8.Musuh

425 39 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ✨

1,2K word guys ...










Puluhan manusia berjas putih berlarian disekitar lorong rumah sakit, hari ini merupakan salah satu hari terpadat dimana kedatangan pasien meningkat 25%.

Jay dan sunghoon yang baru tiba langsung bertanya ke meja administrasi rumah sakit.

"Hello, Can you find a patient named Park Daniel? we are his family." Tanya sunghoon

"Wait a second, sir." Ucap suster

"The patient is on the 10th floor. Hallway to the left of operating room number 3."

"Thankyou."

Keduanya bergegas menaiki lift dan menuju lantai 10, mencari ruangan yang ditunjuk. Setiba disana ada seorang dokter yang menunggu mereka.

"are you the patient's family?"

"Yes, I'am." Ucap Jay

"The patient suffered a gunshot wound to the stomach which resulted in severe bleeding and even affected his intestines. We have to operate on the patient as soon as possible to avoid anything bad from happening." Jelas dokter

Jay mengepalkan tangannya, sorot mata yang tajam, serta urat yang bermunculan diwajahnya. Ekspresinya? MENYERAMKAN.

"Please sign the consent for the operation here. We will try our best to keep the patient safe."

Sunghoon langsung menandatanganinya, dokter pun masuk dan memulai operasi. Lampu merah yang menyala merupakan tanda bahwa Operasi sedang berjalan.

Sunghoon menyentuh lengan Jay, kekasihnya tak berkutik sedari tadi seolah memikirkan banyak hal.

"Jay-ya sini duduk dulu. Daniel itu kuat, aku yakin adek kita bisa bertahan." Hibur sunghoon.

Jay tersenyum menanggapinya, namun sunghoon tau...Senyuman itu hanyalah sebuah paksaan agar ia tak mengkhawatirkannya, handpone Jay pun berbunyi dan sang pemilik pun mengangkatnya.

"...."

"Siapa?" Tanya Jay tegas

"...."

"Kirim data lengkap mereka sekarang, gue pengen tau siapa yang berani ganggu adek gue."

"..."

"Sekalian buka gudang No.5 kasian tuh besi udah pada karatan." Ucap Jay disertai kekehan diakhir dan menutup panggilan.

"Siapa Jay?" Tanya sunghoon

"Orang suruhanku hoon. Aku nyuruh mereka cari tahu siapa yang nyakitin Daniel."

"Terus udah ketemu?"

Jay mengangguk kepalanya
"Saingan bisnis papa, katanya dia gak bisa sentuh kita karena banyak pengawal yang jaga dari jauh tapi kepergian daniel kemarin tanpa pengawasan pengawal jadi dia targetin Daniel."

"Kok dia bisa tau kalo Daniel pergi main?"

Jay pun terdiam, karena Daniel hanya meminta izin padanya dan itupun saat mereka dirumah, sedangkan dirumah hanya ada mereka berdua dan-

"Fuck, Pengkhianat." Maki Jay

Selain mereka kakak-beradik ada beberapa maid yang memang bekerja  saat itu, tapi semua pekerja adalah orang kepercayaan milik keluarganya dan rata-rata mereka telah bekerja selama 5 tahun bahkan lebih. Apakah ada maid baru?

Panggilan baru masuk lagi di handpone Jay, kali ini papanya yang menelepon.

"Hallo pa." Ucap Jay

"Adek kamu gimana? Dikit lagi kita berangkat pake jet pribadi kesana." Ucap papa Jimin

NaolomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang