Chapter Four

204 60 28
                                        

"Hidup ini seperti buku,

jika kita tak berani membuka halaman selanjutnya. Maka kita tak akan tau cerita selanjutnya."

_Akhtar alviendra_

.


.

.

Happy reading

Allahuakbar allahuakbar....

Suara adzan telah berkumandang, kini fatimah masih terlelap tidur di atas sejadahnya. Setelah melaksanakan shalat tahajjud fatimah lanjut dengan murajah. Sampai pada detik selanjutnya ia ketiduran.

Drt...drt...

Hanponenya berdering, hal itu membuatnya sedikit terusik. Namun tak sampai membangunkannya. Sampai pada detik selanjutnya hanponenya kembali berdering.

Dert....drt....

Akhirnya fatimah pun meraba-raba dimana keberadaan ponselnya tersebut. Kebetulan sebelum ia tidur sempat memainkan ponselnya.

Drtt...drt....

Akhirnya fatimah pun menemukannya dan langsung mengangatnya. Sambil masih terbaring di atas sejadahnya, "Hallo assalammualaikum." Dengan suara khas bangun tidurnya.

"Waalaikumsalam, nak masih tidur."

"Iya bu."

"Kamu gak shalat subuh."

"Emangnya ini jam berapa?"

"Ini udah mau hampir jam 05:00."

Fatimah yang kaget mendengar jawaban sang ibunya pun, langsung beranjak bangun dari sejadahnya. "Astaghfirullah, fatimah ketiduran bu. Kalo gitu udah dulu ya bu fatimah mau mandi dulu terus mau langsung shalat."

"Em bentar nak bentar."

"Apa bu?"

"Karna tadi malem ayah sama ibu gak bisa nemenin kamu makan. Jadi nanti siang kita makan bereng di kantin rumah sakit ya."

"Kantin rumah sakit."

"Iya, gak papa kan kalo di kantin rumah sakit. Maaf ya nak, bukannya ibu sama ayah gak mau ajak kamu ke restoran. Tapi kerjaan ayah sama ibu lagi banyak, jadi biar gak makan waktu, kita makan siangnya di kantin rumah sakit aja."

"Iya gak papa bu, malah fatimah seneng banget, bisa makan bareng sama kalian aja itu udah cukup."

"Syukurlah kalo gitu ibu seneng dengernya."

"Oke bu, kalo gitu fatimah tutup dulu ya telepon nya assalamualaikum."

"Iya nak, waalaikumsalam."

Tut...

*****

Kini fatimah tengah menunggu taksi online pesenannya di depan rumah. Sambil bermain ponsel.

Tit..tit...

Akhinya taksi nya pun datang, tanpa berlama-lama fatimah pun langsung masuk ke dalam mobil taksi tersebut. Selama di perjalanan fatimah hanya asik memainkan ponselnya. Sampai pada akhirnya ia telah sampai di rumah sakit.

secerah hidayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang