© a jaemren local story by fanaqiel
Malam ini tepat pukul 8, Gravier dan Alaska sudah tiba di markas milik Zifees. Namun kali ini, Gravier tidak menggunakan motor mereka, mereka sepakat untuk membawa mobil karena takut ketahuan. Sedangkan anak Alaska dan Jaedan sudah berbondong memasuki arena.
PS:
Disetiap markas memiliki arena balap yang cukup rahasia karena markas mereka semua berada jauh dari keramaian.Haris membawa hidden cam yang sudah tersambung di iPad milik Jeriko, Gravier akan memantau mereka dari sana.
Zifees menyambut kedatangan Alaska. Dilihat dari sang ketua, Gamaliel, yang sudah tidak sabar menantikan kedatangan Alaska. Gamaliel tersenyum smirk, tercetak jelas diwajahnya.
Alaska turun dari motor masing-masing dan segera menghampiri Zifees dengan dipimpin Ravin didepan, dan Jaedan disamping kanannya. Alaska sempat terkejut sejenak karena melihat anggota Zifees yang lebih dari 30 orang.
"Hai, babe."
Ravin menangkis tangan Gama yang akan meraih dagunya. Apa-apaan ni bocah, najis!
"Don't touch me, we don't know kalo lo lupa."
Gama tersenyum sarkas, agaknya dia menyukai seseorang yang cukup menantang. Tapi dia suka. Ravin ini kecil tapi besar mental.
Jaedan memilih diam memperhatikan itu semua. Sebenarnya, tensi nya sudah diujung tanduk saat melihat perilaku Gama ke Ravin baru saja. Tapi dirinya harus sabar karena tidak mau semuanya kacau.
"Yaudah kalo gitu kenalan, sayang. Gue Gamaliel, panggil aja Gama. Kalo mau panggil 'sayang' juga it's okay." Gama tertawa pelan, "Gue ketua Zifees disini, yang punya kekuasaan disini. Kita cocok kan? Lo ketua dan gue juga ketua, so, what r u waiting for?."
Ravin menatap Gama dengan tatapan benci. Dia mendecih, orang gila.
"Gue ga gampangan, jangan terlalu berharap gue mau sama orang gila kayak lo."
Gamaliel tersenyum smirk lagi dan lagi, pujaan hati nya ini sungguh.
"Kita buktiin aja dibalapan ini. 5 kali babak. Kalo Zifees berhasil dapetin 3x menang, itu tandanya Alaska udah kalah. Dan taruhannya, lo harus mau jadi pacar gue." Gamaliel menjelaskan alur permainan.
Alaska dan Gravier yang mendengar dari sudut yang berbeda pun terkejut. Jaedan sudah menggertakkan giginya, sungguh dirinya sangat ingin menonjok langsung manusia didepannya ini.
Sedangkan Gravier yang menyimak semua percakapan mereka dimobil itu merutuki tingkah gila Gamaliel. "Anjir gila seriusan ini taruhan nya itu?." Gio bersorak heboh.
"Kemarin aja sama kita Ravin kalah 3 babak, ini mau 5 babak. Gue harap Jaedan ikut turun." Kata Mahen.
"Iya sih ini Jaedan harus ikut turun, kalo ga bisa kacau." Reza menambahi.
"Tapi kita juga ga tau kekuatan anak Alaska kayak gimana. Soalnya kemarin kita cuma liat Ravin doang.""Anak Alaska keliatan lemah-lemah ga si?." Komentar Leo.
Chan yang notebane nya anak Alaska yang dititipin Ravin ikut dimobil bersama Gravier pun merasa tersinggung. Mereka ini lupa apa ya kalo kalo ada dia disini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
i wanna be yours - JaemRen [✔]
FanficJaemRen local story (completed) ps: beberapa part belum terevisi. ©fanaqiel