Api itu menyebar dengan cepat, bergerak secara membabi buta. Sedangkan, Shikamaru menghindarinya dengan melompat ke sana kemari. Menunduk untuk menghindar kobaran api yang terus diluncurkan oleh Suruki. Ketika dia melihat efek yang timbul akibat serangan itu, dia hanya bisa meringis. Mengasihani juga segala hal yang sudah terbakar sia-sia sebagai ganti dari dirinya. Bisa dipastikan, jika dia kena, dia akan berubah jadi abu seketika.
Shikamaru melompat, menghindari salah satu serangan api yang datang kepadanya, ketika kakinya menapak pada tanah, dia tak buang kesempatan untuk mengeluarkan jurusnya yang dari tadi sama sekali belum sempat dia gunakan. Bayangan hitam merambat di tanah segesit ular, lalu mengincar dari bawah kaki Suruki. Suruki yang menyadari itu langsung bergerak mundur dengan cepat. Tapi, bayangan Shikamaru belum juga berhenti.
"Dasar merepotkan!" Suruki bicara dengan sedikit kesal, lalu kembali memberikan serangan di tengah dirinya yang menghindar. Cara untuk menghentikan jurus bayangan ini adalah dari penggunanya, karena itu ketika Shikamaru bergerak menghindar, bayangan itu menghilang.
"Sepertinya aku pernah dengar tentang jurus itu," Suruki kemudian bicara, mulai mengingat sesuatu.
"Si bodoh Arro juga pernah sekali mengatakannya. Jurus Klan Nara dari Konoha, iya kan? Kalau kau mengenainya, gerakanmu tersegel. Itu sangat merepotkan" Kata Suruki lagi, sedikit berbangga akan pengetahuan yang dia punya tentang jurus bayangan Shikamaru. Jurus yang menurutnya sederhana tapi kalau kau kena, akan sulit untuk bebas lagi. Efektif dan efisien. Sungguh jurus yang merepotkan.
"Yah...mungkin itu benar. Terimakasih banyak karena aku tak perlu banyak menjelaskan lagi!" Shikamaru meluncurkan kembali bayangannya. Kali ini menyebar dengan cukup luas dan mengepung Suruki dari berbagai arah. Perempuan itu mendecih sebentar sebelum menghindar lagi. Dan, seperti sebelumnya, ketika dirinya berada di atas udara, dia meluncurkan serangan apinya lagi. Shikamaru tak punya banyak pilihan selain menghindarinya dan merelakan bayangannya menghilang.
Tidak seperti sebelumnya, Suruki kembali meluncurkan jurusnya, tak memberikan Shikamaru sedikitpun kesempatan untuk kembali menggunakan jurus bayangannya. Jika sebelumnya adalah kobaran api, maka yang kali ini adalah bola-bola api yang meluncur membabi buta ke arah Shikamaru.
Shikamaru menghindar ke sana kemari. Tapi, di saat itulah seakan tak mau memberikan satupun belas kasihan padanya yang sudah cukup direpotkan, Suruki merubah jurusnya kembali. Kali ini, tali-tali dari api mulai menyebar. Berusaha mengejar Shikamaru kemanapun dia pergi.
"Sekarang coba untuk menghindari ini!" Suruki berseru dengan senyuman kemenangan. Tentu saja dia sudah lumayan tahu, Shikamaru butuh melakukan kuda-kuda dan menyentuh tanah untuk meluncurkan jutsunya. Bayangannya pun butuh waktu untuk mengejar lawannya, jadi itu adalah kelemahan jutsu Shikamaru. Dia butuh berdiam diri dalam waktu tertentu.
Shikamaru menunduk ketika tali api itu mengincar tepat kepalanya, gantinya serangan itu malah mengenai pohon di belakangnya. Suara berdentam karena ledakan terdengar keras, dan ketika Shikamaru melihat, yang ada hanyalah pohon setengah hancur yang sudah terbakar, tidak kalah mengenaskannya dengan nasib-nasib pohon-pohon lain. Ini gawat, serangan ini lebih berbahaya dibanding yang sebelumnya. Shikamaru tahu bahwa dia akan langsung game over jika mengenainya.
Satu tali panjang meluncur kembali di udara kemudian menukik turun ke arah Shikamaru. Dengan reflek yang mati-matian dia lakukan, dia bisa menghindari itu, dengan sedikit sisi tali yang menggores pipinya. Dia terdorong ke kanan dengan tangan memegangi pipi kirinya. Walaupun hanya goresan, itu sudah menimbulkan luka bakar yang ringan di sana. Pipinya mengeluarkan sedikit darah dengan luka bakar. Ini bukan luka yang wajar.
"Saranku selanjutnya, bergeraklah lebih cepat!" Suruki tidak berhenti, dia mengeluarkan tali apinya lagi. Bergerak seperti tadi, meluncur ke atas kemudian menukik ke arah Shikamaru. Menyerang dari arah atas. Shikamaru menghindarinya, jungkir balik dengan cepat kemudian mendarat di tanah. Serangan selanjutnya lebih cepat dan lebih beruntun. Sesungguhnya, meskipun Shikamaru bukanlah seseorang yang memiliki kegesitan dan tubuh super lincah seperti rekan berambut mangkoknya, Rock Lee, dan meskipun dia selalu saja mengeluh setiap harus menggerakan tubuhnya, dia masih cukup mampu untuk menghindari serangan-serangan yang diberikan kepadanya. Meski begitu, diapun tahu bahwa staminanya sangatlah terbatas. Suruki ingin menekannya sampai dia tak bisa bergerak lagi. Karena itu, dia harus secepatnya berusaha mencari cara untuk bebas dari api-api yang tiada henti menghujaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed
FanfictionKonoha tiba-tiba dihantam oleh sebuah teror aneh. Lagi? Bahkan setelah perang dunia shinobi keempat? Iya. Ini adalah satu-satunya masalah yang harus dipikirkan jawabannya oleh semua orang, tapi tidak untuk Haruno Sakura. Selain teror ini, dia juga...