tigabelas

3.4K 341 5
                                    

Udah hampir setengah hari ketiga uang berjalan itu tetap disana tanpa ada niat untuk meninggal kan cafe itu

Hari sudah berganti malam, sebentar lagi haechan selesai bekerja tapi mereka masih tetap setia

"Lo mau nambah ga jaem?" tanya renjun yang melihat kopi teman nya itu sudah tandas

"Boleh" jawab jaemin sembari menganguk

Haechan yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk dengan jelas mendengar apa yang mereka bicarakan

"Buset, apa ga kembung tuh perut" gumam haechan yang melihat renjun melambai

Tinggal beberapa meja yang terisi, haechan hanya tinggal menunggu mereka pulang maka selesai lah pekerjaan nya

Tapi meja yang berisikan tiga uang berjalan itu malah melambai tanda akan memesan sesuatu lagi

Ini udah yang kelima mereka mau memesan, bahkan udah semua menu yang ada di cafe itu mereka pesan

Baru haechan mau melangkah tapi tangan  nya ditahan oleh seseorang dari belakang, "biar gw aja" ucap orang itu

Haechan tersenyum lebar melihat lucas, anak dari bos nya itu berjalan menghampiri geng sultan itu

Meja sebelah yang terisi kini sudah kosong, haechan berjalan mendekati meja itu dan membersihkan nya

Ketiga orang itu menatap haechan sangat intens sampai mengabaikan lucas yang lagi pidato panjang lebar 

Lucas jelasin kalo cafe nya itu udah tutup, tapi ngomong nya pake basa-basi

Haechan membawa seluruh piring dan gelas kotor tadi ke dapur untuk dicuci

Jaemin, jeno dan renjun ang udah tau kalo haechan bentar lagi pulang, langsung pada berdiri dan berjalan ke arah kasir

Yang bahkan tidak menggubris Lucas sedikitpun yang sedari tadi mengoceh ngak jelas, sampai anak itu misuh-misuh sekarang

"Berapa?" tanya Jeno mengeluarkan blackcard nya

"Biar gw aja" timpal jaemin yang juga mengeluarkan black card nya dari dalam dompet

"Kali ini biar gw aja" ini juga renjun ikut ikutan keluarin black card nya

Haechan keluar dari belakang berjalan menuju meja yang tadi di tempati  sama Jeno jaemin sama renjun

Telinga haechan juga menangkap suara ketiga orang itu yang tengah ribut, haechan menghela nafas sembari mengangkut semua gelas dan piring kotor itu

"Kebiasaan" gumam haechan berjalan kebelakang membawa piring dan gelas kotor

Haechan udah selesai cuci piring, dia berjalan ke depan untuk membereskan bagian depan

Menyapu dan mengepel.

"Heh gausah songong deh, bapak gw juga kaya" suara renjun meninggi membuat haechan yang lagi nyapu di depan boleh ke arah kasir

Masih belum selesai nih drama bayar membayar nya, mereka masih pada kekeh pengen traktir

"Gw tau bapak lo kaya, tapi kali ini please biarin gw hamburin uang si Jamal" timpal Jeno

Kun yang ada di meja kasir sampai pusing sendiri liat mereka rebutan bayar kayak gitu

Kun mengusak rambutnya, matanya menangkap haechan yang lagi nyapu di depan

Kun berjalan menghampiri haechan dan mengambil sapunya, haechan keheranan liat bos nya tiba-tiba ngerebut sapu nya

"Pak?"

Milik Bersama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang