11: Clothing-Free Zone

1.6K 67 4
                                    


Pagi itu, proses eliminasi dua kandidat terbawah dilakukan. Keduanya mempresentasikan dua hal berbeda untuk membantuku memutuskan siapa yang kupilih masuk ke episode berikutnya. Baik Jackson dan Samuel berkorban banyak agar dapat terpilih ke babak berikutnya. Mereka membiarkan selangkangan mereka disakiti untuk sesuatu yang aku pun belum pernah merasakannya, dan tak akan pernah mau melakukannya.

Aku berdiri menghadap Jackson dan Samuel yang kini berada di tengah-tengah ruangan, dikelilingi oleh semua orang. Kutatap keduanya satu per satu. Kupertimbangkan keputusanku.

Lalu, aku menarik napas panjang ....

"Yang tereliminasi hari ini ....

"... adalah ...."

Kesepuluh kandidat menatap ke arahku, menunggu jawaban. Setiap pengawal di ruangan itu juga ikutan penasaran. Garuda satu memiringkan kepalanya sedikit. Aku menarik napas panjang dan berkata ....

"... tidak ada."

Jackson dan Samuel membelalak terkejut mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jackson dan Samuel membelalak terkejut mendengarnya. Samuel langsung berlutut lega sambil memegangi kontolnya yang tampaknya masih perih gara-gara presentasi barusan. Jackson juga melorotkan bahunya yang sedari tadi tegang. Tersenyum kecil karena dia masih punya kesempatan untuk melaju ke babak berikutnya. Dia mengusap wajahnya, berputar, sekali, lalu berdiri tegak lagi.

Beberapa kandidat di belakang mereka tampaknya tak senang dengan keputusanku. Dua di antara delapan kandidat itu mengeraskan rahang, kesal karena persaingan belum juga berkurang.

Garuda Satu sama tak setujunya dengan keputusanku. Dia menoleh dan berbisik, "Tuan—"

Namun aku langsung mengangkat tangan dan memotong kata-kata Garuda Satu. "Saya putuskan saya masih ingin melihat kalian semua berjuang. Saya belum mengenal kalian semua. Jadi untuk episode ini, tak ada yang saya buang ke laut. Namun di episode berikutnya, satu atau dua dari kalian, dipastikan akan meninggalkan tempat ini."

Para kandidat saling berpandangan mendengar itu. Beberapa tetap kokoh memandangku bak prajurit. Jason misalnya. Atau Natta. Pandangannya tak beralih dari menatapku.

"Untuk hari ini, kalian bisa beristirahat sepanjang hari. Kalian boleh pergi ke mana pun dalam radius seratus meter dari mansion. Kalian hanya boleh menutup 15% bagian tubuh kalian dengan apa pun, lebih dari itu, kena penalti pada sesi berikutnya. Collar dan chastity boleh dilepas. Makan siang bersama lewat pukul 12. Jangan telat makan malam pukul enam sore. Karena pukul delapan nanti ... kita akan masuk ke tantangan berikutnya.

"Jika kalian perlu bicara dengan saya, minta izin ke Garuda Satu. Kalian akan punya waktu lima menit untuk bicara dengan saya sepanjang hari. Sekarang ...," Aku mengibaskan tangan di udara, "... bubar."

Kesepuluh kandidat mengangguk dan berbalik ke bagian belakang mansion. Sebagian pengawal mengikuti mereka untuk mengawasi. Aku berbalik menuju kamarku. Garuda Satu langsung membuntuti.

Mencari Budak SetiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang