Chapter Five

189 53 37
                                    

Happy reading

Kini fatimah tengah berada salah satu gramedia untuk membeli sebuah buku. Dan kini fatimah tengah sibuk mencari buku yang dia butuhkan. Setelah menemukannya ia pun langsung membayarnya. Setelah itu ia pun langsung pulang ke rumah menggunakan taksi online yang suda ia pesan sebelumnya.

Namun saat di tengah perjalanan tiba-tiba supir taksi itu menghentikan laju mobilnya. "Kenapa pak kok berhenti?"

"Maaf neng kayaknya mogok."

"Terus gimana?"

"Gapapa kan kalo sampe sini aja, untuk bayarannya neng nya bisa bayar setengahnya."

"Iya gapapa pak, oh iya ini uangnya saya bayar seperti biasa aja."

"Beneran neng."

"Iya."

"Terimakasih banyak ya."

"Iya sama-sama pak."

Ia pun turun dari taksi tersebut, kini fatimah memutuskan untuk berjalan kaki sambil memesan taksi online lagi. Namun, sampai sekarang belum ada yang menerima pesanannya.

"Duh gimana ya mana masih jauh terus jalannya sepi lagi," monolognya.

Akhirnya fatimah memutuskan untuk beristirahat sebentar. Sambil duduk di pinggir jalan. Setelah beberapa saat tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti di hadapannya. Pengendara motor itu pun membuka kaca helm nya. "Ngapain lo duduk di pinggir jalan sendirian?"

"Kak akhtar ngapain disini?"

"Ih dasar cewe aneh lo, di tanya malah nanya balik."

"Bukan gitu kak saya cuma mau nanya balik kakak ngapain disini?"

"Tapi di jawab dulu pea."

"Saya lagi pesen taksi online."

"Terus udah dapet."

Fatimah pun menggeleng. "Belum."

"Emang lo mau kemana?"

"Mau pulang ke rumah."

"Mau gue anter gak? Mumpung gue lagi baik nih."

"Gak usah kak saya bisa pulang sendiri."

"Ih sombong banget jadi orang."

"Bukan gitu saya takut ngerepotin."

"Ya enggaklah kan gue yang tawarin gimana sih lo."

"Makasih atas tawarannya kak tapi saya bisa pulang sendiri."

"Yaudah kalo gitu gue duluan."

"Iya hati-hati ya kak."

*****

Setelah pulang dari Gramedia fatimah hanya menghabiskan waktunya bermain di rumah. Kini ia tengah membaca novel di kamar. Tiba-tiba ada yang mengutuk pintu rumahnya.

Tok...tok...

"Assalammualaikum."

Lantas ia pun langsung beranjak dari kamar untuk membukanya. "Wa'alaikumsalam, ai kok kamu ada disini bukannya kamu di surabaya."

secerah hidayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang