© a jaemren story by fanaqiel
Hari ini, semua anggota Zifees kompak membolos. Tujuan utama mereka adalah memantau Jaedan dan mencari tau lebih dalam siapa Gravier itu. Karena Gamaliel sudah jenuh menunggu hampir satu jam dan bel sekolah SMA Neo Culture itu belum juga waktunya pulang, akhirnya ia memutuskan untuk mengajak 5 orang anggotanya untuk menuju rumah Jaedan.
Ia akan mengincar Yuna jika Jaedan tidak mau melepaskan Ravin.
Saat hampir santai dirumah Jaedan, Zifees melihat Yuna yang baru saja turun dari ojek. Gama menyeringai. "Kalian tunggu sini, biar ini jadi urusan gue."
Dia menancap gas dan melaju kencang, tak lama kemudia,
Brak!
Suara antara motor dan tubuh manusia bertemu. Yuna terhempas dengan belanjaannya yang sudah tidak bisa diselamatkan. Anggota Zifees yang lain memutar balik motornya menyusul Gama yang sudah keluar dari area komplek.
Yuna pingsan dan kepalanya mengluarkan darah karena membentur pinggiran aspal, serta bagian tubuhnya yang lain terluka cukup serius.
Gama tersenyum miring penuh kemenangan. "Liat aja lo pada."
•••
Jaedan sedang memperhatikan Bu Rika yang sedang mengjar pelajaran Matematika didepan sana. 2 menit kemudian, Bu Rika memerintah untuk mencatat materi yang tertera dipapan tulis.
Tak berselang lama, ponsel Jaedan yang berada disaku celananya bergetar tanda ada sebuh panggilan telfon masuk. jaedan mengernyit, mengapa Ayahnya menelfonnya pada saat sekolah? Anah saja menurutnya.
Kemudian Jaedan meminta ijin Bu Rika untuk keluar dan mengangkat telfon sebentar. Setelah diijinkan, Jaedan segera segera mendekatkan ponselnya ke arah telinga.
"Halo, Ayah? Ada apa?"
Samar-samar, Jaedan mendengar suara isakan diseberang sana. Jaedan semakin dibuat khawatir karena Ayahnya tidak kunjung bersuara.
"Ayah?"
"Nuel.." Isakan semakin terdengar jelas, Jaedan semakin panik.
"Halo, ada apa? Kenapa Ayah kayak nangis? Kenapa, yah?"
"Bunda kamu kecelakaan."
Badannya menegang, nafasnya terkecat, dadanya terasa sesak, nafasnya memburu, matanya memanas, mulutnya kaku, tubuhnya seperti dihentikan oleh waktu saat itu juga.
"Ayah.."
"Kamu jangan khawatir. Gapapa, selesaiin dulu sekolahnya, ya. Bunda ada dirumah sakit Cipta Medika."
Air matanya mengalir deras saat itu juga. Dia tidak tau mau merespon apa, ini benar-benar kabar yang membuat dirinya ingin mati saat itu juga. Bunda nya, Kesayangannya, perempuan nomer satu dihidupnya, terbaring diranjang rumah sakit yang dia belum tau jelas kondisinya.
"Halo, nak? Ayah matiin telfon nya ya. Kamu jangan terlalu khawatir, ada Ayah yang jagain Bunda. Bunda bakalan baik-baik aja. Sekarang kamu lanjutin belajarnya, ya. Kurang 1 jam lagi pulang langsung kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
i wanna be yours - JaemRen [✔]
FanficJaemRen local story (completed) ps: beberapa part belum terevisi. ©fanaqiel