku ngak terima lah jadi aku kesana untuk minta penjelasan," ucap Azalia bohong.

" Terus hasilnya, apa kamu ngak jadi di pecat?" tanya Zaki penasaran.

" Belum ada hasilnya, bos tempat aku kerja dia lagi ada di lur kota jadi aku ngak menerima hasil apa-apa," ucap Azalia.

" Oh gitu, aku doain semoga kamu bisa kembali lagi kerja di sana," ucap Zaki.

"Aamiin, aku mau ke kamar dulu ya mas, mau bersih-bersih," ucap Azalia. Azalia menaikan anak tangga menuju ke kamar nya, di kamar Azalia pun melepaskan sepatu dan tasnya lalu dia mengambil handuk di dalam lemari dan bergegas masuk ke kamar mandi.

Di lantai bawah Zaki sedang di pusing dengan dirinya yang sudah di keluarga dari perusahaan milik keluarga Mawar .

"Aku harus mikir bagian mana caranya aku masuk lagi ke perusahaan itu dan mengambil alih semuanya , iyah aku pokoknya harus memiliki perusahaan itu seutuhnya,' batin Zaki berapi-api.

Perasaan ingin memiliki apa yang bukan menjadi milik nya sudah tertanam dia hati Zaki, ingin memiliki kekayaannya dengan instan tampak mau merangkak dari bawah begitu lah diri Zaki sesungguhnya, mungkin karena dulu dia hidup segala kekurangan saat dia menikah dengan Mawar dan melihat banyak kemewahan diri nya jadi gelap mata sampai lupa dia berasal dari mana dan bagaimana dia bisa masuk dalam kehidupan Mawar.

" Sepertinya jalan satu-satunya aku harus mengambil simpati Mawar lagi, seperti dulu yang pernah aku lakukan untuk mendekati Mawar, masuk kehidupan nya dan menjadi suami dan sekarang aku akan melakukan cara yang sama, karena aku tau Mawar orang nya mudah kasihan,' batin Zaki tersenyum banga dengan dirinya yang memiliki banyak ide cemerlang.

"Kamu kenapa senyum-senyum, mas?" tanya Azalia yang baru saja datang tapi sudah melihat kekasihnya itu senyum-senyum seperti orang tidak waras.

" Ah, tidak aku tidak kenap-napa ko," ucap Zaki kikuk.

" Oh ya masa, tapi iya sudahlah lupakan aku tidak peduli . Sekarang lebih baik kita bicara tentang kita karena ini lebih penting," ucap Azalia.

"Tentang kita, memang nya kenapa dengan hubungan kita aku rasa hubungan kita baik-baik aja kan ngak ada masalah," ucap Zaki.

"Iya hubungan kita emang baik-baik aja, karena itu kapan kamu mau nikahin aku, kita udah tinggi bareng loh masa kamu ngak nikahin aku sih , apa jangan-jangan kamu emang ngak mau nikahin aku ya," ucap Azalia.

" Aku mau ko nikah sama kamu sayang, tapi nikah nya ngak sekarang nanti setelah semua urusan perceraiannya aku dan Mawar beres baru deh kita menikah dan hidup bahagia," ucap Zaki.

" Cek, tapi ini beneran ya kamu akan nikahin aku setelah urusan perceraian ini beres," ucap Azalia.

" Iya sayang ku cintaku aku janji," ucap Zaki, Zaki pun mencium bibir Azalia dan selanjutnya terjadi lah praktek biologi.

                           †††††††

Al dia sedang berada di rumah sakit dan di sebuah ruang rawan VIP. Al dia menggenggam tangan seorang wanita yang terbaring di ranjang rumah sakit dan wajah perempuan itu tampak pucat.

" Kau tau sekarang sedang mendekati dia dan mengambil kepercayaan nya setelah itu menghancurkan nya sampai tak tersisa apa pun dalam diri nya. Dan kau cepat lah bangun agar bisa melihat kehancuran dia dengan mata kamu sendiri, sayang,' batin Al, Al mencium tangan perempuan itu dengan lembut dan setelah itu Al pun keluar dari ruang rawat itu.

" Kita pergi sekarang," ucap Al kepada para Bodyguard nya yang sejak tadi berdiri di luar ruangan itu.

Para bodyguard Al pun mengagunkan kepalanya dan mengikuti langkah bos nya itu dari belakang. Di parkiran para anak buah nya itu pun memabukkan pintu untuk Al masuk setelah itu menutup nya kembali, seorang supir yang sejak tadi sudah menunggu nya dalam mobil pun menjalankan mobil nya itu.

" Kita mampir ke toko bunga terdekat dulu," ucap Al dingin.

" Baik pak," ujar supir Al itu.

Sesampainya di toko bunga Al pun turun dari mobil nya dan masuk kedalam toko bunga itu.

" Mari silakan pak, mau bunga apa?" tanya pelayan di toko bunga itu.

" Saya ingin buket bunga matahari," ucap Al.

"Baik saya akan siapkan, dimohon tunggu sebentar ya pak," ucap pelayan toko bunga itu ramah tapi Al hanya memberikan ekspresi dingin dan datar ajah .

MAWAR (vengeful fire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang