15. I will

305 24 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen ✨

2k word guys ...












Tok tok tok!!!

Cklek

"Daniel? Yaampun kamu jangan banyak gerak, kenapa gak dikamar aja?" Panik sunghoon melihat Daniel didepan kamar mereka dengan sepasang penyangga pada kedua lengannya.

Jay yang mendengar kepanikan kekasih pun dengan segera ia mengalihkan perhatiannya dan menghampiri mereka.

"Kenapa beb?" Tanya Jay

"Daniel, ngapain dia kesini kalo masih pincang kan kamarnya dibawah. Kamu liat ini." Adu sunghoon

Jay menatap Daniel yang menggaruk kepalanya yang entah gatal atau tidak.

"Dek, jangan maksa tubuh kamu. Kenapa gak suruh maid aja yang manggil? Nanti kalo kamu kenapa-kenapa gimana?" Omel Jay

"Daniel bosan duduk terus, tiduran terus ... makanya Daniel cari aktivitas biar badan Daniel juga gak kaku kak." Bela Daniel

"Ya tapi gak usah kesini juga, kenapa gak dibawah aja? Jangan bilang kamu kesini lewat-

"Daniel naik pake lift kak. Iya-iya maafin Daniel lain kali Daniel gak kesini lagi ..."

Jay tersenyum dan merengkuh bahu sang adik.

"Kakak gak larang adek kesini, tapi kondisi kamu saat ini belum sehat benar. Kakak gak mau kamu kecapean karena terlalu banyak bergerak ... kalo kamu mau sembuh perlahan aja, meskipun sedikit lama tapi gak akan berefek buruk ke tubuh kamu."

"Ia kak, Daniel akan ingat nasehat kakak. Tapi kak Jong sama kak sunghoon mau kemana? Kok rapi banget? Daniel ikut ya ..." pinta si bungsu

"Kakak mau ngedate sama sunghoon, kamu belum sehat jadi lain kali ya baru kamu ikut." Tolak Jay halus

Daniel langsung murung, ingin ia ngambek tapi ia juga tak mau mengganggu waktu kedua kakaknya apalagi mereka baru berbaikan.

"Tapi daniel nitip boleh?"

"Mau apa? Nanti kakak beliin." Ucap sunghoon yang baru keluar dari kamar, ya saat kedua adik kakak mengobrol ia sempat masuk kedalam sebentar.

"Tolong beliin camilan buat Olif ya kak. Oh ia ayo kita turun sarapan, semuanya nunggu kalian berdua."

"Iya nanti kakak beliin, ayo."

Mereka bertiga pun turun kebawah, Jay menaruh tangannya di pinggang sang kekasih, merengkuh seakan menunjukkan bahwa pria ini miliknya.

"Beb, kita ikut sarapan dulu ya. Keluarga ini cukup ketat soal makan bersama." Ujar Jay.

"Iya, ayo ..."

Keduanya pun bergabung dengan lainnya yang sudah duduk di bangku masing-masing.

"Akhirnya sorotan utama telah tiba." Sinis K, ia baru saja sampai di Seattle bersama keluarganya subuh tadi. Masih ingat chap sebelumnya yang K merupakan keponakan Jimin kan?

"Hai Sunghoon." Sapa K

Sunghoon membalasnya dengan senyum hangat, tak menyangka bahwa K adalah kerabat kandung Jay ... ya maklumi waktu di RS ia tak memedulikan sekitar karena pikirannya hanya tertuju untuk seseorang.

"Jo bilang pada kekasihmu agar jangan membiasakan sifat laki-lakinya, diantara kalian kamu yang dominan kan? Meskipun pasanganmu lelaki tapi posisinya bagai seorang istri. Terbiasakan ia menjadi mandiri." Ucap Park Ji Na atau lebih dikenal Aunty Dewi.

NaolomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang