"Jadi begitu, ya. Terimakasih atas informasinya," Sang hokage keenam bermasker itu bicara dengan wajah mengantuknya seperti biasa. Tampak kedua orang shinobi yang berdiri di hadapannya. Tepatnya, dua kakak beradik Tsunagakure. Singkat cerita, mereka ke Konoha untuk menyelesaikan satu misi dan sekalian menyampaikan informasi terbaru tentang para shinobi penyebab teror itu.
"Ngomong-ngomong aku juga ingin mengucapkan terimakasih banyak karena telah bersedia untuk membantu misi sulit itu beberapa hari lalu," dengan penuh terimakasih Kakashi bicara dengan memejamkan matanya sebentar. Kedua shinobi di depannya menganggukkan kepala membalas ucapan terimakasih itu.
"Tidak masalah. Lagipula, kami juga harus berterimakasih. Hal ini menguntungkan bagi desa kami juga. Permasalahan Tsuna hampir sama dengan Konoha, walaupun di sini tampaknya lebih repot. Berkat ini pula, mereka bisa tertangkap," Temari bicara dengan senyuman penuh ketegasan miliknya. Kakashi mengangguk setuju. Hal ini mau tak mau memang menjadi masalah besar. Bagaimana tidak dengan mereka yang tiba-tiba membawa hilang muridnya? Ini mengerikan.
"Gaara juga yang menyuruh kami untuk ikut memberi bantuan, jadi jangan terlalu banyak berterimakasih dengan kami. Lagipula, kami tidak melakukan apa-apa kok," Kankurou ikut bicara. Kakashi sendiri tidak terlalu percaya kalau peran mereka tak berguna di sini. Karena berkat merekalah, dia tidak jadi kehilangan otak terjenius yang Konoha punya.
"Lalu, bagaimana dengan mereka?" Kakashi kali ini bertanya. Walaupun mereka lebih bikin rusuh di Konoha dibanding desa-desa yang lain, Kakashi memutuskan untuk membiarkan mereka ditindaklanjuti oleh Tsuna saja. Lagipula, itu akan meringankan bebannya.
"Untuk sementara, mereka akan ditahan untuk beberapa saat. Untuk keputusan hukuman selanjutnya, tinggal menunggu Gaara saja," Kakashi mengangguk paham. Entah hukuman macam apa yang akan diberikan oleh Kazekage mereka, tapi dia yakin bahwa hukumannya akan sangat berat. Bagaimanapun juga, orang-orang itu sudah membunuh begitu banyak orang yang tidak bersalah.
"Karena urusan kami sudah selesai, kami mungkin akan pulang secepatnya hari ini," Temari bicara lagi. Misi dan tujuan mereka di sini sudah selesai. Waktunya untuk pulang dan mengerjakan tugas seperti biasa di sana.
"Bukankah kalian terlihat terlalu buru-buru? Apa kalian tidak mau mampir sebentar?" Kakashi bicara sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Hokage ada benarnya. Hei, kenapa kita tidak istirahat sebentar? Atau setidaknya mampir makan ke suatu tempat. Aku rasa itu tidak buruk," Kankurou mulai protes pada Temari yang ingin segera kembali ke Tsuna. Mendengar keluhan adiknya itu, Temari berkacak pinggang dengan alis mengernyit.
"Jangan habiskan banyak waktu dan bicara seperti orang bodoh kekurangan liburan begitu," Kata Temari. Kankurou cemberut.
"Aku memang sedang kekurangan liburan kok akhir-akhir ini," Dia menggerutu pelan. Sedangkan Kakashi hanya tertawa pelan melihat pertengkaran dan perdebatan kecil itu sebelum...
"KAKASHI-SENSEI!!!"
Suara seseorang terdengar mendekati kantor hokage. Dan, semua orang di sana nyaris tahu siapa yang telah memberikan pencemaran suara di kantor ini. Tak berselang lama, pintu terbanting terbuka menampilkan Naruto yang tampak tergesa-gesa.
"Karena kau tadi bilang bodoh, seseorang yang bodoh jadi benar-benar datang ke sini," Kankurou berbisik ke arah Temari. Naruto yang sempat mendengar bisik-bisik Kankurou itu hanya memberikan tatapan bingung.
"Kenapa kalian ada di sini?" Dia bertanya seperti mau mengusir orang.
"Yah...hanya misi biasa," Temari menjawab singkat.
"Ada apa sih, Naruto? Kau datang teriak-teriak begitu ketika ada tamu begini," Kakashi mengeluh melihat cara masuk Naruto yang 'khas' itu. Pertanyaan Kakashi membuat perhatian Naruto yang semulanya tertuju pada Kankurou dan Temari mulai teralih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushed
FanfictionKonoha tiba-tiba dihantam oleh sebuah teror aneh. Lagi? Bahkan setelah perang dunia shinobi keempat? Iya. Ini adalah satu-satunya masalah yang harus dipikirkan jawabannya oleh semua orang, tapi tidak untuk Haruno Sakura. Selain teror ini, dia juga...