7.Candu 🔥

834 38 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen ✨

1,4K word guys ...










🔞

Derasnya hujan diluar membuat suhu menurun menjadi lebih dingin dari sebelumnya, menambah sensasi bagi kedua insan yang sedang bergelut di sofa.

Sunghoon memberikan lampu hijau untuk Jay, tanpa membutuhkan waktu lama sang dominan langsung bekerja sesuai instingnya.

Sunghoon terkapar tak berdaya dibawahnya, bibir yang bengkak dan wajahnya memerah, tatapannya pun penuh putus asa, pria diatasnya berhasil membuat ia frustasi.

Jay menyeringai dalam diam, raut wajah sunghoon yang tersiksa seperti ini merupakan Havana baginya, terlalu menggoda.

Tanpa disadari keduanya pun telah menanggalkan seluruh kain ditubuh mereka, polos tanpa sehelai benangpun.

Sunghoon menyadari itu, tatapan lapar Jay yang selalu membuatnya malu dan horny bersamaan. Sunghoon suka.

"J-jay..."

"Hoon, kamu... Benar-benar menakjubkan."

Meskipun sunghoon adalah seorang pria, namun ia pandai merawat diri dengan sangat baik. Tubuhnya putih mulus tanpa luka, begitupun kulitnya bersih seakan ia rajin mencukurnya. Kemudian 1 hal yang mengejutkan Jay, sejak kapan bokong pria tercintanya ini menjadi lebih besar dari sebelumnya?

Plak

"Aahh..."

"Beb, sejak kapan kamu olahraga bokong? Kok jadi tambah montok gini?" Tanya Jay

"Entahlah, aku hanya ingin melakukannya, tapi kata coach bokongku saat ini membuat pakaian lebih cocok saat kupakai."

"Apa kamu tidak menyukainya?" Tanya sunghoon

"Apa? Jangan bercanda. Aku menyukai seluruh hal padamu. Bahkan kamu gendut 100kg pun aku tetap mencintaimu." Goda Jay

"Issh, kalo aku segendut itu kamu pasti akan mencari yang lebih sexy diluar sana." Rujuk sunghoon

"Tak akan, kamulah yang paling sexy. Hanya kamu."

Cup

Jay mencium bibir sunghoon, melumatnya pelan serta meremas bokongnya.

"Kupikir kita harus melanjutkan kebiasaan kita seperti dulu." Ucap Jay

"Kebiasaan apa?" Heran sunghoon

"Morning sex and sex before sleep." Bisik Jay sensual.

Sembari berbisik tangannya sudah menyentuh penis sunghoon. Mengelus kepalanya pelan dengan gerakan memutar yang mampu membuat sunghoon mendesah keenakan.

"Sshhh...hmm, aahh..."

Ingatkan Jay sekali lagi bahwa desahan sunghoon adalah suara kedua terindah yang pernah didengar setelah suara tawanya.

"Bagaimana?" Bisik Jay

"T-terserahmu saja, sshhh..."

Jay menyeringai bangga, biar bagaimanapun sunghoon adalah pria yang binal saat diperhadapkan dengan dirinya. Sebenarnya mereka berdua sama, sama-sama nafsuan.

Jay memasukan 1 jarinya pada lubang sunghoon, sempit sekali.

"Sshhh...aahh...Pelanh-pelanh..." Desah sunghoon

"Sayang, ini yang pertama kali setelah 6 tahun?" Tanya Jay

Sunghoon mengangguk kepala.

"Bahkan bermain solo pun tidak?"

NaolomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang