18. Kerumah Sunghoon

478 35 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen ✨










Entah sudah keberapa kalinya Jay mengagumi, tapi ia tetap tertegun melihat bangunan didepannya masih sama seperti dulu. Tak ada tanda-tanda perubahan Baik warna, model maupun interior ... tak terkecuali.

Ini adalah rumah Sunghoon, Rumah keluarga Park tapi bukan park miliknya. Jay tau bahwa rumah lebih tepatnya tanah ini merupakan warisan dari kakek Park yang diberikan pada Appa-nya.

Rumah bergaya Tradisional Korea modern yang jarang ia temui, dimodifikasi dengan campuran budaya dan sejarah yang menjadikan tempat ini layaknya museum.

Sekali lagi harus Jay apresiasi karena keluarga sang kekasih masih terus memegang bahkan turut menyukai dan mempertahankan warna rumahnya selama bertahun-tahun, meskipun saat ini banyak model dan ratusan arsitektur yang menarik perhatian dan menjadi pacuan untuk tempat tinggal.

Kali ini ia tak datang sendiri, melainkan bersama kedua orangtua dan sang adik, Daniel.

"Selamat Datang Tuan, nyonya, dan kedua tuan muda. Silakan ikuti saya. Tuan dan Nyonya Park telah menunggu didalam." Sapa salah satu maid.

Jay merasa familiar melihat sekelilingnya, teringat dengan kenangan masa lalu saat ia dan sunghoon berlarian mengejar satu sama lain ... bermain bahkan diomeli sang almarhum kakek sunghoon karena mereka tak sengaja menyenggol Guci peninggalan milik keluarga Park.

Ia tersenyum tipis ...
Waktu itu sunghoon menangis sampai hidungnya merah, tangannya yang mungil memeluk erat tubuh Jay karena takut dipukuli sang kakek padahal mereka hanya dihukum mencabut rumput dihalaman rumah yang sudah bersih. Sebenarnya itu hanya alibi sang kakek saja agar tidak ada guci yang pecah, lagi. Tapi percuma ... Sunghoon menjadikan tempat ini sebagai arena bermain karena bisa bersembunyi dibalik guci besar.

Poor kakek :)

'sunghoon kecil memang sangat imut! Bahkan besarnya pun tak kalah imut.'  Batin Jay

"Noonaaa!!"

"Omoo~ mina-yaaa~~"

Kedua wanita rempong telah bertemu dan saling berpelukan layaknya Teletubbies. Berbeda dengan kedua pria dewasa yang tiba-tiba membicarakan teori bumi datar atau bulat.

"Gue udah punya bukti nih! Teori terra infinita membuktikan bahwa bumi datar itu benar adanya!" Ucap Chanyeol.

"Teori gampangan itu! Gimana caranya ada siang dan malam kalau bumi gak berputar 360°?" Ujar Jimin

"Ya tapi-

"Heii!! Suami-suami tak berguna!! Cepat bawakan cemilan kesini!" Teriak Mina

"Jangan lupa buat teh juga ya? Lo beli teh dari Indonesia kemarin kan?" Tanya seulgi

"Iya. Ada tuh sekarton. Cepetan woii!!"

Kedua pria itupun mendesah lelah, mengapa harus mereka? Padahal ada maid kan?

Tapi pada akhirnya mereka melakukan perintah sang istri tercinta dan segera beranjak ke dapur, melupakan pembahasan teori yang belum kelar-kelar dari zaman mereka SMA.

"Eomma, Taehyun Hyung dimana?"

"Di taman belakang sayang. Katanya kamu minta Taehyun lukis kamu kan? Kebetulan tuh anak lagi ngelukis."

Si bungsu pun langsung pergi kebelakang menghampiri Taehyun, ia malas ikut gabung dengan pembicaraan orangtua yang pastinya tak ia mengerti, ia juga tak mungkin ikut sang kakak yang ingin bertemu dengan calon kakak ipar kan? Daniel masih tau batasan manja nya.

NaolomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang