Kurasa aku tak perlu menceritakan pertarungan terakhir antara Jackson dan Bima. Keduanya terpengaruh oleh empat penampilan sebelumnya dan bingung mau menggunakan strategi yang mana. Yang dilakukan Permana dan Samuel itu lumayan juga. Namun Bima seperti mau tak mau. Dia memilih strategi Jason dan Natta yang fokus ke bicep curl masing-masing, mencoba mendapatkan repetisi sebanyak mungkin.
Pada menit ketiga, Jackson mencoba mengosok kontol Bima, mengajak kerja sama untuk saling menge-crot-kan. Namun Bima menolak dan malah fokus pada repetisinya sendiri. Jackson tak terima, dia balurkan balsem ke kontol Bima. Bima juga melakukan hal yang sama. Dia lempar dumbbell-nya ke lantai, meraup seonggok balsem, lalu mengoleskannya ke kontol Jackson. Agak ekstrem olesannya. Selain kontol, balsem itu juga kena biji peler dan paha Jackson. Sehingga kandidat nomor urut satu itu berguling-guling kepanasan di atas lantai.
Jackson berhasil mendapatkan 61 repetisi. Bima mendapatkan 50 repetisi.
Untuk sesi kedua ini, urutan akhirnya sebagai berikut:
Andi (93), Jason (91), Permana (90), Natta (84), Nicky (80), Samuel (70), Ibas (69), Jackson (61), Bima (50), dan Ohan (42).
[ ... ]
Pukul sebelas malam, sesi terakhir physical strength dilaksanakan. Setiap kandidat mendapatkan kesempatan untuk beristirahat, meregangkan otot-ototnya, dan menunggu hingga panas balsem benar-benar hilang dari kontol mereka. Para pengawal membagikan air minum yang segar. Bahkan menawarkan kudapan sebagai tambahan energi.
Kesepuluh kandidat berdiri berjejer di depanku, yang tengah berdiri di samping alat terakhir di ruangan itu.
Lat pulldown machine.
Ini adalah mesin untuk melatih otot sayap. Bekerja dengan cara ditarik dari atas ke bawah, sehingga otot punggung sebelah kiri, di bawah otot bahu, akan terlatih. Melakukannya harus sembari duduk di atas kursi yang mirip jok motor. Otot inilah yang nanti memberikan siluet tubuh V pada cowok-cowok berbadan kekar.
"Dengan beban 100 kg," mulaiku, "kalian harus mendapatkan repetisi sebanyak mungkin melalui alat ini. Pulldown ke depan dada, atau ke belakang tengkuk, diperbolehkan. Kalian akan melakukannya satu per satu sesuai urutan di sesi sebelumnya.
"Twist untuk sesi ini," lanjutku, "adalah ini."
Seorang pengawal menghampiri mesin pulldown dan meletakkan tiga kemoceng bulu ayam di atas kursi, dan merekatkannya dengan lakban.
"Juga ini," tambahku.
Pengawal lain muncul untuk menunjukkan semacam bolero dari bulu ayam yang tampak menggelikan. Melihatnya saja, aku merasa geli dan gatal-gatal.
"Kalian akan duduk di atas kemoceng ini, lalu mengenakan rompi ini, dan melakukan tantangannya selama lima menit. Kalian dilarang menyentuh bulu-bulu ayam ini secara sengaja. Kalian juga dilarang meninggalkan kursi atau melepas rompi secara sengaja. Setiap satu detik pelanggaran, berarti 2 repetisi dikurangi."
Samuel dan Permana tampak berdiskusi kecil, seolah-olah mencari cara menghadapi tantangan ini dengan baik. Mungkin mereka sudah tak akan mengambil cara crot lagi untuk menambah poin. Tapi mereka juga tak tahu harus menggunakan strategi apa menghadapinya, mengingat Permana juga tampil urutan ketiga sekarang.
"Ada pertanyaan?"
Tidak ada pertanyaan.
"Kalau begitu, kita mulai dari Andi."
Kurasa, aku akan menyingkat sesi ini dengan kilat. Sepanjang satu jam acara, tak ada hal-hal menarik yang bisa kuceritakan, dibandingkan dua sesi sebelumnya. Setiap kandidat melakukan pulldown dengan baik. Tak ada drama, tak ada strategi cerdas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Budak Setia
General FictionUntuk hadiah ulangtahunnya, Tama memiliki tugas menyeleksi cowok-cowok kekar yang akan menjadi ajudan baru ayahnya. Tak ada syarat. Tak ada batas. Tama boleh melakukan apa pun kepada para kandidat ajudan tersebut. Story by Bocah Titipan yang sengaja...