Love a story 20

83 1 0
                                    

dirumah sakit bram tidak tenang hati
pikirannya pun sama bolak balik raiden yang melihat bram cemas mendekatinya"percaya sama gue bang
sastra akan baik baik aja"

Bram menatap raiden"tapi--"
"udah jangan mikir yang macam macam sekarang yang kita lakukan adalah berdoa"ucap raiden
Bram menganggukan kepalanya benar juga apa yang dikatakan oleh
raiden

dokterpun keluar

"maaf apa ada saudara pasien?"

"saya pacarnya dok jadi bagaimana keadaan pacar saya?"

"untung saja kalian membawanya tepat waktu jika tidak maka nyawa pasien tidak bisa diselamatkan"

"maksud dokter?"

"banyak air yang masuk kedalam tubuh pasien tapi saat ini pasien baik baik saja dan sebentar lagi akan sadar"

"oke makasih dok"

"Apa saya boleh masuk dok?"

"boleh tapi satu satu yah jangan semuanya"

Bram berjalan kearah sang kekasih
yang terbaring diranjang rumah sakit
ia gagal menjaga miliknya bram gagal
jika terjadi sesuatu kepada kekasih
nya maka bram tidak akan memaaf
kan Arkaela adiknya sendiri

Bram duduk dikursi

bram memegang tangan kekasihnya

"cepat sadar yah sayang"

tiba tiba tangan sastra bergerak lalu perlahan ia membuka matanya objek
yang pertama kali ia lihat adalah bram yang sedang duduk

"sayang are you ok?mana yg sakit?"

"No im fine oh iya kaela mana?"tanya sastra

Bram mengubah wajahnya menatap sastra"kaela udah buat kamu celaka dan kamu mencari dia?"

sastra bingung apa maksudnya?

"bentar maksud kamu apa?"

"kaela kan yg dorong kamu?"

sastra yg mendengar itu terkejut
mana mungkin kaela melakukan itu
"kae gak mungkin celakain aku"
"kalau bukan dia siapa lagi?"
"kemarin siapa yang beritau kamu"
"zyla"singkat bram

sastra mengumpat dalam hati bisa
bisanya bram termakan oleh omongannya nenek lampir itu jelas jelas sastra lihat sendiri zylael mendorongnya tapi dengan cara me
nggunakan tangan kaela cih apa zyla
pikir sastra tidak melihatnya?apakah zylael merencanakan sesuatu?.

"lo itu tolol banget ka goblok lagi"

"bilang apa barusan?"

sastra menutup mulutnya sial bisa bisanya ia kecoplosan

"hehe g-ak ka-anu itu-"

"jangan pakai lo gue kalau ada kita berdua paham hm?"

sastra hanya mengangguk

sastra kembali menatap bram

"ka"

"sas"

"kmu duluan aja"

"gak kamu aja"

sastra ragu jujur saat ini sastra ingin ngomong sesuatu tapi apakah bram akan menerimanya?atau tidak?

"ka lets break"

Bram menatap juga sastra apa maksud dari kekasihnya ini?apakah
ia pernah buat salah?

"apa?break?kamu bercanda?gak lucu tau gak"

"aku serius"

"berikan alasan"

"gak ada alasan"

"gak!aku gak mau putus sama kamu"

"tapi aku mau ka"

"GAK KAMU AKAN TETAP JADI MILIK KU ORANG LAIN GAK BOLEH MILIK
IN LO SELAIN GUE LO MILIK GUE SASTRA ADITAMA"tekan bram

"ngertikan?jadi jangan ngomong kek tadi aku gak suka"ucap bram

"iya ngerti"

sastra memeluk bram dari samping
bram menerima itu tidak menolak
pelukan yg diberikan sang kekasih
sangat nyaman sekali

"tidur yah sayang"

sastra tertidur sambil memeluk bram
bram yg mengantuk pun tertidur
posisinya bram yg tidur duduk sedangkan sastra tidur memeluk bram begitupun sebaliknya juga
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pov Kaela &kedua temennya

"bagaimana kae?suka hm?"

gadia itu mengangguk senyumannya tidak pernah pudar bahkan ketawa
nya saja yang paling kenceng varell?
menggelengkan kepalanya sudah biasa untung sahabat sendiri

"mau pulang?"

"gak aku gak mau"

"Terus lo kemana?"

"Kemana aja asalkan jangan pulang"

"kena-" varell ingin melanjutkan ucapannya tapi reyhan mengode untuk jangan bertanya dulu

"senyuman lo jangan sampai hilang yah kae gue suka lihat lo senyum
gue seneng lihat lo bahagia"batin
reyhan dalam hati

varell kesal kebiasaan sekali reyhan memotong pembicaraannya untung sahabat kalau bukan sudah dibuang di laut.

Love a Story[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang