CHAPTURE 31

593 11 0
                                    

Orang yang sekarang sedang duduk di kursi saksi dia adalah seorang pria yang terlihat masih muda di perkirakan usia nya sekitar 25 tahunan. Pria itu melihat kearah Zaki dengan memberikan senyuman tapi senyum itu di tanggapi dengan tatapan sinis.

" Yang mulai dia yang akan memberikan kesaksian," ucap Pak Willi.

" Silakan berikan kesaksian kamu," ucap Pengacara itu.

" Saya Dikri  dan saya pernah di suruh untuk mencari seorang perempuan yang hilang oleh saudara  Zaki, yang mulia," ucap pira bernama Dikri itu.

"  Apak kamu tau siapa perempuan yang di    bilang oleh saudara Zaki kepadamu, bukan kah kamu bekerja untuk nya mencari perempuan itu pasti tau nama nya?" tanya pak Willi.

"Saya tidak mengetahui namanya tapi  saudara Zaki perempuan memberikan poto nya." Jawab Dikri.

Pak Wili menganggukan kepalanya, sebelum akhirnya bertanya lagi,  "Apa kamu masih memiliki poto nya."

Dikri menatap ke arah Pak Wili  lalu setelah itu menjawabnya,  "Tidak pak, saya sudah tidak memiliki  poto itu lagi.

Mawar  mendengar jawaban dari Dikri merasa kecewa dan dia membuang nafas kasar. Sedang Zaki dia marasa bersyukur dengan jawab dari Dikri setidaknya kesaksian dari pria yang  pernah dis bayar akan menjadi sia-sia aja.

" Bagus lebih baik begitu,' batin Zaki bahagia.

Berbeda dari yang lain yang begitu tegangan pak Wili tampak tenang menanggapi jawaban dari pria yang di depan nya ini.

" Tapi saya masih mengingat wajahnya, iya  dia cantik," ucap Dikri.

Pak Wili pun berjalan ke meja nya dan dia mengambil sesuatu dari  map yang di bawa nya dan setelah itu dia kembali menghadap ke Diri dan dia memberikan sebuah poto perempuan cantik.

" Kamu perhatian perempuan ini. Apa kamu mengenal nya?" tanya Pak Wili .

Dikri mengamati perempuan di poto itu sebelum akhirnya dia menganggukan kepalanya,  "Iya saya tau, saudara Zaki pernah memberi gambar perempuan itu untuk saya cari waktu itu."

" Keberatan yang mulia , kesaksian dari pria itu tidak membuktikan sebuah perselingkuhan. "Sanggah Zaki berapi-api.

Sanggahan itu dia abaikan oleh pak Wili dia malah melanjutkan lagi perkataan nya..

" Bukan hanya berselisih saja yang di lakukan saudara Zaki, tapi dia juga pernah berniat melenyapkan nyawa klien saya," ucap Pak Wili.

Zaki semakin emosi dia situ dia bangkit lagi daru duduk nya dan dia mengebarak meja di depan nya itu cukup kerasa.

" Bohong itu semua bohong dia memfitnah saya!!" teriak Zaki dengan wajahnya yang memerah penuh amarah.

" Mohon tenang saudara Zaki, silakan kembali ketempat duduk ada lagi saudara Zaki," ucap Hakim ketua.

Dengan perasaan yang masih marah Zaki pun dengan terpaksa dia kembali duduk. Zaki melirik ke arah pengacara yang mana sejak tadi dia melihat isi video yang entah apa isi nya dia tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk membela nya dan membantah setiap yang di katakan pihak Mawar.

" Kenapa anda dia aja seharusnya anda bela saya tadi, anda harus membarah perkataan pria itu juga pengacara itu, ingat saya bayar anda mahal-mahal untuk membela saya di persidangan ini." Bisik Zaki kesal.

" Diam-lah, kamu tau tidak bukti video tadi itu isinya apa. Video itu berisi bukti perbuatan asusila kamu dengan perempuan yang fotonya di tampilkan di layar tadi, sekuat apapun kamu membantah itu tidak akan membuat kamu  memenangkan kasus ini." Bisik pengacara Zaki.

Mendengar jawaban yang di berikan oleh sang pengacara Zaki terdiam dia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Zaki kesal kenapa Mawar bisa mendapatkan semua bukti itu.

Pak Wili dia mendekati Hakim lalu dia memberikan sesuatu lagi. Setelah Hakim melihat isi dari apa yang di berikan pak Wili dan bisa di tampilkan dan bukti itu di tampilkan di layar dan bisa di lihat semua orang yang hadir di tempat persidangan itu. Dikri dia kembali lagi ke tempat duduk nya dan menyaksikan berjalannya persidangan itu.

Zaki terlihat frustasi harapan nya untuk mempertahankan pernikahan yang pupus sudah sedangkan Mawar tampak tersenyum meskipun Hakim belum mengetuk palu tapi ia sudah yakin jika dia dengan Zaki benar-benar akan resmi bercerai.

" Deng pertimbangan , saksi dan bukti yang ada maka dengan ini menyatakan gugatan perceraian yang di layangan oleh saudara Mawar Akila Aurora Wijaya kepada saudara Zaki Iskandar telah di kabulkan." Hakim pun mengetuk palu tiga kali yang mana Mawar dan Zaki resmi bercerai dan mereka bukan suami dan istri lagi.

Mendengar kata hakim Mawar mengucap syukur, bukan berarti ia tidak sedih tapi Mawar yakin jika semua ini adalah yang terbaik untuk mereka berdua. Setelah persidangan Mawar menghampiri Zaki dan memberikan cincin pernikahan yang pernah di berikan oleh Zaki.

" Aku kembalikan lagi cincin ini kepada kamu Mas, aku minta maaf jika selama aku menjadi istri kamu ada kekurangan dari aku dalam melayani kamu," ucap Mawar setelah mengatakan itu Mawar pun pergi dari ruang persidangan itu bersama pengacara dan keluarga Mawar.

Zaki hanya bisa menatap kepergian Mawar tampa bisa mencegah nya karena Zaki tau jika sekarang dirinya bukan siapa-siapa nya Mawar lagi.

" Gimana perasaan kamu sekarang, papah harap kamu bisa  hubungan kamu dan Zaki dan membuka lembaran baru yang lebih baik," ucap Tuan Andi.

" Huh, aku merasa lebih baik Pah dan Mawar rasa perpisahan ini adalah keputusan terbaik buat kami berdua, mungkin aku memiliki banyak kekurangan yang membuat Zaki berselingkuh, aku akan jadikan pernikahan aku yang gagal ini jadi sebuah pelajaran untuk aku dalam mengartikan sebuah Cinta," ucap Mawar.

" Bagus ini baru adik Mas, lupakan aja si kutkupret itu lagian masih banyak ko cowok di luaran sana yang baik," ucap Malvin.

" Betul itu, lagian adik abang kan cantik," ucap Erik.

Mawar tersenyum,  "Makasih, Mas, bang. Tapi untuk sekarang aku hanya ingin fokus  menguras butik aja dan memperbanyak cabang butik aku," ucap Mawar. Apa yang di katakan Mawar bukan semerta-merta karena dia trauma dengan asmara bukan karena itu tapi Mawar hanya ingin  fokus menata karir di dunia fashion.

MAWAR (vengeful fire)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang