Ibas secara teknis cowok gym juga. Bahunya lebar, dadanya bidang, lengannya kekar, dan bagian atas tubuhnya benar-benar berkembang seperti seorang perenang. Otot dia kering, tapi besar. Jadi bisa kebayang isi tubuhnya otot semua seperti Garuda Sepuluh tadi.
Ibas menggunakan strategi yang sama seperti Jason, melakukan repetisi sebanyak mungkin pada menit pertama, lalu beristirahat di sepanjang menit kedua. Kemudian dia mengumpulkan repetisi lain di menit ketiga. Menit keempat dia beristirahat sambil menghalau semut-semut yang merayap bukan di tempat seharusnya. Menit kelima dia menghajar habis repetisinya sampai dia melolong dan berteriak-teriak, urat-urat di pelipisnya bermunculan, keringat mengucur banyak ke atas lantai, dadanya kemerahan, seluruh ototnya mengembang keluar, bahkan kakinya bergetar seperti vibrator.
Tampaknya, ketika seseorang fokus pada repetisi bench press, semut di belahan kulit mana pun tak akan mengganggunya. Terbukti Ibas bisa mendapat 125 repetisi dalam lima menit. Itu adalah rekor tertinggi saat ini.
Ohan, kandidat berikutnya, tampak sangat manis dan menggemaskan saat dia maju. Dia membelalak ngeri melihat bench press di depannya, tetapi sambil tersenyum dan terkekeh. Dia juga menggaruk kepalanya dan berusaha keras mencari cara menyelesaikannya.
"Sudah siap, Ohan?" tanyaku.
"Sebentar, Tuan. Berdoa dulu." Lalu Ohan mengangkat tangannya ke atas sementara kepalanya menengadah. Dia benar-benar berdoa.
Orang-orang di ruangan terkekeh melihat tingkah lucu itu. Ohan mengusap kedua tangannya ke wajah seperti umat muslim selesai salat, lalu menyentuh empat titik di tubuhnya sambil mengucapkan rumusan Trinitarian: kening, dada, bahu kiri, lalu bahu kanan. "Dalam nama Bapak ..., dan Putra ..., dan Roh Kudus." Kemudian dia memegang bar besi itu seperti orang Hindu yang sedang memberkati. Tapi setelahnya berkata, "Bismillah."
"Semua tuhan kamu panggil?" kekehku, diikuti kekehan semua orang di ruangan.
Dengan senyum canggung Ohan menoleh dan berkata, "Enggak tahu tuhan yang bener yang mana. Tapi yang mana pun, semoga bisa bantu Ohan."
Haduh, cute banget ini kandidat. Jadi enggak tega menjadikan dia seorang Garuda nantinya. Orang kayak Ohan lebih enak dijadiin bestie dibandingkan jadi pengawal kelas kakap.
Ohan berbaring di atas dipan dan bersiap menerima madu dan semut. Matanya terpejam kuat. Ketika madu dioles dan semut-semut dilepaskan, Ohan bergidik geli dan mengerang, "Aw! Aw! AW! Jangan gigit! AW!"
Aku sange, demi Tuhan. Cowok, kalau udah lucu kayak gitu, bikin keseksian bertambah beberapa kali lipat.
Baiklah, secara teknis, Ohan juga cowok gym. Bisep trisepnya mengembang keras meskipun dia tampak seperti gemoy. Terbukti Ohan berhasil mendapatkan 35 hitungan pada menit pertamanya. Itu hampir sama dengan repetisi Jason tadi. Memang, sih Ohan agak struggling menghabiskan lima menitnya mendorong beban 100 kg. Apalagi Ohan cukup ekspresif dengan setiap pergerakan semut di badannya. "AW! ARGH! Jangan ke situ! ARGH!" Ohan menyimpan dulu barnya dan membersihkan semut-semut di keteknya, gara-gara madu ada yang mengalir ke sana. "Bau, ketek aku! Jangan ke situ!"
Alhasil, Ohan mendapatkan 83 repetisi pada akhir menit kelima. Enggak mengecewakan, tetapi untuk sementara dia berada di peringkat terbawah.
Permana mengambil giliran berikutnya dalam kondisi kontol ngaceng keras hasil dikocokin Samuel selama menunggu. Namun ternyata, kontol itu lemas seketika saat Permana mulai fokus pada repetisi barbelnya atau mencoba melupakan geli karena digerayangi semut. Kontol ngaceng-nya bertahan setengah menit saja. Sisanya, Permana menggantungkan poinnya pada repetisi. Bukan pada sperma.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Budak Setia
Fiksi UmumUntuk hadiah ulangtahunnya, Tama memiliki tugas menyeleksi cowok-cowok kekar yang akan menjadi ajudan baru ayahnya. Tak ada syarat. Tak ada batas. Tama boleh melakukan apa pun kepada para kandidat ajudan tersebut. Story by Bocah Titipan yang sengaja...